Kupu-Kupu dan Bulan Vs Douma

1.6K 242 52
                                    

Play videonya ya
.
.
.

Dentingan suara nichirin dan kipas terus menerus terdengar. Peluh memenuhi kening Pilar Serangga. Iblis bulan atas kedua hanya bisa tertawa dan meremehkan.

"Sudahlah, menyerah saja.." Douma menyeringai.

Shinobu merasa dadanya sakit karena Kekkijutsu milik Douma yang menyebabkan udara berbahaya untuk dihirup.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Mizuki. Gadis itu hanya bisa mengepalkan tangannya untuk menahan sakit. Ia tak dapat membantu Shinobu karena tangannya yang masih terikat kuat.

Mizuki melihat tubuh kecil Shinobu yang sudah mencapai batas. Ia mencoba untuk melepaskan diri dari rantai walau tangannya lecet.

"M-Mizuki, jangan dipaksakan!" teriak Shinobu.

Shinobu tidak bisa memotong rantai itu karena nichirinnya tidak terlalu kuat. Mizuki harus kembali memutar otaknya untuk lepas dari ikatan.

Mizuki menatap kearah Shinobu yang sedang kelelahan. Secara kebetulan, Shinobu juga menatap mata Mizuki.

"Kesempatan!" Batin Mizuki.

Mizuki mengisyaratkan suatu ide pada Shinobu dengan melihat ke arah kipas tajam milih Douma.

"Ah iya! Dipotong menggunakan kipas itu." pikir Shinobu.

Shinobu mengerti ide Mizuki. Ia memancing Douma untuk menggerakkan kipasnya ke arah rantai.

Shinobu segera melesat ke arah Mizuki.

"Eh?! Kupu-kupu kecil mau kemana?" Douma mengejar Shinobu. Ia ingin menyerang Shinobu dengan kipasnya.

"TRANG!!" Satu rantai putus berkat kelalaian Douma dalan mengayunkan kipasnya. Tangan kanan Mizuki terlepas.

"UGH! AKU TIDAK AKAN TERTIPU LAGI!" Douma menjauh dari Mizuki.

Shinobu kembali menyerang Douma. Namun, badannya sangat lemah. Serangan Shinobu meleset. Tangan Douma yang berkuku tajam terarah pada badan Shinobu.

"Musnahlah!" Douma berteriak.

"SRAAAK!!!" sebuah tangan berkuku terpotong dengan sempurna.

"Jangan sentuh sahabatku!" Mizuki menatap Douma dengan murka.

"K-kok?! Lepas?!"

"Mudah saja, aku hanya butuh sebelah tanganku untuk bebas dari rantai, selanjutnya aku hanya memotongnya dengan sedikit aliran pernapasan bulanku." jelas Mizuki.

Mizuki menggendong Shinobu menjauh dari Douma.

"Kau baik-baik saja?" tanya Mizuki sambil tetap mengawasi Douma.

"Aku hanya sesak.. Kau pasti sama, Mizuki.." Shinobu meremas seragamnya.

Mizuki tak mempedulikan rasa sesak di paru-parunya. Dendam pada Douma, hanya itu yang ia pikirkan.

Tsuki no Kokyu, Roku no Kata :
Tokoyo Kogetsu - Muken!

Angin puyuh menyerang Douma secara brutal. Bahkan seluruh bagian ruangan hancur berkeping-keping. Douma tidak bisa menghalau serangan Mizuki. Badannya dipenuhi luka akibat serangan itu. Tapi, tentu saja lukanya segera pulih seperti semula.

Kekkijutsu : Tsuru Renge!!

Douma menciptakan kelopak teratai es yang tajam langsung mengarah pada Mizuki.

Mizuki menghindar dengan anggun namun cepat. Mizuki juga melindungi Shinobu yang tengah mengembalikan tenaganya.

"SRAK!!" Rambut Mizuki yang panjang terpotong. Panjang rambut Mizuki hanya sebahu sekarang.

"Sssh!" Gadis itu memegangi pipinya yang perih. Ternyata, selain rambut, Mizuki juga terkena sayatan pada bagian pipinya.

"Wow, gerakanmu seperti angsa, tapi tetap saja tidak dapat menghindar dengan sempurna." Douma tersenyum.

Mizuki kembali menyerangnya. Dengan teknik pernapasan bulannya. Douma juga membalasnya dengan teknik darah iblisnya. Seperti itu terus menerus tanpa henti.

Mizuki mulai tumbang. Kakinya gemetar hebat. Tangannya terasa sangat sakit. Dan luka-lukanya cukup parah.

Kepala Mizuki berdarah banyak karena sempat terbentur. Karena terlalu banyak darah yang keluar, ia mulai pusing.

"BRUK!" Mizuki terduduk dengan lutut tertekuk. Nichirin lepas dari tangannya.

"Mizuki?! Ugh-" paru-paru Shinobu belum pulih. Kedua hashira ini benar-benar kehabisan tenaga.

"Mizuki~ ayo lawan aku lagi.. Sayatan nichirinmu rasanya sangat menyenangkan!!!!" Douma kegirangan.

"Kwaaaak!! Pilar Kabut, Tokito Muichirou dan Shinazugawa Genya gugur dalam pertempuran. Kwaaak!!" Entah darimana datang seekor gagak.

"Mui, Genya?!" Air mata Mizuki menetes.

"Mereka.. Gugur?" Shinobu menahan tangisnya.

"OOOH!!! Kokushibo hebat.. Ia mati sih, tapi seenggaknya lawan berkurang! Bagus bagus.." Douma tepuk tangan.

"Itu berarti, kematian Muichirou dan Genya tidak sia-sia.. Mizuki, ayo kita habisi.." Shinobu mengeluarkan nichirinnya.

"Genya, maaf.. Aku tidak sempat mengembalikanmu menjadi manusia.." Mizuki menggenggam nichirinnya.

Mata kedua gadis itu semakin tajam menatap Douma. Douma melebarkan kipasnya tanda melawan.

Mushi no Kokyu, Seirei no Mai :
Fukugan Rokaku!!!

Tsuki no Kokyu, Jū no Kata :
Senmenzan Ragetsu!!!

Mizuki menciptakan tiga sayatan besar dengan nichirinnya untuk membuat Douma sibuk.

Shinobu dengan cepat menyuntikkan racun mematikannya di enam titik kelemahan Douma.

"AAAAKH---" Douma kesakitan. Tapi tak lama sakitnya berubah menjadi tawa.

"Tenaga kalian bertambah hahaha.. Apakah ini yang orang bilang 'cinta'.. Hmm.. Kalian berdua sangat manis.." Douma kembali menyerang dengan sungguh-sungguh.

Mizuki dan Shinobu lagi-lagi terpojok. Mereka segera bangkit dan kembali menyerang. Shinobu terus menerus menyuntikkan racun.

Racun pada tubuh Douma sudah banyak. Douma agak merasa lemah.

"A-aku.. Sudah mencapai batas.." Shinobu terduduk. Tangannya gemetar.

Mizuki masih bertahan pada posisi kuda-kudanya walau kakinya juga gemetar.

"Menyerah sajalah.." Ledek Douma.

"ORAAAAAA!!!!!!" Suara sang babi menggema.

"Inosuke?!" Mizuki bersyukur Inosuke masih hidup. Kanao juga ada bersama Inosuke.

"HOI ONNA! NGAPAIN NYANTAI?!" Tanya Inosuke dengan nada tinggi.

"Nyantai apanya babyk?! Kita udah kehabisan tenaga!!" Mizuki kesal.

"Mizuki-San, Kochou-San.. Kalian pergilah berkumpul dengan hashira yang lain. Mereka membutuhkan kalian." ucap Kanao.

Mizuki percaya dengan kemampuan Inosuke dan Kanao.

"Aku serahkan dia pada kalian, racun Shinobu sudah menyebar dalam tubuhnya, seharusnya kalian bisa mengalahkannya.." Mizuki menggendong Shinobu dan segera berlari meninggalkan Douma.

Darah di pelipis Mizuki masih mengalir dan menetes melalui dagu. Sayatan di tubuhnya juga belum membaik. Sudah sekitar lima menit Mizuki berlari

"Mizuki, aku sudah baik-baik saja.. Turunkan aku.." pinta Shinobu.

Mizuki menurunkan Shinobu. Shinobu ingin membersihkan darah pada kening Mizuki dan juga mengobatinya.

"Tap!" Mizuki menghentikan tangan Shinobu.

"Tidak Shinobu.. Anggota lainnya lebih membutuhkan daripada aku.. Ayo! Kita berkumpul bersama mereka.."

Mereka bergandengan tangan dan kembali berlari.

.
.
.
.
.
Next?????

Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang