Part 28

605 35 0
                                    

"Jadi kamu gak beli apa-apa?!" Tanya kak Mimah yang merasa geram karena sudah 20 menit menunggu Gema pergi ke supermarket untuk membeli beberapa barang yang di perlukan. Tapi justru Gema lupa untuk membeli semua itu.

"Iya kak Gema lupa" Jawab Gema dengan jujur, karena memang setelah papasan dengan Nisha tiba-tiba saja dia lupa apa saja yang harus di beli. Ingin menelfon orang yang berada di hotel tapi sayang sekali Gema juga terlupa membawa handphonenya.

"Duhh Gema kamu ini gimana sih? Kok bisa lupa? Emangnya tadi habis dari mana? Makanya kalau di suruh itu inget baik-baik" omel kak Mimah.

Gema menghiraukan omelan sang kakak, malahan dia menarik kakaknya untuk duduk di sebelahnya.

"Kak! Gema mau nanya ini penting" ucap Gema.

Dengan malas kak Mimah berucap, "apa"

"Gimana cara kak Mimah bisa ketemu dan suka sama bang Abraham" tanya Gema.

"Emang kamu gak tahu" bukannya menjawab Mimah malah balik bertanya.

"Waktu itu Gema keseringan ejekin kak Mimah yang udah mau nikah jadi gak terlalu fokus ke ceritanya" jawab Gema.

"Dihh ni bocah! Nyebelin banget sih" kesal Mimah yang kemudian menyubit lengan Gema.

"Aw..aw... ihh kok Gema di cubit sih! Udah jawab pertanyaan Gema cepett gimana caranya kak Mimah bisa ketemu sama bang Abraham dan kenapa kak Mimah bisa suka"

"Awalnya kak Mimah ketemu waktu kita travelling ke Uzbek nah di situ kali pertama kak Mimah tatap langsung dan kenal sama mas Abraham karena kebetulan dia seorang pengusaha muda yang kenal sama abi. Semenjak hari itu kan abi udah jadi sering ketemu sama dia otomatis kak Mimah dan kita semua juga sering ketemu dia, setelah itu kak Mimah gak tau kenapa tiba-tiba aja kak Mimah di panggil sama umi abi di dalam satu ruangan yang ternyata di dalam situ juga ada mas Abraham beserta keluarganya, nah di situ dia bilang kalau mau menikahi kak Mimah" jawab Mimah panjang lebar.

Gema yang setia menyimak setiap kalimat sang kakak pun kembali bertanya, "terus gimana kakak bisa terima lamarannya padahal kak Mimah belum deket dan gak ada rasa suka sama bang Abraham?" Tanyanya.

Mimah tersenyum simpul, "karena kakak yakin, yakin sama apa yang Allah SWT berikan, sebelum ketemu pun kak Mimah sudah pernah berdoa agar di pertemukan dengan jodoh yang baik dalam waktu dekat ini dan kalau kita sudah menemukan yang mapan,baik hati, dan beragama serta beriman untuk apa di tolak? Dari awal kak Mimah ketemu sama mas Abraham aura tanggung jawab dan kedewasaannya sudah terlihat, restu umi abi serta kemantapan mas Abraham yang juga membuat kak Mimah yakin untuk menerimanya, kalau tentang perasaan suka itu kan bisa tumbuh, siapa sih yang gak suka sama tipikal orang kayak mas Abraham, kalau kata anak muda jaman sekarang itu sih 'lelaki idaman'" terang kak Mimah yang di akhiri dengan kekehan kecil.

"Ohh......" balas Gema di sertai anggukan kecil.

"Kamu... lagi pengen serius ya sama cewek?"

Gema menoleh tapi kali ini dia tidak terkejut karena sudah biasa sekali para saudarinya bisa cepat menebak gelagatnya kalau soal cinta. Dan dengan ragu-ragu pun Gema mengangguk.

"Cieee... si dedek udah dewasa euyy" Mimah menyenggol lengan Gema.

"Iss apaan sih kak!" Kesal Gema yang di godai.

Mimah pun tertawa puas karena sudah menggoda Gema sampai-sampai wajah sang adek berubah jadi cemberut.

"Tapi.. dia masih sekolah kak" ujar Gema di sela-sela ngambeknya.

"Paud,TK,SD,SMP, atau SMA?"

"Di bawah paud!"

"Lah masih unyu-unyu dong? Gimana mau nikahin-nya kalau masih sekecil itu"

"Ck! SMA kakk!! Ya kali paud,TK,SD, atau SMP!"

"Hahahaha sabar dong bosh jangan esmosii"

"Emosii" koreksi Gema.

"Tapi btw kelas berapa?"

"Baru naik kelas 12 kayaknya"

"Berarti kamu harus bisa nunggu setahun lagi sampai dia lulus atau mungkin kuliah"

"Kelamaan dong kak" lirih Gema.

"Yeee... nih bocah iya-iya lah lama orang masih mau sekolah si ceweknya pasti"

"Meskipun dia tau kalau yang suka Gema"

"Iya lah! Sekalipun Louis Partridge yang suka sama dia, pasti dia tetep milih sekolah apa lagi cewek bae-bae mana mau ninggalin sekolah demi begituan"

"Terus gimana dong kak?"

"Bicara sama abi umi dan yang penting tetep terus berdoa di kasih jalan keluar yang terbaik dan terus pepet di-

"Sepertiga malam!" Potong Gema dengan semangat.

Superstar (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang