Candy's note

545 74 12
                                        

Kanan-Kiri candy meregangkan lehernya sebelum memulai pekerjaanya. Ia juga melakukan peregangan pada tangannya.

Di hadapanya sudah terdapat laptop yang menampilkan lembar kerja uang masih kosong. Candy mengenakan kaca matanya dan memulai dengan mengatur ukuran huruf sedikit lebih besar sebagai sub judul.

Sub judul yang Ia tulis adalah nama pria yang baru saja Ia temui.

Park Jeong-su/ Leeteuk

Menjadi seorang pemimpin dalam 16 tahun membuatnya...

...
...

Tepat pada pukul 3 dini harilah candy baru dapat menyelesaikan pekerjaanya. Sudah berulang kali ia menguap karna mengantuk, akhirnya ia bisa beranjak dari kursinya dan menuju kasur tersayangnya.

Hari ini sungguh melelahkan tak hanya secara fisik tetapi juga secara batin. Candy yang sudah merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya. Ia kembali memikirkan Leeteuk.

"Apa dia pikir jika dia seorang pemimpin dia bukan seorang manusia?" gumam Candy dengan suara yang sangat pelan. Ia terus menatap langit-langit kamarnya. Candy sangat menyukai kegiatan seperti ini. Baginya ini seperti sedang melatih konsentrasinya.

"Manusia kadang suka sekali memilih jalan yang sulit.. "

Candy menguap lagi, seakan mengingatkannya bahwa Ia harus segera tidur.

"Good night leeteuk oppa.. Park jeong su.." ucap Candy yang kemudian memiringkan tubuhnya, memeluk bantal menjadikannya sebagai guling. Satu yang paling Ia rindu dari indonesia adalah bantal guling. Perlahan namun pasti Candy pun terlelap dalam tidurnya.

...
...

Berbeda dengan Leeteuk yang meski sudah berada di atas kasurnya sejak tadi. Ia masih belum juga terlelap, Ia nampak sedang melihat deretan karyanya yang Ia letakan di atas kasur. Album, berbagai jenis penghargaan, buku, dan lainnya bahkan tak muat di susun di atas kasurnya. Membuktikan bahwa memang sudah banyak yang Ia dapatkan. Leeteuk seakan sedang mengenang satu persatu benda yang dapat di lihatnya itu.

Di mulai ketika Ia harus menjalani masa trainee saat masih muda. Lalu ia yang ingin debut dalam grup yang hanya berisi 5 orang pun gagal,  Ia tidak terpilih,  hingga akhirnya Ia masuk ke dalam grup percobaan yang juga harus menunda masa debut selama 3 tahun membiarkan grup lain debut lebih dulu. Sungguh sulit untuknya melihat mereka yang baru trainee sudah dapat debut sedangkan Ia masih belum dapat melakukan Debut. Saat itu berkali-kali Ia ingin menyerah, namun ia tetap memilih di tempatnya.

Perjalananya pun berlanjut, Ia ingat bagaimana saat itu grupnya tak langsung mendapatkan sambutan baik, keluarnya banyak member pun seakan menyudutkannya bahwa Ia bukan pemimpin yang baik. Hingga kecelakaan besar yang hampir merenggut nyawanya dan harus membuatnya mendapatkan banyak sekali jahitan pada punggung dan wajah. Saat itu Ia pikir semuanya sudah akan berakhir, Ia bahkan cemas bahwa saat Ia kembali Ia sudah kehilangan cinta dari para perinya.

Munculnya banyak grup baru membuat Ia terus berfikir keras bagaimana agar Ia bisa terus di terima. Bagaimana agar Ia tetap terus bisa bekarya. Bukan hanya sebagai Leeteuk tapi sebagai super junior.

Jika, bisa ia ingin grup itu terus ada bahkan hingga usianya nanti menginjak angka 5,6,atau bahkan 7. Ia ingin super junior di kenal sebagai grup yang paling lama ada.

Leeteuk menghela napasnya, kali ini tak begitu terasa berat.  Benarkah rasa lelah dan sulitnya sudah terserap.  Yang Ia tau Ia hanya merasa sangat membaik. 

Leeteuk mengambil ponselnya.  Ia membuka grub obrolan dengan para membernya yang nampak sudah lama sekali tak ada yang menyapa.  Terakhir kali menyapa adalah dirinya itu pun tidak mendapatkan balasan.  Ia mengerti bahwa para membernya pasti terlalu sibuk hanya sekedar membalas pesan.  Saat itu Ia merasa kesal mengapa hanya dia yang terus menghubungi yang lainnya. 

My Bitter CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang