Jangan lupa play videonya ya..
.
.
.Tangan seorang ahli kimia dan obat menuangkan sampel darah dengan hati-hati. Disampingnya ada seorang gadis yang dengan detail memperhatikan.
"Mizuki, aku tidak tahu apakah ini kabar baik atau buruk." ucap Tamayo sambil memperhatikan hasil penelitiannya.
"Memangnya kenapa, Nona Tamayo?" Mizuki penasaran.
"Dalam darahmu masih ada ekstrak bunga itu. Walau jumlahnya tidak banyak, tapi Muzan tetap akan mengejarmu." jelas Tamayo.
"Bagaimana bisa, sudah bertahun-tahun aku memakan bunga itu. Itupun hanya satu tangkai." Mizuki bingung.
"Aku tidak tahu mengapa. Bunga ini tetap bertahan didalam tubuhmu." Tamayo melepas sarung tangannya.
"Bagaimana ini? Muzan sudah melihatku." Gadis itu panik.
"Apa ia sudah tahu bahwa kau Hime-Sama?" tanya Tamayo.
"Sepertinya sudah. Karena, Lowermoon pertama sempat merasakan tubuhku dan pasti infonya sudah sampai pada Muzan." Mizuki memegangi kepalanya.
"Bagaimana ia bisa merasakan darahmu?"
"Lowermoon pertama mengubah tubuhnya menjadi kereta dan aku masuk kedalam kereta itu untuk menjalankan misi. Dengan kata lain, aku masuk ke tubuhnya, jadi ia bisa tahu." jelas Mizuki.
"Semua akan baik-baik saja. Jangan keluar dari tempat ini apapun yang terjadi sampai waktunya kau kembali ke markas kisatsutai." perintah Tamayo. Mizuki mengangguk.
"Aku dan Yushiro akan berusaha menjagamu selama di Asakusa." Tamayo memeluk Mizuki.
"Terimakasih, Nona Tamayo."
.
.
.
Seorang pria dewasa tengah duduk tegap di tengah ruangan. Bibirnya menunjukkan smirk tanda rasa puas."Enmu, terimakasih atas infonya.." gumamnya perlahan. Pria itu tertawa dengan nada jahat.
"Kibutsuji-Dono~ kayaknya seneng banget? Abis dapet doorprize ya?" Douma mendekati Muzan.
"Tak ku sangka, kerja Lowermoon lebih baik daripada dirimu, Douma!" Muzan menatap Douma dengan senyuman mengerikan.
"Ha? Aku nggak ngerti.." Douma menggaruk kepalanya.
"Kau ingat memori Enmu setelah ia mati?" tanya Muzan. Douma mengangguk.
"Wanita itu adalah Hime-Sama.." lanjut Muzan.
"HAAAAH?! ARWAH?!" Douma yang mengira Hime-Sama sudah mati pun kaget.
"Dengar bawahan bodoh, ia masih hidup. Dan aku akan memakannya dengan segera sehingga keluarga kerajaan harus mengadakan upacara kematiannya sekali lagi." Muzan bangkit dari duduknya.
"Kibutsuji-Dono, sudah bertemu dengannya?" tanya Douma.
"Sudah.. Dari jauh ia gemetar seperti kelinci. Kawaii.."
"Kenapa nggak di tangkep aja?!" Douma penasaran.
"Kelinciku pelari yang lumayan cepat. Ia juga pandai bersembunyi. Aku hanya tinggal menemukan lubang kelinci yang ia tinggali dan menghancurkannya." Muzan menghilang seiring suara biwa.
"Tunggu aku, kelinci kesayanganku."
.
.
.
Mizuki sedang memperhatikan darahnya yang berada di wadah kaca. Gadis ini belajar dengan cepat mengenai alat-alat laboratorium di rumah Tamayo."Darahku bisa membuat darah iblis kebal matahari?" Mizuki berpikir.
"Woy! Ngapain lu? Bengong-bengong ntar kesambet, gue yang repot." Yushiro marah-marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba Fanfiction : Blue Spider Lily
Fanfiction"Hime-sama.." Begitulah mereka memanggilku.. Menjadi seorang putri pada zaman Sengoku bukan hal yang mudah Menjaga bunga berwarna biru ini menjadi tanggungjawabku. Sampai dia mengejarku Dan terpaksa ku masukan bunga ini dalam mulutku. Kupikir, semu...