Nisha berjalan sendirian menuju ke kelasnya. Hari ini tak seperti hari biasanya. Nisha merasa kesepian karena biasanya pagi-pagi begini Ara sudah merecokinya dengan berbagai macam hal. Mulai dari bahasan biasa sampai ke politik semua itu selalu di bahas oleh Ara.
Upacara di mulai seperti biasanya. Kepala Sekolah membarikan amanah dengan panjang kali lebar. Membuat beberapa murid mulai kelelahan dan berpura-pura sakit agar bisa rebahan di UKS.
Begitu upacara di nyatakan bubar seluruh murid mulai berkeliaran. Ricuh satu kata itulah yang mungkin menggambarkan keadan saat ini. Semuanya berlomba-lomba ke kelas lebih dulu. Ada juga yang menyempatkan diri untuk ke kantin mengisi perut atau pun bolos mata pelajaran.
"Hai Nis" sapa Bisma yang baru saja datang lalu duduk di sebelah Nisha.
"Haii" balas Nisha.
Bisma tampak mengedarkan pandangannya mencari seseorang.
"Nis tumben masuk kelas gak bareng Ara" ujar Bisma.
"Ara izin dia ke Korea" jawab Nisha.
"WHAT KOREA?!!" Bukan Bisma yang berteriak seperti itu melainkan Fikri yang baru saja ikut nimbrung.
"Eh culun! Gak usah teriak-teriak jugaa!!" Ujar Bisma geram.
"Kalian kalau mau bertengkar jangan di sini pusing tau" tutur Nisha.
Fikri langsung saja menyerobot dan mengambil ahli tempat duduk di sebelah Nisha. Bisma yang langsung saja di dorong ke belakang merasa geram dan ingin memakan Fikri hidup-hidup. Becanda gaizz.
"Coba ceritain dulu kok bisa Ara ke Korea gak ngajak-ngajak" celetuk Fikri.
"Siapa lo? Keluarga bukan, tapi selalu pengen ikut" sahut Bisma di belakang Fikri.
"Diem lu gua gak ngomong sama elu"
"Tadi malam Ara telfon bilang kalau dia hari ini mau ke Korea, gak ada acara apa-apa cuman katanya tantenya itu rindu banget sama dia, terus di ajak ke sana udah gitu aja" ujar Nisha menjelaskan.
Fikri dan Bisma yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya. Baru saja Fikri ingin berbicara tiba-tiba sang guru yang mengajar hari ini telah masuk. Seketika semua berlarian menuju tempat duduk masing-masing.
"Nis mau sebangku sama gue gak?" Tanya Bisma.
"Ga-
"Eh lele! Gue mau di kemanain!" Protes Fikri yang juga tak ingin duduk sendiri.
"Sama Udin!" Ketus Bisma.
"Udah-udah gue gak apa-apa kok sendirian" ucap Nisha melerai kedua orang itu yang akan bertengkar.
🌠🌠🌠
Istirahat kali ini berbeda dari sebelumnya. Jika kemarin-kemarin ada Ara yang selalu saja merecokinya kini bertambah menjadi Bisma dan Fikri. Kedua manusia itu kini duduk bersama Nisha.
Sejak tadi keduanya terus saja bertengkar seperti tom and jery. Tak ada yang mau mengaku salah dan tak ada yang mau mengalah. Membuat kepala Nisha pusing 7 kepalang.
"Aduhh dari pada kalian ribut terus mending pergi pesen sana sekalian pesenin gue juga" sahut Nisha.
"Ya udah gue aja kebetulan tadi gue liat ada doi di sana" ujar Fikri.
"Lo berdua mau pesen apa?" Tanya Fikri.
"Gue seblak" jawab Bisma cepat.
"Gue samain aja tapi cabenya jangan banyak-banyak" jawab Nisha.
Fikri mengangguk paham lalu pergi menuju stan penjual seblak. Sembari menunggu Nisha mengscroll halaman utama di instagram. Sementara Bisma sibuk tebar pesona di hadapan adek-adek kelas.
"Aaa kak Bisma perhatian banget sih"
Ponsel Nisha nyaris terjatuh mendengar celetukan dari salah satu korban tebar pesona Bisma. Nisha cukup dekat dengan Bisma, dan dia sangat tahu bahwa Bisma adalah seorang fucek boy. Bisma sangat suka membuat anak orang baper kemudian tiba-tiba menghilang seperti sudah di telan bumi. Tak jarang Ara dan Nisha menceramahi Bisma panjang lebar karena mereka berdua tahu bagaimana perasaan si cewek. Tapi hasilnya nihil Bisma sama sekali tak menanggapi serius ceramah itu.
"Nih seblaknya" ujar Fikri yang baru datang dan duduk di sebelah Nisha.
Bisma melirik sebentar seblak yang ada di depannya saat ini.
"Au ah aku mau marah!"
"Kenapa lagi sih anak satu ini" cetus Nisha merasa kesal.
"Ck, lo kenapa lagi nyet?!" Fikri pun sama kesalnya dengan tingkah Bisma.
"Seblaknya gak pake ceker!"
"Lah mana saya tahu saya kan orang ganteng" balas Fikri.
"HAH!!"
"AMJINC"
"Kalian pada kenapa sih?!" Tanya Nisha frustasi melihat kedua temannya yang tampaknya sudah geger otak.
"Lo berdua yang di sana kalau mau ribut jangan di sini!!" Tegas salah satu kakak kelas mereka.
"Iri bilang bos" sahut Bisma tapi dengan suara yang lebih pelan.
"Pa pale pale pa pale pale" sambung Fikri sambil goyang banjar.
Nisha menggelengkan kepalanya merasa pusing memiliki teman seperti dua orang ini.
"Eh eh udah pada denger berita tentang bang Gema belum?"
Seketika fokus Nisha pada seblaknya terpecah belah. Kini dia memasang indra pendengarannya dengan serius.
"Tau gak sih katanya bang Gema ketemu sama cewek cantik di Uzbek terus katanya dia mau jodohnya kayak gitu"
"Uhuk-uhuk" Spontan Nisha tersedak makanannya, melihat itu Fikri dan Bisma cepat-cepat memberikan minuman kepada Nisha.
"Lo gak apa-apa?" Tanya Fikri khawatir.
Nisha menggeleng tanda dia tidak apa-apa. Hanya saja mood makannya langsung hilang begitu saja. Dia mendorong seblaknya ke depan.
"Lo udahan makannya?"
Nisha mengangguk.
"Kok gak di habisin?"
Nisha menggeleng.
"Ada masalah?"
Nisha kembali menggeleng.
"Udah ah gue gak mood makannya" akhrinya setelah beberapa menit Nisha membuka suara.
"Dari pada mubazir mending gue makan gak apa-apa kan" tutur Fikri.
Nisha hanya mengangguk.
"Lo ngefans juga ya sama si tengil" Bisma yang lebih peka terhadap keadaan pun tau bahwa temannya yang satu ini juga termasuk GeSquad.
"Siapa yang lo bilang tengil!" Pungkas Nisha.
"Beneran lo ngefans juga?" Tanya Fikri tak percaya.
"Emangnya kenapa sih"
"Harusnya kita yang nanya kenapa lo bisa ngefans sama si tengil itu"
"Lo jangan sembarangan ya bilang orang tengil! Lo sendiri kenapa masih main game online kayak BOCAH game itu kebanyakan yang mainnya BOCAH" sembur Nisha pedass.
"Ya allah Nis baperan banget sih"
"Enak gak di gituin?!"
"Gak-gak enak" jawab Bisma dan Fikri.
"Makanya jangan suka hina idola orang lain, lo boleh gak suka sama siapa pun, dan lo juga boleh suka sama siapa pun, tapi satu hal yang harus lo tahu jangan suka menghina idola orang, jangan suka banding-bandingan idola orang, setiap orang berhak suka sama siapa pun, kalau lo gak suka cukup simpen segala kata-kata lo di hati jangan di keluarin, lo gak tau kan gimana perasaan orang yang idolanya lo hina, sakit woy" ungkap Nisha dengan terang dan jelas.
Sementara Bisma dan Fikri yang mendengar itu hanya menunduk merasa bersalah dan tak berani menatap kedua manik mata milik Nisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superstar (SELESAI)
Teen FictionPernah gak kalian selalu haluin bias atau pun idola lain jadi pacar atau bahkan pendamping kalian seumur hidup? Pernah kan Kalau pernah ini adalah kisah yang cocok untuk kalian baca hihi Tidak banyak yang dapat aku sampaikan di deskripsi ini langsun...