Part 30

629 28 0
                                    

"Nis lo rajin juga ya shalat malamnya" ucap Fikri.

Nisha hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian merapikan alat shalatnya.

Malam ini Nisha, Bisma, dan Fikri menginap di rumah Ara. Karena kedua orang tua Ara pergi ke luar kota, membuat Ara merasa sangat kesepian.

"Yang bener aja gue tidurnya masa di ruang tamu sih" sahut Bisma.

"Elah becanda gue, noh di ujung sana ada kamar kalau mau lo sama Fikri tidur situ" jawab Ara.

"Aman gak kamarnya?" Tanya Fikri.

"Amanlah! Emang lo kita kamar apaan"

"Ya siapa tau aja tuh kamar udah lama gak di tempati"

"Terserah lo dah"

"Nis kelas dua belas udah jarang di suruh ikut olim ya" celetuk Bisma.

"Iya malahan udah gak di bolehin tapi biasanya kalau situasi mendadak ya di suruh ikut" jawab Nisha.

"Eh tapi btw lo shalat malam masih selalu inget si Gema?"

"Gak ada pertanyaan lain apa?" Ucap Nisha.

"Sensi amat bu" sahut Bisma.

"Lo sih gak peka! Nisha itu pasti lah selalu inget Gema cuma ya gitu berusaha buat ngelupain karena dirinya di duakan" seru Ara.

Nisha pun melempar bantal ke arah Ara karena merasa kesal, "apaan sih Raa!!"

"Tuh... tuh.. kan berarti benerr"

"Beneran lo di duain?" Pertanyaan bodoh itu langsung saja terlontar dari mulut Fikri.

"Apaan sih gak jelas! Dia kenal gue aja ngak gimana bisa gue di duain" ungkap Nisha.

"Tapi.... lo yakin bisa seumur hidup sama Gema?" Tanya Ara dengan nada yang serius.

"Gue juga gak tau, gue emang suka sama dia ralat udah bener-bener sukaa serasa gue harus bisa dapetin dia, tapi ya gitu gue juga sadar diri gue siapa dia siapa, akhir-akhir ini gue juga udah gak terlalu mikirin karena semuanya udah gue serahin sama Allah, kalau pun ternyata dia gak di ciptain untuk gue, gue yakin Allah akan memberikan ganti yang lebih baik. Intinya kalau gue baik pasti jodoh gue juga baik, makanya gue selalu berusaha berubah menjadi lebih baik supaya jodoh gue juga gitu" jelas Nisha.

"Kenapa lo bisa seyakin itu?" Tanya Fikri.

"Gue yakin karena udah pernah baca Quran Surah AnNur ayat 26" balas Nisha.

Mendengar itu ketiganya langsung mengambil hp dan Al-Quran untuk membaca surah itu.

"Wuihh bener" seru Bisma heboh.

"Kentara banget gak pernah baca al-qur'an nih orang" ujar Ara.






🌠🌠🌠





"Masa gak bisa Fi"

"Iya bang, Fia itu cuma bisa cari-cari nama ig gitu doang bukan detektif ahli"

Gema ingin meminta tolong kepada Fia adeknya untuk mencari tahu beberapa hal tentang Nisha. Karena dirinya sudah terlanjur penasaran dan ingin memastikan saja kalau Nisha tidak punya seseorang yang spesial.

"Nih Fia mau tanya dulu emang kalau misal cewek itu gak punya pacar emang abang mau apa?"

"Maunya sih..... abang.. temuin orang tuany—

"WHAT?!! Bang... bang Gema serius?!!" Fia lari terbirit-birit memanggil beberapa saudaranya.

"Salah banget dah curhat sama anak satu ini" gumam Gema.

"Bang.... bang.... serius apa yang di bilang sama kak Fia?!!" Tanya Fariz.

"Bangg ngomong kek!!"

"Ck, iya-iya bener"

"NAHH GITU DONG! Dari dulu kek gercep"

Fia mengerutkan keningnya, "kok jadi kamu yang heboh" kata Fia kepada Fariz.

"Secara kak, Fariz ini tuh orang yang selalu di jadiin tempat curhat bang Gema dan bisa-bisanya bang Gema gak ceritain soal ini" ungkap Fariz.

"Terus sekarang abang harus gimana"

"Bicarain lah sama abi umi" jawab Fariz.

"Kalau tenyata dia—

"Stop!! Stop ngomong kayak gitu, ngomongnya yang positive kek supaya bikin bang Gema gak berdikir yang lain" tegur Fia.

"Oke jadi ngomong nih sama umi abi" gumam Gema.

"Ya!" Balas Fia dan Fariz secara bersamaan.

Superstar (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang