Pagi yang indah seperti hari-hari biasanya Lin Hua akan pergi menghadap kaca untuk melihat perkembangan janin yang berada dalan perutnya, ditambah kini usia kandungannya telah tepat pada 7minggu.
"Perut gue kayak orang masuk angin, hihihi" Lin Hua cekikikan sendiri, sembari terus melenggang-lenggokkan tubuhnya ke-kanan ke-kiri.
"Ayok cepetan gedek, mama gak sabar buat nunggu kamu cepet keluar, gak sempit emang didalam sana?" Lin Hua bertanya kepada anak yang masih didalam perutnya.
"Kok gak dijawab sih? Lagi enak-enak tidur ya? Uluh-uluh anak mama gak mau di ganggu ternyata" Lin Hua mengelus perutnya sayang
Lin Hua berjalan masuk kedalam kamar mandi, ia melepas sisa hanfu yang melekat ditubuhnya.
"Haaahhh nyamannya" Lin Hua memasukan tubuh telanjangnya kedalam bak berisi air hangat.
Seperti hari-hari biasanya, para dayang-dayang istana yang juga anggota Sekte yang sedang menyamar akan menyiapkan peralatan dan kebutuhan mandi Lin Hua lalu pergi untuk melanjutkan pekerjaan mereka, Lin Hua berasal dari jaman modern ia akan risih bila ada seseorang yang memandikan tubuhnya walaupun itu seorang wanita sama sepertinya.
"Bukankah nanti malam Festival lampion itu akan dilakukan?" Lin Hua bergumam.
"Berarti aku harus bersiap-siap mulai saat ini, aku akan mengambil cahaya itu pada malam hari saat mereka semua sedang mabuk." Lin Hua menyusun rencana.
"Ya! Itu bagus, namun aku butuh bantuan Elicia dan Xia Bao nantinya"
"Aku aka melakukanya!" Putusnya mantap.
......
Siang hari pun tiba, Lin Hua, Xia Bao dan Elicia tengah duduk melingkar di taman kediaman mereka.
"Aku punya rencana" Lin Hua berujar.
"Apa itu?" Xia Bao bertanya kepo riang.
"Bisakah kau bertindak lebih tegas? Kau calon raja bahkan kau seorang phoenix api ribuan tahun, namun sifatmu masih seperti anak-anak!" Lin Hua berujar, lama-kelamaan ia merasa kesal akan sifal Xia Bao yang ceroboh itu. Bahkan Xia Bao aka bersifat menakutkan hanya saat dirinya marah, maka Xia Bao akan juga secara sepontan ikut marah.
"Baiklah" ujarnya datar dan dingin, sangat serius.
Sebenarnya setelah Lin Hua mati akibat pedang milik Fang Xiau dulu sifat Xia Bao telah berubah 180derajat. Dia seorang binatang kontrak, keselamatan tuanya lebih penting daripada nyawanya sendiri namun pada saat itu bahkan Xia Bao tidak menolong Lin Hua, menolong? Bahkan ada ditempat kejadian pun tidak! Xia Bao menyesali kelakuanya yang kekanak-kanakan hingga tidak bisa menjaga Lin Hua
Flahs Back On
Pada saat itu, ia sedang berada di kediamanya istana Phoenix tiba-tiba ia merasakan sebuah tusukan diperutnya namun tidak ada apa-apa di sana. Sangat sakit hingga dia berguling kesana-kemari seperti orang yang kesetanan. Bahakan ayah dan ibunya sampai bingung ketakutan dibuatnya. Setelah beberapa saat ketiga orang itu tersadar akan apa yang terjadi terutama ayah dan ibu Xia Bao, tubuh mereka menegang ketakutan. Lin Hua?! Xia Bao dan Lin Hua bukan hanya menggunakan kontrak darah mereka juga meggunakan kontrak jiwa, bila terjadi pada salah satu dari mereka maka yang satunyapun akan merasakanya juga.
Ayah Xia Bao menggeram marah pada dirinya sediri jika karena bukan dia yang tidak becus mejaga ketiga anaknya dulu mungkin kedua anaknya tidak akan mati dan salah satunya lagi yang tersisa tidak akan cacat dan mengharuskanya untuk membutuhkan seseorang yang kuat untuk menopang hidupnya bertahan hidup.
Ini yang mereka berdua ayah dan ibu Xia Bao takutkan, kekuatan kultifasi anak mereka belum cukup bahkan masih dikatakan lemah untuk klan Phoenix dia tidak akan bisa menjaga Lin Hua dari bahaya. Dan lihat ini akibatnya Lin Hua pasti di jauh sana sedang menahan melawan kematian, Xia Bao tidak akan merasa sakit jika luka itu tidak begitu parah namun berbeda jika yang Lin Hua derita bisa mengancam nyawanya sendiri. Itu semua berkat darah dan airmata phoenix es dan api yang diminum Xia Bao sebagai penawar kontrak jiwa dulu.
Xia Bao langsung berusaha bangkit dari lantai dengan susah payah, urat-urat nadi yang didalam tubuhnya muncul mebengkak menahan sakit bakan keringat dingin membasahi sekuruh tubuhnya yang memerah sangat deras.
"Aku tidak becus, aku harus menolongnya" Xia Bao merubah bentuknya kewujut Phoenix api dan pergi meninggalakan kedua orang tuanya yang dilanda cemas. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Xia Bao anaknya bukan lagi milik mereka seorang.
Ditengah perjalanan rasa sakit yang Xia Bao derita hilang, dalan wujut Phoenix Xia Bao melotot terkejut, dengan tidak sabar ia lebih mengencangkan cara terbangnya.
"Tolong bertahanlah" Xia Bao menangis dengan paru yang terkatup rapat, Lin Hua yang telah menyelamatkan nyawanya dulu. Dia akan sangat menyalahka dirinya sediri bila Lin Hua tiada karenanya.
Diatas langit sana Xia Bao merasakan sebuah tekanan racun yang amat sangat kuat dari hutan beracun, tekanan racun itu sangat Xia Bao kenali. Itu racun darah Azzura milik Lin Hua.
Dengan cepat tanpa takut akan mati sedikitpun Xia Bao menukikan tubuhnya tepat ketempat dimana aura racun yang kental itu berada.
Kosong, tidak ada yang dapat Xia Bao lakukan saat ini, Kakinya langsung lemas tak bertenaga. Xia Bao hanya melihat genangan darah hitam tepat didepanya.
"Hik_hik_ ini gara-gara aku. Hik_hik" Xia Bao yang masih sagat muda takalah itu terjatuh berlutut disisi genagan darah hitam dengan tangis yang membara.
"Apa ini?" Xia Bao berujar bingung, dia tidak hanya merasakan darah Azzura milik Lin Hua yang telah terkontaminasi dengan pedang pembalik bumi, ia juga merasakan aura sedih didalamnya.
"kenapa auranya sangat sedih? Agh aku tidak akan memikirkanya, sekarang yang terpenting membalaskan kematian Goddes saat ini juga!" Xia Bao berujar dingin, dia dengan cepat kembali merubah wujutnya kedalam bentuk Phoenix dan terbang mencari keberadaan Fang Xiau.
Selama beberapa hari berlalu, karena keberadaan istana Fang Xiau yang tidak dapat tersentuh Xia Bao kesukitan untuk mencari. Namun mungkin karena keberuntungan memihak kepadanya ia melihat Fang Xiau yang tengah bergulat dengan ribuan rakyat iblis, sebagian besar dari mereka telah mati. Tanpa berfikir dua kali Xia Bao ikut menyerang Fang Xiau, pergulatan berlangsung sangat lama hingga Fang Xiau dan Xia Bao yang hanya tersisa di sana. Xia Bao tidak menyerah walaupun energi dalam tubuhnya telah sepenuhnya habis ditambah luka-luka yang berada ditubuhnya tidak bisa dibilang sedikit.
Dengan nafas terengah-engah Fang Xiau menatap Xia Bao yang terjatuh tengkurap ditanah, energinya benar-benar habis. Fang Xiau yang masih sadar sepenuhnya hanya saja tubuhnya yang mulai melemah menatap Xia Bao tajam.
"Aku juga tahu kesedihanmu dan rasa bersalahmu, bahakan rasa itu lebih dalam menusuk jatungku. Aku tidak akan membunuhmu karena aku tidak ingin bertambah berdosa kepada Lin Hua ku" Fang Xiau berujar, dia mengangkat tanganya dan kelurlah sebuah cahaya hitam. Diarahkanya cahaya hitam itu dikening Xia Bao, setelah merasa cahaya itu masuk dan merenggut sebagian ingatan Xia Bao, Fang Xiau pergi entah kemana.
Fang Xiau tidak membunuh Xia Bao karena dia hewan kontrak Lin Hua lalu kenapa dia menggapus ingatanya? Karen agar Xia Bao benar-benar melupakanya, dia ingin diasingkan dan mati tanpa seorangpun yang mengenali wajah dan kejadian ini sepenuhnya.
Flahs Back On
"Jadi kenapa bisa kau berada di Dark Clud?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess OF Demonst ✔️
Random(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMEN!!) SEKIAN TERIMAKASIH Udah End ________- Elina seorang gadis imut bin bar-bar dengan tiba-tiba terlempar kedalam masa lalu china yang tak tertulis dalam sejarah, namun bukannya menjadi seorang ratu at...