Seorang bocah laki-laki menyambut kepulangan kucing peliharaannya pada tengah malam. Kucing itu membawa buku kecil sesuai permintaan sang majikan.
"Nah.. Ini yang Nona Tamayo butuhkan. Aku teledor sampai lupa membawanya." Yushiro mengambil catatan kecilnya yang diselipkan diantara halaman buku.
"Miaaaaw!!!" Kucing itu aneh. Ia menggigit lengan baju Yushiro.
"Kenapa? Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?" Yushiro mengarahkan tangannya ke kening kucing itu. Bocah berambut mint berusaha masuk ke pikiran kucingnya.
Bayangan tentang Mizuki yang mengunjungi Asakusa mulai terlihat. Yushiro menangkap figur yang ia kenal sebelum kucingnya pergi meninggalkan Mizuki.
"Muzan?!" Yushiro melihat Mizuki yang di pukul dengan keras oleh Muzan.
"Aku harus memberitau Nona Tamayo!!!" Yushiro berlari dari kamarnya menuju ruangan Tamayo.
"NONA TAMAYO!!" Yushiro mengagetkan Tamayo.
"Ada apa? Kenapa panik seperti itu?" Tanya Tamayo.
"M-Mizuki! Muzan menculik Mizuki!"
"A-Apa?! Kau yakin?!"
"Iya! Sangat yakin.. Aku melihatnya dari pengelihatan kucing ku.."
"Baiklah! Ayo ke kediaman Oyakata-Sama!"
Wanita dan bocah itu berlari ke kediaman Kagaya Ubuyashiki dengan tergesa-gesa.
"A-Amane-Sama... Oyakata-Sama!!" Tamayo mengetuk pintu kediaman Oyakata-Sama.
"Nona Tamayo? Apa ada hal yang gawat? Silahkan masuk dulu.." Amane ramah.
Dengan panik, Tamayo menjelaskan apa yang Yushiro ceritakan padanya. Ekspresi Amane terkejut. Istri dari Kagaya Ubuyashiki memanggil semua gagak untuk memberitau para Hashira agar segera berkumpul.
Tak butuh waktu lama, semua hashira berkumpul. Amane dan Tamayo memimpin rapat karena kondisi Kagaya tidak memungkinkan.
"Anak-anakku, terimakasih sudah hadir dalam rapat malam ini, maaf karena mengganggu waktu kalian." Amane memulai rapatnya.
"Ara~ Amane-Sama, tunggu sebentar.. Mizuki belum datang.." ucap Shinobu.
Amane dan Tamayo saling berpandangan tanda khawatir.
"Itulah masalahnya, Shinobu.." ucap Tamayo sedih.
"Apa maksud anda?" tanya Pilar Api, Kyoujurou.
"Kibutsuji Muzan berhasil menculik Mizuki malam ini, di Asakusa." jelas Amane.
Diantara mereka semua, Sanemi yang paling merasa terkejut dan sedih. Pria itu belum siap kehilangan Mizuki.
"M-Mizuki?!! Bagaimana ini??!" Mitsuri panik.
"Aku yakin Mizuki pasti berusaha membebaskan diri. Tapi lolos dari dimensi buatan Muzan bukanlah hal yang mudah." Tamayo menatap Amane.
"Apakah ada cara agar kita bisa menyelamatkan Mizuki?" tanya Amane.
"Satu-satunya cara adalah masuk ke dimensi buatan Muzan. Didalam dimensi itu banyak sekali iblis. Bahkan anggota dua belas iblis bulan juga ada."
"Saya akan pergi ke Asakusa malam ini.." Kyoujurou memberanikan diri.
"Saya juga akan ikut.." Giyuu juga mengkhawatirkan Mizuki.
"Aku juga akan mencari Mizuki!!" batin Sanemi.
"Tidak, misi akan dimulai besok pagi. Malam ini kita susun rencana. Yang kalian hadapi adalah Muzan. Kita tidak boleh gegabah." Amane tegas.
.
.
.
Mizuki merasa kepalanya sakit. Ia perlahan membuka mata. Mizuki berusaha merasakan tangannya. Tapi, suara rantailah yang ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...