Permintaan Maaf

2.6K 381 11
                                    

Jangan lupa play videonya ya
.
.
.

Mizuki sedang terdiam di teras markas kisatsutai. Wajahnya cemberut. Moodnya sedang tidak baik.

Gadis itu sangat kesal pada Uzui karena menyebar hal yang tidak-tidak tentang dirinya.

"Pagi yang indah! Ayo latihan dengan meriah!!" Uzui datang bersama Kyoujurou.

"UZUUUUI!!!!" Teriak Mizuki. Uzui kaget.

"A-ada apa Mizuki??" Uzui kebingungan.

"Apa kau berkata hal aneh tentangku?" tatapan Mizuki mematikan.

"H-hal aneh??? Tidak!!"

"Sanemi bilang padaku, bahwa kau menyebar rumor tentang diriku dan Giyuu.."

"W-waaah hahahaha.. Rupanya tidak sedang PDKT ya?" Uzui gemetar.

Mizuki mengeluarkan nichirinnya. Matanya menatap Uzui tajam.

"Dewa, maafkan aku karena aku harus membunuh salah satu makhlukmu.." Mizuki menatap langit.

"KEMARI KAU! AKAN KU BUNUH DENGAN MERIAH!" Mizuki mengejar Uzui dengan nichirinnya yang siap menebas leher Uzui.

"Sudah mulai latihan?! Ikut!!" Kyoujurou ikut berlari mengelilingi halaman bersama Mizuki dan Uzui.

"Huwaaaa tolong! Bangsawan gilaa!!!" teriak Uzui.
.
.
.
Siang hari tiba. Uzui kelelahan karena dikejar Mizuki terus menerus tanpa henti.

"Ara~ sudah selesai latihannya? Padahal aku baru saja ingin ikutan.." Shinobu menghampiri Mizuki.

"Shinobuuu~~~" Mizuki merengek dan memeluk Shinobu.

"Ada apa??" pilar serangga itu kebingungan.

Mizuki menceritakan sikap aneh Sanemi kemarin. Mizuki sangat merasa bersalah. Tapi ia tak tau letak kesalahannya ada dimana.

"Apa mungkin.. Sanemi cemburu padamu?" Shinobu berusaha menebak.

"C-cemburu?" Mizuki bingung.

"Lho.. Kan kalian saling menyukai..." Shinobu menatap Mizuki.

"A-ah.. Ti-dak! Bukan b-begitu.." pipi Mizuki merona.

"Ah! Aku tau! Saling menyukai tapi belum mengutarakan perasaan ya? Kawaii desu ne~" muncul bunga disekitar Shinobu.

"Sanemi benar menyukaimu kok, kelihatan.." ujar Shinobu sambil tersenyum misterius.

"Begitukah?"

"Kalau kau menyukainya juga, utarakan saja.." Gadis berhaori kupu-kupu itu mengusap punggung Mizuki.

"C-caranya.. Bagaimana?" Mizuki menunduk. Wajahnya semerah tomat.

"Pertama, kau harus minta maaf dulu. Sanemi suka ohagi bukan? Buatkan itu saja sebagai tanda permintaan maaf.. Nah, setelah itu utarakan perasaanmu." jelas Shinobu.

"Wah, mulutmu itu sangat pandai berbicara. Menyatakan perasaanmu pada Tomioka Giyuu saja kau tidak bisa.." ledek Mizuki.

"BLETAK!" Shinobu menjitak Mizuki.

"Huhu.. Ampun.."
.
.
.
Mizuki sedang sibuk di dapur. Gadis itu kembali membuat ohagi kesukaan Sanemi. Kali ini ia membuat lima puluh buah ohagi. Tentu saja Kiriya dan Kanata membantunya.

"Mizuki Nee-San.. Sudah selesai.." Kiriya senang.

"Ambil dua puluh buah untuk kalian makan. Jangan lupa dengan Oyakata-Sama dan Amane-Sama ya.." Mizuki mengelus kepala Kanata dan Kiriya.

Gadis itu membungkus tiga puluh buah ohagi untuk Sanemi. Ia berjalan menuju kediaman Sanemi.

"Hhh.. Aku gugup" batin Mizuki.

Mata Mizuki menatap seseorang yang berada agak jauh di depannya.

"Sanemi? Pas sekali! Aku berikan saja seka--"

Tiba-tiba Sanemi berbalik arah setelah melihat Mizuki.

"HUA! DIA MENGHINDARIKU?!" Batin Mizuki tak terima.

"Sanemi!!!" Mizuki berusaha memanggil Sanemi. Tapi sepertinya pilar angin itu pura-pura tak dengar.

Mizuki mengejar Sanemi. Tapi Sanemi juga ikut berlari.

"Apa apaan?!" Mizuki jengkel.

Mizuki menggunakan kecepatan maksimal untuk mengejar Sanemi. Tentu saja Sanemi dapat di kejar dengan mudah.

Mizuki muncul tepat dihadapan Sanemi.

"HOI BAKA! BUDEG YA?!" Teriak Mizuki di telinga Sanemi.

"APA YANG KAU LAKUKAN? Kenapa terus mengikutiku?! Bodoh!" Sanemi kesal.

"INI! TERIMALAH!" Mizuki menunjukkan ohagi yang ia buat pada Sanemi.

"APA INI?"

"Permintaan maaf ku... Aku tak tau salahku dimana.. Tapi entah kenapa aku merasa bersalah padamu!" jawab Mizuki.

"M-mizuki tidak salah apa-apa sih.. Aku saja yang aneh.." batin Sanemi.

"ARGH! BODO AMAT!" Sanemi kembali memutar arah.

"TAK AKAN KU TERIMA!" Sanemi berjalan sambil terus menoleh kebelakang. Ia terus menatap Mizuki dengan tatapan kesal.

"Sanemi.. Itu.."

"APA?! TAK AKAN KU TERIMA! INTROSPEKSI DULU DIRIM--"

"BUAGH!" Sanemi menghantam batang pohon. Salahnya karena tak memperhatikan jalan.

"Tadi aku mau bilang, awas ada pohon..Pffff.." Mizuki menahan tawanya.

"ARGH! MENJENGKELKAN!" Sanemi berlari kembali ke kediamannya.

Mizuki diam di tempat. Ada perasaan sedih karena ohagi buatannya ditolak mentah-mentah. Tapi...

"Dasar brengsek! Beraninya menolak ohagi buatanku! Lihat saja nanti!" Aura licik muncul dari tubuh Mizuki.

Sudah bisa dipastikan Shinazugawa Sanemi Sang Pilar Angin akan mati lemas ditangan Watanabe Mizuki.
.
.
.
.
.
Kapan ya confessnya huhu..

See you!

Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang