Jangan lupa play videonya ya.
.
.
.Hari yang cerah. Matahari memancarkan sinarnya dengan sempurna. Burung-burung yang berkicau menambah indahnya pagi ini.
"Mizuki-San, kau sudah siap???" tanya Tanjirou.
"Tentu, ayo berangkat."
Mizuki, Tanjirou, Zenitsu, dan Inosuke menyusul Kyoujurou dalam misinya. Mizuki juga bermaksud untuk mengunjungi Nona Tamayo di Asakusa setelah misinya selesai.
"Mizuki, kau sudah ingin pergi?" Sanemi menghampiri Mizuki.
"Um! Mungkin agak lama.." Mizuki menatap Sanemi.
"Cup!" Kecupan singkat di bibir Mizuki. Tanjirou dan Zenitsu terkejut. Sementara Inosuke tidak peduli.
"Hati-hati ya.. Aku akan rindu padamu." Sanemi memeluk Mizuki yang masih kaget.
"WAAAAAAA!!! HASHIRA BODOH! KAU APAKAN MIZUKI KU?!" Zenitsu marah.
"Asal kau tahu, Dia milikku!" Sanemi mengangkat kerah Zenitsu.
"S-sudah dong..aduh.. " Tanjirou berusaha melerai.
"Baiklah, aku berangkat ya.." Mizuki melambaikan tangannya pada Sanemi.
Mizuki, Tanjirou, Zenitsu, dan Inosuke pergi ke tempat tujuan.
.
.
.
Langit sudah menunjukkan warna jingganya. Matahari hampir tenggelam. Mereka sampai di peron kereta."INI MONSTER!" Teriak Inosuke pada kereta.
"Itu kereta, bodoh!" Zenitsu datar.
"Aku akan menyerangnya!" Inosuke hampir mengeluarkan nichirinnya.
"I-inosuke, tidak baik! Bisa saja ini adalah pemimpin di daerah sini. Kita harus menghormatinya." ucap Tanjirou.
"Ini kereta, untuk mengangkut orang, kau tahu kan? Dasar orang udik.." Zenitsu malas memperhatikan sikap kedua temannya.
Mizuki tak begitu mendengar perdebatan mereka. Tatapanya menuju pada kereta itu. Terlihat aura menyeramkan dan sangat pekat di kereta ini.
"Mizuki-San.." Tanjirou menarik haori Mizuki pelan.
"A-ah .iya.. Ada apa?" Mizuki menatap Tanjirou.
"BUAGH!!" Terdengar suara benturan sangat keras. Ternyata Inosuke berusaha menyerang kereta itu.
"Priiiit!!!" Polisi keamanan mengejar mereka.
"K-kabuuuuurrrr!!!!!" Zenitsu menarik Inosuke. Tanjirou dan Mizuki juga ikut berlari.
Mereka sembunyi di tempat yang aman.
"Walau pihak kerajaan tahu organisasi kisatsutai, tapi organisasi ini bukan organisasi resmi.. Ayo kita sembunyikan katana kita di dalam haori." Mizuki menyembunyikan katananya.
"Seperti ini?" Inosuke memasukkan katana kedalam celananya.
Mizuki tertawa melihat tingkah mereka.
"Tuuuut!!!" Kereta mulai berjalan.
"Wah, kita ketinggalan! Ayo lari!!!" Mizuki mengejar kereta itu. Diikuti Zenitsu, Tanjirou, dan Inosuke.
"Hup!" Mizuki berhasil menaiki kereta. Gadis itus mengulurkan tangannya untuk menarik tiga bocah yang lain.
Semuanya berhasil naik ke kereta.
"Tunggu, apa tak apa membawa Nezuko dalam perjalanan ini?" ujar Zenitsu pada Tanjirou.
"Tak apa, aku sudah berjanji pada Nezuko untuk terus bersama."
.
.
.
Mereka masuk ke kereta."Nyam! Nyam! UMAI!" Suara yang familiar di telinga Mizuki.
"Kyoujurou!" Mizuki menghampiri pilar api itu.
"Mizuki, kau kesini juga?" Kyoujurou merona.
"Bukan hanya aku, Tanjirou, Zenitsu, Inosuke juga ada disini." Mizuki menunjuk ke arah Kamaboko Squad.
"Rengoku-San, berapa kotak makanan yang kau habiskan?" Tanjirou melihat tumpukan kotak makanan di samping Kyoujurou.
"Sekitar dua puluh buah!!"
"Aku jadi lapar.." Zenitsu memegangi perutnya.
"Aku membawa makanan, ayo makan bersama!" Mizuki mengeluarkan beberapa kotak makanan. Mereka makan bersama di kereta.
.
.
.
Malam pun tiba. Mata Mizuki masih terjaga. Sementara yang lain sudah tidur.Mizuki melihat ke arah Kyoujurou yang sekarang tidur bersandar di bahunya.
"Maaf ya Kyou, aku sudah punya Sanemi." batin Mizuki.
"Hum!" Nezuko keluar dari kotak.
"Nezuko! Selamat malam.." Sapa Mizuki pada Nezuko. Nezuko memeluk Mizuki.
"Sekarang, kakakmu dan yang lain sedang tidur. Sepertinya mereka kelelahan." ujar Mizuki.
Nezuko memperhatikan Tanjirou. Ia mengelus kening kakaknya.
"Manisnya~" batin Mizuki.
Mizuki merasakan aura yang ada si kereta ini semakin kuat. Firasatnya tak enak. Mizuki memutuskan untuk berpatroli di sepanjang kereta.
"Nezuko, apa kau bisa menjaga mereka?" tanya Mizuki. Nezuko memiringkan kepalanya tanda bingung.
"Aku ingin berpatroli sebentar. Aku akan kembali nanti." ucap Mizuki.
"Hum! Hum!" Nezuko mengangguk semangat.
Mizuki perlahan mengangkat kepala Kyoujurou dan menidurkannya di kursi.
Mizuki mulai berpatroli ke gerbong belakang. Mata gadis itu melihat ke kanan dan ke kiri.
"Semua orang terlelap? Agak aneh.." batinnya.
Mizuki melanjutkan langkahnya. Ia membuka pintu sekat antar gerbong.
"Sreeek!!"
Mizuki terkejut. Matanya menangkap sosok iblis yang tengah memakan salah satu penumpang dengan rakus.
Mizuki mengeluarkan nichirin birunya. Aura bulan muncul di sekitar Mizuki.
Iblis itu menyadari kedatangan Mizuki. Ia menggeram ke arah Mizuki.
"Apa ini? Yakin iblis ini? Ia tak kuat.."
Tsuki No Kokyu, Hachi no Kata :
Getsuryū Rinbi!!!!Mizuki mengayun nichirinnya. Kepala iblis itu berhasil terpenggal dengan cepat. Iblis itu berubah menjadi abu.
"Sudah kuduga, bukan dia yang menguasai kereta ini."
Mizuki merasakan aura gelap semakin kuat dan kuat. Napasnya terengah-engah.
Aneh, karena keributan tadi, para penumpang tak bangun.
"Pasti ini salah satu kekkijutsu, Aku harus mencari iblis kuat itu!"
.
.
.
.
.
.
.
Roman romannya bakal ketemu Akaza.See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...