Seluruh istana digegerkan oleh empat hari hilangnya Ni Fen Yang dan juga ditemukannya bangkai 7murit jenius Sekolah Awan Putih lainya didalam hutan.
Lin Hua dan Elicia saling menatap lalu tersenyum penuh arti, Xia Bao yang melihatnya hanya menggaruk kepalanya gatal. Xia Bao tidak ingin bertanya sebab ia berfikir mungkin ini soal tentang kebutuhan wanita. Mereka bertiga sedang duduk di kamar dekat jendela kediaman Anggrek.
"Hahaha aku jadi bangga sendiri memiliki bos sepertimu" Elicia berbisik ditelinga Lin Hua
"Jangan ragukan ku dalam segala hal" Lin Hua cekikikan dibuatnya.
"Kalian sedang membicarakan apa?" Xia Bao bertanya bingung, otaknya semakin dibuat berputar-putar akan jawaban Lin Hua.
"Aku melihat penjual apel terbang" Lin Hua menjawab mengada-ada, Elicia dengan susah payah menahan tawanya.
"Terbang?!" Kaget Xia Bao, "apa seorang penjual apel saja bisa memiliki tingkat kultifasi hingga ke alam Reingkarnasi atas?" Lanjutnya bergumam bingung.
"BUHAHAHAHA" Elicia tidak bisa menahan tawanya, dia tertawa terpingkal-pikal hingga tubuhnya terjungkal kebelakang.
Lin Hua mengernyitkan kening bingung,
"Kenapa dia tertawa begitu keras, apanya yang lucu?" Lin Hua membatin bingung.
"Kenapa kau tertawa seperti itu, ingat kau seorang calon permaisuri" Xia Bao mengingatkan, bukanya mereda tawanya semakin keras.
"Kecilkan suaramu itu, apa kau lupa telingaku sagat sensitif!" Lin Hua berujar mulai kesal, ia menetup telinganya rapat-rapat menggunakan kedua telapak tanganya sendiri.
"Hahh__hahaha__BUAHAAHA LIHATLAH DIA!!" Bukanya mereda tawa itu kian berlanjut, Elicia menunjuk dimana taman kediamanya berada.
Disana terdapat dua orang wanita berpenampilan compang camping dengan hanfu mewahnya yang sudah berlumuran lumpur, Yian Yan dan Xiau Yan. Sepasang anak dan ibu itu terus berteriak meminta tolong kepada penjaga manor Lin Hua namun mereka hanya menatapnya datar untuk sesaat dan kembali menatap kearah depan dan berlagak tidak sedang terjadi apapun.
Xia Bao ikut tertawa keras melihat kelakuan sepasang ibu dan anak itu yang diacuhkan dan berpenampilan lebih mengerikan dari seorang bab* yang tengah mandi lumpur.
Lin Hua terkekeh kecil, dia menebak pasangan anak ibu itu mungkin mencoba meloncati tembok pembatas milik manor Lin Hua namun sayang mereka malah terjatuh digenangan berlumpur.
"Hey! kau rendahan! Apa kau tuli?! Mengapa kau tidak mau menolong permaisuri ini?!" Yian Yan berteriak marah.
"Rendahan? Bahakan drajatmu lebih rendah dari kami" salah seorang penjaga menjawab dengan datar.
"Kau! Aka ku pastikan raja akan menghukum kalian semua yang ada disini! Termasuk sisialan Lin Hua!" Yian Yan berteriak marah, dengan susah payah ia berdiri bersama Xiau Yan dari genangan lumpur yang licin dan bau itu.
"Kami menunggunya" balas penjaga itu santai.
Dengan kesal kedua wanita itu berjalan cepat menuju pintu keluar, namun mereka bingung,
"Hey! Dimana pintu keluarnya?" Xiau Yan bertanya bingung, setelah melihat sekeliling yang hanya ia lihat semua tembok batu
"Kau salah masuk kediaman, kami tidak pernah menggunakan pintu" seorang yang lebih kekar berkata.
"Salah masuk kediaman? Jelas-jelas tadi aku melompat ditembok kediaman milik jalang hutan itu!" Balas Yian Yan
"Lalu apa kau melihat sebuah kedaman disini?" Pria itu bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess OF Demonst ✔️
Ngẫu nhiên(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMEN!!) SEKIAN TERIMAKASIH Udah End ________- Elina seorang gadis imut bin bar-bar dengan tiba-tiba terlempar kedalam masa lalu china yang tak tertulis dalam sejarah, namun bukannya menjadi seorang ratu at...