Pergi

1.6K 242 65
                                    

Play videonya ya.. Biar lebih seru
.
.
.

Mata berwarna merah muda mulai terbuka. Napas gadis beryukata pink mulai tenang.

"K-kakak?" suara gadis lembut memanggil Tanjirou.

"Nezuko~" Tanjirou berlinang air mata. Nezuko sudah kembali menjadi manusia. Kakak beradik itu berpelukan.

Kuku tajamnya menghilang. Taring dan tanduknya juga sudah tidak ada.

Mizuki bernapas lega. Ia memeluk Tamayo.

"Aku berhasil.."

"Aku bangga padamu, Mizuki." Tamayo mengelus kepala Mizuki.

Mizuki bahagia karena melihat Tanjirou dan Nezuko. Gadis itu beralih memeluk kedua anak yang sedang menangis itu.

"Mizuki-San, terimakasih.." Tanjirou berterimakasih pada Mizuki.

"Selanjutnya aku akan menghabisi Muzan dengan cara ini." ucap Mizuki pada Tamayo.

"Muzan iblis yang kuat. Ia pasti perlu lebih banyak darah daripada Nezuko." Tamayo berpikir.

"Aku tau.. Aku akan memberikan sebagian besar darah di tubuhku.." Mizuki menggenggam yukatanya.

"Tapi, kau bisa kekurangan darah. Dan bisa berakibat kau---"

"Mati.. Aku tau hal itu.." Mizuki menatap Tamayo.

"Jangan lakukan itu Mizuki-San.." Nezuko menyentuh lengan Mizuki.

"Nezuko, aku adalah pemburu iblis. Apalagi pangkatku adalah Hashira. Mengorbankan nyawaku untuk nasib orang banyak sudah menjadi tugasku.." jelas Mizuki sambil tersenyum.

"Tapi Mizuki-San.." Tanjirou sedih.

"Tanjirou, tidak usah khawatir.. Berjanjilah padaku kau harus menjaga Nezuko walaupun iblis sudah tiada." Mizuki mengelus kepala Tanjirou.

Gadis itu keluar dari kediaman kupu-kupu. Hatinya berusaha tegar dan berani untuk menghadapi ajalnya. Mizuki berjalan ke arah hutan. Ia ingin menyendiri untuk sementara waktu.

"Sriiiing!" Mizuki mendengar suara senjata beradu.

"Kau telah menyakiti Mizuki, aku tidak akan mengampunimu!" Mizuki melihat Giyuu bertarung dengan seseorang.

"Apa maksudmu?! Aku tidak menyakitinya!" suara Sanemi juga terdengar.

Mizuki melihat dari balik pohon. Dua pria itu saling mengarahkan senjata mereka.

"Kau masih mencintai Kanae! Itu benar kan?!" Giyuu membuat Sanemi terdiam.

"Kau menerima Mizuki karena ia mirip dengan Kanae! Katakan, apa aku salah?!"

"Tidak.." jawaban Sanemi membuat hati Mizuki sakit.

"Aku memang menginat Kanae saat melihatnya. Tapi--"

"MATI KAU SANEMI!" Giyuu mengayunkan katananya.

"Tap!" Mizuki dengan cepat menggenggam bilah tajam katana Giyuu sebelum mengenai Sanemi. Tangan Mizuki berdarah. Lukanya cukup dalam.

"Berhenti, Giyuu.." ucap Mizuki dengan air mata yang mengalir.

"Mizuki! Lepaskan katananya!" Giyuu khawatir melihat tangan Mizuki yang berdarah.

"Berjanjilah kau tidak akan menghunuskan katanamu kepada anggota kisatsutai.. Aku tidak akan membiarkanmu melanggar kode etik karena alasan sampah ini" ucap Mizuki.

"Baiklah.."

Mizuki melepas katana Giyuu. Lalu Giyuu menyarungkan katananya.

"Ayo, obati tanganmu.." Giyuu melihat darah yang mengalir semakin deras. Mizuki menggeleng.

Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang