Seorang pria berjas hitam berdiri di depan seluruh pengikutnya. Mata merahnya menatap tajam.
"Aku sudah menemukan kediaman Ubuyashiki. Kalian akan memenuhi semua ruangan di dimensional infinity fortress. Aku akan menjebak semua pemburu iblis untuk masuk ke tempat ini." perintah Muzan.
Muzan berencana menyebar semua iblis keseluruh penjuru ruangan. Dua belas iblis bulan yang tersisa, ditempatkan di tempat khusus agar lebih mudah menghadang para anggota kisatsutai.
Muzan memikirkan wajah Mizuki. Gadis itu sungguh membuat Muzan aneh. Seperti mencintai makanan yang harusnya di makan. Itulah perasaan Muzan saat ini.
"Gadis itu sungguh menggangguku!" batin Muzan.
Ia mengingat bagaimana rupa Mizuki saat berada di bawah badannya. Muzan melihat jarinya. Ia juga teringat pipi dan bibir Mizuki yang mengeluarkan darah.
"Sungguh luar biasa cantik.." gumam Muzan.
"Siapa boss?" Douma menyaut.
"Diam kau Uppermoon lambat!" Kokushibou menatap Douma.
"Natapnya biasa dong mas.. Pake dua mata aja, mata yang lain ditutup. Serem tau di tatap pake enam mata begitu... Canda ya kak.." ledek Douma.
"Memang cari mati.." Kokushibou memilih tidak menghiraukan Douma.
Muzan kembali menatap seluruh pengikutnya.
"Rencanaku akan dimulai sebentar lagi.."
.
.
.
Gadis dengan julukan Pilar Bulan kembali ke tempat latihan setelah membersihkan tubuhnya. Langit masih gelap. Sekarang tengah malam."Lama banget mandi doang.." Uzui protes.
"Ya maap.. Tadi panasnya nggak turun-turun." Mizuki duduk disamping Uzui.
"Sekarang gimana badanmu?" tanya Uzui.
"Udah baik-baik aja kok.." Mizuki menggerai rambutnya yang basah karena mandi.
"Tidur yuk.. Ngantuk nih.." Uzui tidur di atas rumput.
"Duluan aja.. Aku ngga ngantuk." Mizuki menatap langit.
.
.
.Langit sudah menunjukkan waktu dini hari.
"SEMUANYA BANGUN!! CEPET! CEPET!!" Teriakan Uzui menggema keseluruh penjuru. Semua anggota kisatsutai kaget dan langsung bangun.
"SEKARANG LARI LAGI! CEPET!" Uzui tidak memberikan mereka waktu untuk sadar dari tidur. Alhasil banyak anggota yang bertubrukan.
"Hahaha.. Uzui.. Kasian mereka." Mizuki tertawa.
"Biarin.. Biar tau rasa! Bukannya latihan keras! Malah jadi anggota useless.." Uzui kembali berteriak dan memukuli anggota yang masih mengantuk. Mizuki hanya bisa menggeleng.
"Mizuki.." suara lembut khas Pilar Serangga terdengar.
"Shinobu.. Selamat pagi.." Sapa Mizuki.
"Ini, aku membawakan pesananmu." terlihat Gyomei yang membawakan dua kendi besar berisi obat demam dan ramuan stamina.
"Terimakasih!!" Mizuki mulai mencampurkan air dan ramuan stamina lalu mengaduknya. Hal yang sama juga dilakukan pada obat demam.
Penampungan air minum terbagi menjadi dua. Air yang tercampur ramuan stamina dan air yang tercampur obat demam.
"Mizuki perhatian sekali ya pada mereka." ucap Shinobu.
"Aku harus memastikan kesehatan mereka. Aku tidak bisa membiarkan jumlah anggota berkurang karena ada yang sakit." jelas Mizuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...