"Oppa!"
Pekik Candy terkejut saat baru saja kembali ke kamar Donghae dan melihat Donghae yang kesakitan duduk di lantai.
Yang di teriaki namanya menoleh. "Jangan kesini.. " ucap Donghae dan mengangkat tangannya. Memberikan gerakan agar Candy tidak mendekat. Namun bukan Candy jika menurut begitu saja.
"Aku bilang jangan mendekat" ucap Donghae dengan suaranya yang semakin panik. Ia mencoba berdiri namun terlalu lemas.
"Oppa.. Kamu sedang apa hah?" tanya Candy dengan khawatir.
Donghae memejamkan matanya karna tak sanggup menahan malu. Candy terdiam sesaat. Ia mencoba memahami situasi ini. Donghae pasti tak sengaja muntah dan mencoba untuk ke kamar mandi sendiri juga membersihkannya sendiri. Namun Tak berdaya karna badanya yang terlalu lemah, hingga membuat semuanya justru semakin berantakan.
"Sudah aku bilang jangan kesini"
"Oppa.. Kamu bisa memanggil perawat" ucap Candy.
Donghae tak tau harus mengatakan apa, Ia merasa malu, sakit dan kesal dalam waktu yang bersamaan.
Candy mencoba membantu Donghae untuk berdiri yang langsung di tolak Donghae.
"Oppa.."
"Aku bisa sendiri"
"Karna kamu memaksakan untuk sendirilah. Kamu sampai harus di opname begini. " ucap Candy yang akan membantu lagi namun kembali di tolak.
Candy mengangguk. "Oke.. Bereskan semuanya sendiri. Biarkan saja orang masuk melihat mu kacau seperti ini. Lalu berita menyebar ke media, ibu mu akan khawatir menganggap kalau anaknya menderita sendirian di kota." ucap Candy
Tak ada jawaban dari Donghae. Namun jelas sekali bahwa Donghae sedang berfikir saat ini.
"Kau benar ingin aku pulang? "
Donghae menghela napasnya. Ia memalingkan wajahnya dari Candy.
Candy kembali melunak, Ia mendekat pada Donghae dan membantu Donghae untuk berdiri. Kali ini tak ada penolakan, namun Donghae masih memalingkan wajahnya dari Candy. Candy melepas infus donghae dari tiang yang sudah terjatuh. Ia memindahkan Donghae ke sofa."Tunggu di sini.. Aku akan merapikan itu dulu. Infus mu sudah aku matikan sementara" ucap Candy yang kemudian kembali ke lokasi berantakan yang di buat oleh Donghae.
Pertama-tama Candy mengangkat tiang infus Donghae lebih dulu. Baru mulai merapikan lantai juga kasur donghae.
Diam-diam Donghae mencuri pandang pada Candy yang membereskan kekacauan yang Ia buat. Ia juga melihat candy keluar masuk ruangan untuk meminjam alat kebersihan juga seprai ganti. Jujur saja Donghae merasa takjub dengan keterampilan Candy merapikan semuanya. Itu pasti sangat menjijikan namun Candy tak sedikit pun terlihat seperti itu.
Donghae cepat-cepat mengalihkan pandangannya saat Candy menoleh dan mendekat padanya dengan satu baskom air dan juga handuk bersih.
"Oppa bisa membersihkannya sendiri?" tanya Candy
Donghae mengangguk pelan.
"Buka baju oppa kalau gitu. Ganti dengan yang baru." ucap Candy dan membawakan pakaian rawat yang lain.
Candy memperhatikan Donghae yang mulai membuka kancingnya dan membuka baju, namun nampak kesulitan saat akan mengeluarkan infus. Hingga dengan sigap Candy membantunya.
Donghae akan mengambil handuk namun di dahului oleh candy. Candy mencelupkan handuk pada air, memerasnya barulah memberikannya pada donghae.
Masih tanpa bicara Donghae pun membersihkan tubuhnya dengan handuk. Candy yang mengerti bagaimana perasaan Donghae juga tak banyak bicara. Ia tau pasti sulit untuk seorang Idol seperti Donghae membiarkan wanita yang tak di kenal merawatnya seperti pria jompo tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitter Candy
ФанфикMenjadi kekasih seorang Idol merupakan mimpi dari banyak wanita. Bahkan sebagian dari mereka merasa tak perlu menjadi kekasih cukup dapat melihat mereka dari jauh saja sudah merupakan kebahagian. Sebagian dari mereka pun dengan tulus mendukung sang...