Dini hari terasa dingin. Seorang gadis membuka matanya dan beranjak dari futon.
"Oh iya, aku sedang ada di kediaman Sanemi." Mizuki melangkahkan kakinya ke teras.
Dilihatnya Sanemi yang sedang tidur dalam posisi duduk sambil memegang katana kayu. Mizuki memeluk Sanemi.
"Sanemi~ bangun.. Waktunya kembali bertugas.." bisik Mizuki pada Sanemi.
Sanemi tak kunjung membuka matanya. Sepertinya ia kelelahan karena kemarin Sanemi menggunakan hampir semua tenaganya untuk melatih.
"Sanemiii.." Mizuki sedikit mengencangkan suaranya.
"Ehm..." Sanemi tersadar dari tidurnya.
"Akhirnya bangun.. Ayo mulai latihannya.." Mizuki tersenyum.
Sanemi berusaha mengembalikan kesadarannya. Setelah tubuhnya agak bugar. Sanemi mulai membangunkan semua anggota.
Para anggota kisatsutai yang dalam keadaan setengah mengantuk, memegang katana kayu mereka. Sanemi dengan sepenuh hati menyerang mereka.
"BUAGH!" Semua anggota tumbang.
"AYO BANGUN! AKU TIDAK SUKA MEMBUANG-BUANG WAKTU!" Teriak Sanemi.
Mizuki memperhatikan latihan itu dengan seksama.
"Kasihan Sanemi kalau melatih sendirian, akan ku bantu." batin Mizuki.
"Sanemi, aku akan berganti pakaian dan kembali kesini.. Sebentar ya.." Mizuki mencium pipi Sanemi lalu melesat ke kediaman Oyakata-Sama.
Sesampainya di kediaman Oyakata-Sama, Mizuki membersihkan tubuhnya dan mengganti yukatanya dengan seragam dan haori yang sudah bersih.
Gadis itu mengenakan kaus kaki se paha dan geta berwarna biru tua. Ia mengikat rambutnya ponytail. Tidak lupa katana kayu dan nichirin juga ia bawa.
Matahari mulai terbit. Mizuki kembali melangkahkan kakinya ke kediaman Sanemi. Ditengah perjalanan ia bertemu Giyuu.
"Giyuu!!!" Mizuki berusaha menyapa Giyuu. Tapi tidak seperti biasanya. Giyuu menghindari Mizuki.
"A-apa? Dia kenapa?" Mizuki memutuskan untuk mengejar Giyuu.
"GIYUU!" Mizuki menahan tangan Giyuu. Sekarang mereka berdiri di atas jembatan dengan sungai kecil yang mengalir jernih dibawahnya.
"Ada apa? Kenapa kau begini?" Mizuki menyentuh pipi Pilar Air itu.
"Mizuki..." Giyuu meneteskan air matanya.
Mizuki memeluk Giyuu. Ia bisa merasakan apa yang Giyuu rasa. Mizuki pernah diposisi Giyuu selama dua tahun lamanya. Rasa bersalah yang menghantui, itu yang Giyuu rasakan.
"Giyuu, dengarkan aku.. Mereka sudah bahagia.. Mereka sudah tenang.. Kita yang masih hidup harus meneruskan perjuangan mereka." Mizuki mengelus punggung Giyuu.
"Aku tidak pantas menjadi hashira, Mizuki. Aku hanya anak yang beruntung saat seleksi akhir." Giyuu meremas haori Mizuki.
"Tidak. Itu tidak benar. Kau menunjukkan potensimu setelah seleksi akhir. Apa kau tidak ingat saat kau memusnahkan Lowermoon? Saat kau melindungi Tanjirou? Kau pantas untuk mendapat gelar Hashira."
"Oyakata-Sama percaya padamu. Sabito dan Makomo juga mengandalkanmu. Seluruh anggota kisatsutai berharap banyak padamu. Begitu juga diriku. Kita harus berjuang bersama.. Oke?" Mizuki berusaha menenangkan Giyuu.
"Mizuki akan terus bersamaku?" tanya Giyuu.
"Tentu saja, kita adalah sahabat sejati! Aku akan selalu berjuang bersama Giyuu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...