6. Phoenix Es

7.8K 851 15
                                    


Budidayakan vote and comen

Didalam hutan yang hampir menjelang malam, Lin Hua berjalan kesana-kemari untuk mendapatkan santapannya malam nanti. Namun seperti ada yang salah, kenapa sendari tadi hewan itu tidak muncul-muncul

"Apa mereka takut padaku? Tapi mana mungkin" gerutu Lin Hua mulai kesal.

Brak!

Duar!

Duar!!

Terdengar suara ribut-ribut di daerah hutan roh yang paling dalam

"Apa itu?" Lin Hua bertanya-tanya

Dengan gesit Lin Hua berlari kearah suara itu berasal dan terpampang lah seekor Banteng tingkat 8 dan ular berkepala dua tingkat 7 tengah beradu kekuatan.

"Oh mungkin ini penyebabnya disekitar sini tidak ada hewan roh yang berkeliaran. Apa mereka merebutkan telur itu?"tanya Lin Hua keheranan.

"Apa itu sebuah telur phoenix?!" Lin Hua berseru terkejut

"Oh pantas saja mereka merebutkannya, baiklah kita tonton pertunjukan gratis ini!" Lin Hua tersenyum cerah, ia mendudukkan diri di bawah pohon yang rindang sembari memakan beberapa buah-buahan yang ia ambil dari Dark Cloud

Setelah beberapa menit hingga jam berlalu akhirnya pertempuran itu berakhir dengan ular roh yang mati sedangkan banteng yang kehabisan energi. Tanpa menyia-nyiakan waktu Lin Hua berjalan kearah dimana telur phoenix itu lalu mengambilnya dengan gampang.

"Huh! Telur ini sangat dingin, apa ini Phoenix es. Wah!!!" Lin Hua berseru kegirangan yang ia pikirkan adalah, Xia Bao adalah phoenix api dan Phoenix es itu sangat langka. Phoenix es merupakan ratu dari semua klan Phoenix.

Telur ini cikal bakal seorang ratu Phoenix baru telah muncul.

Melihat telur yang ia dapatkan dengan susah payah diambil oleh gadis bercadar, banteng roh pun marah dan langsung menerkam Lin Hua, Lin Hua yang belum siap pun mendapatkan goresan di lengan sebelah kirinya dan tanpa diduga darah miliknya menetes di cangkang telur itu.

"Yah! Sial gara-gara si banteng gendut gue buat kontrak hewan roh sama nih Phoenix, ck..." tanpa babibu Lin Hua langsung balik menyerang Banteng dan mengambil inti roh milik banteng .

(Perlu di ingat dalam cerita ku seekor phoenix es yang berarti ratu phoenix tidak boleh dikontrak saat masih didalam cangkang karena akan membuat phoenix itu menetas seketika, beda dengan Phoenix yang lain. Bila phoenix api biasa ketika kita mengontrak darah dengan mereka saat telur itu belum cukup umur tidak akan berakibat fatal walaupun baru lahir karena Phoenix itu akan langsung menjadi kuat beda halnya dengan phoenix es, mereka akan menetas sesuai dengan waktu setelah Phoenix itu dilahirkan 1tahun ya satu tahun 2tahun ya dua tahun, phoenix biasanya akan menetas setelah 300tahun telur tanpa induk yang mengerami atau bisa dibilang induknya akan mengerami hingga 50tahun saja namun dalam tempat yang sangat tersembunyi dan aman dari predator)

Krek!


Telur itu retak, dan terpampang lah wujud Phoenix kecil sebesar kepalan tangan orang dewasa bewarna biru tua menggeliat belum bisa bangun

"Cek..cek..."Phoenix itu memanggil Lin Hua dalam genggaman tangan halus miliknya

"Hay manis.. maaf karena telah mengontrak mu kau mungkin masih berusia 200 tahun 100 tahun lagi kau akan sempurna dan indah seperti Phoenix es pada umumnya" Lin Hua berkaca-kaca, walaupun Lin Hua tampak acuh tak acuh ia akan memberi hatinya untuk orang terdekatnya.

"Cek..cek!" seperti menolak ucapan Lin Hua Phoenix itu menggesek-gesekan kepalanya ke tangan Lin Hua dengan manja.

"Huhhhh baiklah ayok kita pulang dan memasak barbeque, langit sudah sangat gelap"ajak Lin Hua sembari menggeret binatang roh banteng untuk makan malamnya.

Setelah sampai ke kediamanya ia langsung dipeluk erat oleh Fang Xiau dan mendapat tatapan khawatir dari semua orang.

"Ck, apa? Aku lebih kuat dari apa yang kalian pikirkan, tidak usah memasang wajah seperti itu!" Kesal Lin Hua.

"Ibu, kau berdarah!" Jerit Fang Xiau sembari menunjuk-nunjuk lengan kiri Lin Hua.

"Tidak apa-apa hanya tergores" jawab Lin Hua sembari menggosok-gosok pelan rambut Fang Xiau yang jauh lebih tinggi darinya.

"Ck, kau ini big bosss___" Xia Bao kehilangan kata-katanya setelah melihat hewan mungil bewarna biru tua muncul di sela baju bagian dada milik Lin Hua.

"Kenapa?" Para bawahan kebingungan melihat Xia Bao yang terdiam, mereka tidak tau bila Xia Bao adalah seorang Phoenix dan juga burung jelek yang dibawa oleh tuanya.

"Big bos!" panggil Xia Bao tercengang.

"Aku tak sengaja mengontraknya, darahku tak sengaja menetes kau pasti tau siapa burung ini" ucap Lin Hua acuh tak acuh masih mengelus-elus rambut Fang Xiau yang duduk memegang kaki Lin Hua erat.

"Jelaskan!" Tintah Xia Bao tegas.

Ahirnya Lin Hua menjelaskan dan dalam pikirnya tadi sempat terfikir akan memberikan telur Phoenix es kepada Xia Bao untuk dijadikan pendamping hidup, setelah ucapannya selesai 16 pemuda di sana tercengang dibuatnya bagaimana bisa seorang lelaki tampan yang selalu bersamanya dan bertingkah absur adalah Phoenix api dan merupakan keturunan dari raja Phoenix sendiri (pangeran) dan burung hitam itu adalah Phoenix es yang menetas terlalu cepat. Wah mereka langsung dibuat lebih tunduk olehnya.

"Apa kau tak menyukainya?" Tanya Lin Hua menatap Xia Bao yang sendari tadi terdiam sembari tangannya Lin Hua yang  masih asyik membakar daging.

"TIDAK! Aku sangat menerimanya aku hanya sedih. Aku mengenal Phoenix kecil ini, sebelum aku bertemu denganmu ahir-ahir ini. Dua ratus tahun yang lalu aku sudah merasakan kelahirannya" balas Xia Bao sedih.

( Xia Bao berumur 3000 tahun, tanpa kehitung umurnya dari telur loh. Kalo dihitung dari telur Xia XBo dikontrak Lin Hua saat telur berusia 260tahun. Phoenix seperti ayam baru menetas dari cangkang dihitung 1 hari, Phoenix es juga sekarang berarti hanya berumur beberapa jam )

"Berarti dia memang jodohmu... eh tunggu apa kau menyalah kan ku?!" Tanya Lin Hua dengan nada tinggi.

"Ti_tidak siapa bilang aku hanya sedih, tapi tidak menyalahkan mu" balas Xia Bao tergagap karena takut kena marah. Sedangkan Phoenix es hanya tertawa sembari menabrak-nabrakan kepalanya di kulit halus Lin Hua.

Entah mengapa sendari kepulangan Lin Hua udara menjadi dingin dan lebih dingin saat kemunculan Phoenix es, mereka berfikir mungkin karena adanya Phoenix es di sisi mereka namun sang Phoenix es sendiri tidak tahu apa-apa yang ia pikirkan hanyalah ia baru menetas dan cacat ia tidak memiliki kekuatan untuk saat ini, Lin Hua dan Xia Bao juga berfikir sama.

Lin Hua merasa ada kejanggalan dengan keadaan ini, ia sangat sadar akan apa yang terjadi di sekitar mereka.

Sebuah hawa mematikan dari seseorang yang memiliki tingkat kultivasi yang besar, tapi yang ia bingung kan semua orang disekitarnya tidak mengeluarkan hawa apa pun, mungkinkah hawa itu hanya hawa seseorang yang berada jauh dari mereka tiba-tiba muncul karena tersapu angin?? Entahla...

::::::::

Goddess OF Demonst ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang