Pelatihan Pilar Angin

1.7K 234 25
                                    

Hari yang cukup terik. Peluh memenuhi anggota kisatsutai yang sedang berlatih di kediaman Pilar Angin.

"BUAGH! BUAGH!" Suara pukulan yang dilakukan Sanemi pada anggota kisatsutai.

Mereka kewalahan menghadapi serangan Sanemi yang tanpa henti. Mizuki hanya bisa diam memperhatikan.

Masing-masing dari mereka memegang katana kayu dan Sanemi akan menyerang mereka secara brutal dan tanpa istirahat. Bahkan, saat katana mereka patah, Sanemi tak segan-segan menyerang anggota tubuh.

"Wah.. Kejam juga.." gumam Mizuki.

Terlihat beberapa anggota babak belur karena hal ini. Beberapa dari mereka melirik ke arah Mizuki.

"Mizuki-San, Tolong!" kurang lebih seperti itulah suara hati mereka.

"KRAK!!" katana kayu milik Sanemi patah. Itu karena katananya terus menghantam tanpa henti dengan kecepatan tinggi.

"Aku akan mengambil katana kayu yang baru." Sanemi masuk kedalam kediamannya.

"P-Pilar Bulan, kami mohon selamatkan kami!" beberapa orang berlutut didepan Mizuki.

"Ah? Selamatkan bagaimana?" tanya Mizuki.

"Tolong bujuk Pilar Angin untuk mengurangi tenaganya.." salah satu anggota memohon.

Mizuki mengingat saat dirinya dihempaskan oleh Akaza. Tenaga Sanemi bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Uppermoon ketiga itu.

"Maaf ya, aku tidak bisa.. Kalian harus bertahan. Karena, lawan kalian yang sesungguhnya memiliki tenaga yang jauh lebih kuat dari Sanemi. Aku saja pernah koma selama beberapa minggu karena iblis itu." ucap Mizuki.

"Pilar Bulan saja koma, apalagi kita!"

"Maka dari itu, kalian harus terbiasa. Aku yakin kalian bisa. Ganbatte~" Mizuki tersenyum. Itu membuat semua orang memiliki semangat baru untuk bertahan dari Sanemi.

"Woy woy.. Apa-apaan kalian!? Bukannya bersyukur aku beri waktu bernapas, kalian malah mendekati Mizuki." Sanemi marah.

"Waduh... Gawat ini.." batin Mizuki.

Sesuai dugaan, Sanemi menghajar mereka lebih ganas dari sebelumnya. Mizuki berinisiatif memberikan mereka obat agar memarnya tidak parah.

Mizuki memanggil gagak miliknya.

"Tolong sampaikan pada Shinobu, aku memerlukan obat pereda nyeri di kediaman Pilar Angin. Katakan juga padanya agar segera mengantarkan obatnya padaku." ucap Mizuki. Gagak itu mengangguk dan segera terbang ke kediaman kupu-kupu.

Mizuki kembali memperhatikan mereka yang sekarat karena pukulan Sanemi. Mizuki sebenarnya agak kasihan, tapi mau bagaimana lagi. Kekuatan Muzan pasti lebih dari ini.

Langit sudah menunjukkan warna jingga. Sanemi menghentikan serangannya.

"Akan ku beri waktu istirahat! Hanya tiga jam!" teriak Sanemi pada anggota kisatsutai yang telah tumbang sepenuhnya.

Sanemi duduk disamping Mizuki. Gadis itu sudah menyiapkan minum untuk Sanemi dan para anggota.

"Ini, minumlah.." Mizuki memberikan Sanemi segelas air. Sanemi minum dengan perlahan.

"Kau sudah berjuang keras. Aku senang melihatnya." Gadis itu menyeka keringat kekasihnya menggunakan handuk kecil.

"Maksudmu, kau senang melihat mereka babak belur?" tanya Sanemi.

"B-bukan begitu! Aku senang kau melatih mereka dengan sungguh-sungguh. Sejujurnya aku mengingat saat aku dihempaskan ke pohon sampai pohon itu tumbang dan rusukku patah. Aku harap mereka bisa terbiasa dengan hantaman seperti itu." jelas Mizuki.

Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang