Evanesce

531 74 12
                                        

Sejak salju pertama kemarin, salju belum juga turun lagi meski suhu di sana semakin dingin saja.

Candy menatap langit malam dari jendela apartementnya. Ia menatap pada bulan yang nampak penuh.

Ponselnya bergetar, Ia pun membaca pesan yang di kirim kan oleh pria baik.

P: Are you oke?

C: Apa kau lihat bulan malam ini?

P:(mengirim foto langit) sedang ku lakukan.

C: jadi seperti itukah bulan terlihat di tempat mu

P: Apa kau baik-baik saja? Aku sudah mendengarnya.

C: Tentu saja, bukankah artinya aku berhasil lagi?

P: Tidak usah pergi kalau tidak ingin. Kamu bisa tetap ada di sisi mereka.

C: kau bilang kau akan menarik ku, jika aku mulai serakah dan tidak ingin kembali.

P: Terkadang kita memang harus serakah..

Untuk sesaat Candy tak membalas pesan pria baiknya. Ia tak ingin pergi, Ia masih ingin di sini lebih lama lagi, bisakah seperti itu?

C: Apa bisa?

P: Tidak ada yang tidak bisa. Begitulah yang kami yakini.

C: Jika aku tidak kembali, kamu semakin tak memiliki kesempatan..

P: Apa kamu masih berfikir, aku di sini karna berharap untuk memiliki mu? Aku memang mencintai mu. Tapi hanya mencintai, sudah ku katakan sejak awal aku tau aku mungkin tak bisa memiliki mu.

C: tapi aku janji jika aku mulai mencintai pria lain itu harusnya kamu

P: lantas apa kamu sudah bisa mencintai pria lain?

Candy kembali terdiam. Ia sendiri bertanya-tanya mengapa Ia mengatakan itu ? Benarkah Ia bisa mencintai pria lain? Kenapa saat ini Ia merasa ragu? Bukankah sebelumnya Ia begitu yakin bahwa hanya Eunhyuk yang ada di dalam hatinya. Ada apa dengan dirinya? Dan jika Ia mencintai pria lain, siapakah itu?

P: Jika kamu ragu, maka benar hati mu sudah perlahan berubah. Biarkan saja, ikuti saja, hati mu akan menunjukan kepada mu siapa orang yang mulai merubah mu.

Candy mengingat ucapan Siwon saat Ia mabuk untuk pertama kalinya di hadapan siwon. Jika Ia merasa ragu dan bingung, Ia hanya perlu memejamkan matanya.

Mata Candy pun perlahan memejam, perlahan Ia pun melihat sosok yang sama dengan yang Ia lihat saat itu. Sosok yang tak ingin Ia percayai, mengapa harus pria itu? Mengapa tak berubah. Dan jika pria itu yang selalu Ia lihat saat Ia serius mencari tau siapa yang Ia sukai, Mengapa Ia sungguh tak rela melepaskan Eunhyuk?

Malam saat pertama kali Ia melihat sosok pria itu Ia menangis. Hatinya begitu sakit ketika yang di lihatnya bukanlah Eunhyuk, hatinya seakan tak menerima apa yang di lihatnya. Seakan ada pengkhianatan dalam dirinya sendiri.

Jika benar Ia menyukai pria itu, kenapa masih tak mau melepas Eunhyuk. Benarkah seperti apa yang Cindy katakan cintanya pada Eunhyuk adalah sebuah kutukan?

Selamanya Ia mungkin hanya akan terjebak dengan Eunhyuknya, meski mencintai dan menginginkan pria lain. Ia tak akan mampu, Ia akan terus merasa kesakitan, Ia akan terus merasa bersalah. Selamanya Ia tak akan bisa mengatakannya atau mengakuinya.

***
Candy menpercepat langkahnya menyusul James.

"James.. Berhenti aku ingin bicara"

James tak sedikit pun ingin berhenti, Ia justru mempercepat langkahnya. Candy tak menyerah Ia terus mengejar James, hingga kini berdiri di hadapan James dengan tangan melebar untuk menghalangi James.

My Bitter CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang