Jangan lupa play videonya ya
.
.
.Seorang gadis dengan haori biru tua berjalan berdampingan dengan seorang pria berambut putih dan penuh luka. Mereka melakukan perjalanan menuju kerajaan untuk menemui raja dan ratu.
"Sanemi, apa kau lelah?" tanya Mizuki pada kekasihnya itu.
"Tidak.. Aku hanya gugup.." Sanemi menggaruk kepalanya.
"Ahahaha.. Gugup karena bertemu orangtuaku? Tenanglah, santai saja.." ledek Mizuki.
"Urusee!"
"Biar lebih cepat, lari yuk!" Mizuki lari mendahului Sanemi.
"Woi Teme! Tunggu!" Sanemi menyusul Mizuki.
Setelah empat hari perjalanan, akhirnya mereka tiba.
"H..Hime-Sama?!!!" seorang prajurit kerajaan kaget melihat Mizuki.
"Asuka-Sama, sudah lama tak bertemu, bagaimana kabarmu?" tanya Mizuki dengan lembut.
"Hime-Sama.. Saya sangat khawatir.. Untunglah anda baik-baik saja." Asuka berlutut dihadapan Mizuki.
"Sekarang aku sudah hebat lho.. Ini semua berkat keluarga Ubuyashiki.." Mizuki menunjukkan nichirinnya.
"Syukurlah kalau begitu." Asuka berdiri tegap.
"Apa ayah dan ibu sudah menerima suratku?" tanya Mizuki.
"Sudah, beliau menunggu anda di dalam." Asuka mengantar Mizuki dan Sanemi untuk menemui orangtua Mizuki.
"Ayah, ibu.." Mizuki berlari kedekapan orangtuanya.
"Putriku.. Kami merindukanmu." ucap raja pada Mizuki.
"Ayah, Ibu.. Siapa dia?" tanya seorang anak laki-laki yang mirip dengan Mizuki.
"Ini kakakmu yang hilang.. Watanabe Mizuki, atau biasa dipanggil Hime-Sama." jelas ratu pada anak itu.
"Nee-San??" Anak laki-laki itu mendekati Mizuki.
Mizuki memeluk anak itu dengan lembut. Anak itu menangis.
"Wah wah.. Ternyata adikku terlalu bodoh untuk mengenali kakaknya sendiri." ledek Mizuki.
"Hidoiii! Nee-San.. Aku terus menunggu Nee-San.. Ayo tinggal disini bersama kami.." anak laki-laki yang tidak lain adalah putra mahkota itu menarik haori Mizuki.
"Maaf ya... Tidak bisa.." Mizuki menggeleng.
"Apa? Kenapa?" raja kaget dengan jawaban Mizuki.
"Ayah, aku sudah menjadi anggota kisatsutai. Aku juga sudah memutuskan bahwa akan melepas status kebangsawananku. Pemerintahan selanjutnya akan dipimpin oleh anak cengeng satu ini. Itu keputusanku." Mizuki mengelus kepala adiknya.
"Oh iya, aku belum tau namamu.." Mizuki menatap adiknya penasaran.
"Namaku, Watanabe Haru." Haru tersenyum.
"Terimakasih telah menjaga putriku selama ini." ucap raja pada Sanemi.
"Itu sudah menjadi tugas kami yang mulia." Sanemi membungkuk.
"Sepertinya kau kuat, bisa dilihat dari lukamu, kau adalah ksatria berpengalaman.. Sepertinya cocok dengan putriku." ucap raja.
"A-ayaaaah!!! Jangan meledekku terus." Mizuki merona. Raja dan ratu tertawa.
"Tinggalah disini untuk beberapa hari. Aku masih ingin melihat putriku." ucap ratu. Sanemi dan Mizuki menyetujuinya.
Mizuki menunjukkan kamar Sanemi. Ternyata denah istana tidak berubah, Mizuki masih ingat semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...