Part 39

541 30 0
                                    

"Gema Putra Ramadhan, ohh baby kamu bakalan nyesel setelah ngebocorin ini semua sama keluarga kamu"

Sumpah saat ini Gema sudah sangat muak mendengar suara itu. Suara dari Seira yang sangat jijik bila di dengar Gema.

"Lo gak usah macem-macem!!"

"Kamu bisa apa sih? Kamu akan selalu tergantung sama aku, tapi tenang aja aku maafkan kekhilafan kamu pertama ini"

Gema diam tidak mau menanggapi segala ucapan gadis yang berada di depannya saat ini. Sungguh karena gadis ini kehidupan Gema menjadi kacau.

"Btw aku punya surprise buat kamu besok pagi, kamu harus nurut Karena aku bisa ngelakuin segalanya yang aku mau kalau kamu gak mau nurutin kata aku!" ancam Seira kemudian beranjak pergi.

Tapi sebelum itu dirinya mengambil foto terlebih dahulu dengan Gema lalu di posting ke media sosial miliknya. Tentu saja hal itu dapat membuat handphonenya berdering terus-menerus karena notif yang masuk.

Seira meninggalkan cafe itu dengan perasaan marah yang sangat mendalam. Dia langsung menuju ke rumahnya untuk mengatur surprise besok pagi yang akan sangat mengejutkan.

"AKHH!!" Seira melempar vas bunga di sampingnya sebagai pelampiasan keramahannya. Bodyguard pribadi yang di siapkan ayahnya hanya bisa diam melihat kemarahan sang majikan.

"Siapkan semua bodyguard ini perintah!!!"

"Siap laksanakan nona muda"








🌠🌠🌠








"Gue udah mutusin buat pindah kampus"

"APA!!"

Ucapan Nisha sontak mendapat berbagai macam pertanyaan. Sejujurnya Nisha juga sangat berat meninggalkan semua sahabat beserta keluarganya. Tapi mungkin pilihan ini memang yang tebaik.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Sebuah suatu kehormatan dan keajaiban yang gue dapatkan buat lanjutin study di luar negri, ini juga salah satu impian gue biar bisa lebih banyak tau tentang dunia luar"

"Berarti... lo ninggalin gue dong" lirih Ara.

"Gue juga ninggalin yang lain, gue ninggalin keluarga kalian dan temen-temen lainnya"

"Niss jangan pergii" rengek Bisma.

"Gue gak bisa bayangin ntar siapa lagi yang marah-marah lagi kalau gue lupa shalat, siapa lagi yang ngingetin gue buat berbuat baik, siapa yang bakalan selalu ngasih saran baik ke gue, Niss pliss jangan pergiii"

"Gak bisa Fik, bagi gue ini juga berat ninggalin kalian semua, kalian alasan gue bisa hidup dengan tawa canda, kalian yang selalu ada buat gue, kalian yang akan setia temenin gue kemana pun, kalian juga yang selalu jaga gue, berat... berat juga bagi gue tapi satu sisi gue mau mewujudkan mimpi gue" ungkap Nisha.

Ara tak sanggup menahan cairan bening yang tertampung di matanya.

"Hiks...hiks..... gue ikh...las sebagai sahabat gue akan tetep dukung lo" ujar Ara kemudian memeluk Nisha dengan erat.

Ara, Fikri, dan Bisma pulang lebih dulu mereka akan menyiapkan sebuah kado sebelum kepergian Nisha. Sementara Rakhan masih berada di parkiran menunggu Nisha yang belum keluar dari cafe.

"Lah lo belum balik?"

Rakhan sedikit tersentak kaget, tidak menyadari ternyata Nisha sudah berada di depannya.

"Gu..gue nungguin lo" jawab Rakhan jujur.

"Hah? Ngapain nunggu gue" heran Nisha.

Rakhan membuka pintu mobilnya kemudin mengambil sesuatu dan memberikannya kepada Nisha.

"Mau kasih ini"

"Hadiah perpisahan nih ceritanya"

"Kita emang belum lama deket atau main bareng tapi entah kenapa gue ngerasa nyaman aja berada di lingkungan pertemanan lo, bukanya kalau lo udah sampai di tempat tujuan" jelas Rakhan.

"Eropa?"

"Yap"

"Harus nih gue bilang 'astaga kakak ngapain repot-repot makasi ya kak' gitu?" Kelakar Nisha.

Rakhan tertawa, "santai ae sama gue mah"

Baru kali ini gue liat dia ketawa kayak gitu batin Nisha.

"Lo balik sendiri?" Tanya Rakhan.

"Iyaa gue bawa mobil kok" jawab Nisha yang peka duluan sebelum di tanya.

"Lumayan juga ke-pekaan lo"

"Hahaha ya udah gue duluan ya makasii hadiahnya" pamit Nisha.

Setelah itu Nisha memasuki mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang. Sesampainya di rumah, Nisha langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, ya sekarang dia sedang berada di rumahnya bukan di apartemen. Nisha memutuskan untuk tinggal di sini sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan rumah ini dalam jangka waktu yang sangat lama.

Karena merasa bosan Nisha pun membuka aplikasi whatsapp dan melihat grupnya bersama tiga orang sahabatnya yang sedang bergaduh karena tiba-tiba nama grup berubah.





B35pl3N f0R3v3r

Ara
Woyy!! Ini siapa yang ganti nama grup!!

Bisma
Bukan gue sumpah palingan si lele nihh

Fikri
Aelah sekali-kali jadi jamett gak apa-apa kalii

Ara
Ganti gak Fik!!!

Nisha
Haduhh nama grupnya membuat ku mual

Bisma
Woyy Fik gantiii kalau mau jadi jamet gak usah ngajak-ngajakk

Fikri
Halah! Lo semua munafik tau ngaku lo semua seringkan pakai typing kek gini gak usah bohong, apa lagi emot duhh udah juara dah tu

Read by 3

Fikri
Nah kan bener gue buktinya lo pada diem

Nisha
Terserah lo dah Fik
eh btw ada hal penting yang mau gue omongin

Ara
Tentang pindah lo?

Nisha
Bukan ini lebih penting dari itu, pokoknya nanti sore gue mau kalian datang kerumah gue jangan telat soalnya ini mencangkup hidup dan mati

Bisma
Niss kaga usah bikin jantungan napaa

Fikri
Demi apa lo gak bohong kan? Setau gue lo gak pernah main-main kayak gitu

Ara
(2)

Bisma
(3)

Nisha
Itu lo tau kalau gue gak main-main

Fikri
Anjirr gue ikut jantungan

Ara
Sumpah ya Niss gue deg-degan banget nih

Nisha
Pokoknya nanti jam 4 sore kalian udah harus dateng jangan telat gue kasih bocoran dikit nih, kita bakalan punya misi rahasia!

Bisma
Hah! Apa sih Niss jelasin duluu

Fikri
Woy Nis lo jangan kabur ya, alahh udah kaga aktiff sumpah ya Niss lo demen banget bikin penasaran

Ara
Eh-eh maksudnya apa sih Niss

Bisma
Nissss woyyyy

Fikri
Heeeeeeeee nih anak yeee minta di gemplang

Ara
Serbu aja serbuu

Bisma
Setuju!

Fikri
(2)



Berakhirlah dengan dering notikasi yang sangat banyak di hp Nisha. Tapi ia memang sengaja membuat temannya penasaran. Tapi soal 'mencangkup hidup dan mati' itu bukan main-main. Kini dia harus mempersiapkan dirinya, memutar otak untuk terus bekerja.

Superstar (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang