Jangan lupa play videonya ya!!
.
.
.Mata setajam belati menerjang dinginnya malam. Walau turun salju, gadis itu tak beranjak dari tempatnya. Bernapas, hanya itu yang ia lakukan.
Mizuki masih mempertahankan posisinya di atas atap. Sejujurnya, badannya mulai membeku karena salju. Tapi, semangatnya yang membara bisa mengalahkan dinginnya salju.
"Mizuki Nee-San!!!" Kiriya berteriak dari bawah.
"A-aku khawatir, ini dingin sekali." ucap Kanata.
"Tenanglah, Mizuki tak selemah itu." Amane muncul dari pintu.
"Kalau begitu, kami akan menunggunya selesai berlatih.." Kiriya dan Kanata duduk di teras sambil memperhatihan Mizuki yang masih bertahan.
'Konsentrasi, bernapas..' batin Mizuki.
Mata Mizuki terbuka perlahan bersamaan dengan matahari terbit dari ufuk timur. Mizuki turun dari atap dan menghampiri Amane serta anaknya.
"Dua minggu ini Nee-San selalu berlatih seperti itu, apa tak dingin??" tanya Kiriya.
"Dingin sih hehe.. Tapi aku harus bertahan. Karena, di keadaan apapun aku harus tetap hidup." Mizuki membersihkan salju di tubuhnya.
"Bagaimana Mizuki bertahan di udara sedingin itu semalaman?" Amane memegang tangan Mizuki yang kaku dan dingin.
"Aku tidak tahu, aku hanya memikirkan orang-orang yang berjuang lebih keras daripada aku seperti Makomo, Sabito, dan Kanae. Aku juga memikirkan rakyatku. Mungkin itu yang membuatku bertahan." ucap Mizuki.
"Mizuki, kau sudah terlalu lama menyembunyikan diri. Bukankah sebaiknya kau menyudahi itu?" Amane menatap Mizuki.
"Kau benar Amane-Sama. Aku akan pergi keluar untuk bertemu orang-orang hari ini." Mizuki beranjak dari duduknya untuk bersiap-siap.
"Ara~ Ohayou Mizuki-San.." suara yang hampir mirip dengan Kanae.
"Shinobu, kau datang??" Mizuki memeluk Shinobu.
Seminggu lalu, setelah kematian Kanae, Shinobu mengunjungi Mizuki untuk menyampaikan pesan terakhir kakaknya.
"Sampaikan pada Hime-Sama, jangan menyerah. Rakyat membutuhkannya. Jadilah lebih kuat..."
Awalnya Shinobu tak percaya bahwa Hime-Sama dekat dengan kakaknya. Mizuki dan Shinobu sudah berteman selama satu minggu. Mereka akrab dengan cepat.
"Hari ini, aku akan menunjukkan diriku pada semuanya." ucap Mizuki pada Shinobu.
"Benarkah?!! Yokatta!!" Shinobu senang.
"Baiklah! Ayo! Aku bantu kau bersiap." Shinobu menarik tangan Mizuki.
Mereka berdua mandi bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...