Lin Hua berjalan dengan santai melewati berbagai macam dagangan disisinya, ya! Lin Hua tengah berada ditengah pasar kota. Kali ini ia tidak memakai cadar alias menggunakan wujud putri Moon nya.
Banyak pasang mata yang menatapnya kagum, bukan hanya karena kecantikan dan gelar Goddess Moon yang dia miliki, melainkan karena sifat Lin Hua yang mau merakyat. Bila ada rakyatnya yang menunduk hormat ia akan membalasnya takkalah sopan dan Lin Hua juga mau berbaur mengobrol bersama hingga membeli jualan mereka yang tidak seberapa ini.
"Putri kau sangat baik" puji salah seorang penjual.
"Jangan memujiku seperti itu atau aku akan melambung ke langit sangking bahagianya" Lin Hua membalasnya dengan candaan membuat mereka yang berada disekitarnya tertawa.
"Baiklah sepertinya aku harus pergi" Lin Hua berpamitan, dia berjalan pergi bersama kedua pengawalnya.
"Goddess kita akan kemana?" Salah seorang pengawal bertanya
"Entahlah aku juga bingung, mungkin kita bisa pergi emmm. Bisakah kalian membantuku berfikir?" Lin Hua kebingungan mencari tempat tujuan yang pas, ia tidak ingin kembali secepatnya ke kerajaan sebab akan cepat bosan.
"Bagai mana bila kita pergi ke bekas hutan roh kuno? Di sana aku mendengar ada sebuah danau tersembunyi yang indah!" Pengawal itu berkata girang, bukan tante-tante girang loh ya 😎
"Aku tidak berminat" Lin Hua menjawab malas,
"Kenap kita tidak mencoba menyamar dan datang kesekolah pelangi? Aku dengar disana ada sebuah pemarta phoenix pelangi" pengawal yang lain berujar, Lin Hua langsung mengalihkan pandanganya menatap pengawal jakun itu.
"Kau sangat pandai" Lin Hua mengacungkan jempolnya bangga.
Sesuai keinginan mereka tadi, mereka bertiga menyamar menjadi seorang murit Sekolah pelangi. Sekolah itu sangat tertutup dari dunia luar bahkan mereka yang terpilih menjadi murit sangat misterius dan selalu menggunakan topeng.
Lin Hua tersenyum menatap penampilan kedua lelaki jangkun dihadapanya ini, mereka yang biasanya menggunakan pakaian serba hitam menjadi serba putih terlihat mempesona, bahkan Lin Hua sendari tadi hanya menatap mereka tanpa berkedip dengan wajah mesum nya, maklum jiwa pencita cogan abat-21 mulai timbul.
Kedua pria itu menatap Lin Hua risih bercampur takut, Bagaimana bila Fang Xiau melihatnya? Kepala mereka jadi taruhanya😌😈
"Let's Go!" Lin Hua berujar girang, meski mereka tidak memahami arti dari kata itu mereka masih bisa menebak dari gerakan tangan Lin Hua yang mengajak.
.....
Mulut ternganga lebar, ati-ati air liur netes. Lin Hua dan kedua pengawal disamping sisi kanan dan kiri menghapitnya ini terus mengucek mata terkejut.
Pandangan mereka bertiga saling bertemu, mereka saling tatap menatap bingung untuk sesaat sebelum membungkukkan tubuh mereka sendiri dan berjalan layaknya seorang lansia.
"Ha.ha.ha kenapa semua penghuni di sekolah ini tua-tua" Lin Hua tertawa garing sembari terus berekting sebagai seorang nenek-nenek
"Aku menyesal mengikuti ucapanya" Salah satu pengawal menatap sengit temanya, yang ditatap hanya cengengesan
Flesh Back On
"Aku tidak ingin datang kesana, kudengar tempat itu tidak seindah nama dan julukan mereka" pengawal yang lebih tinggi menolak, Lian Yo
"Tidak usah hawatir aku percaya 100% wanita disana cantik-cantik, kau tahu sendiri kan yang terpilih disana sangat misterius? Biasanya wanita yang misterius itu cantik-cantik aura mereka lebih kental ketimbang wanita yang lain" temanya menjawab meyakinkan. Wang Xi
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess OF Demonst ✔️
Random(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMEN!!) SEKIAN TERIMAKASIH Udah End ________- Elina seorang gadis imut bin bar-bar dengan tiba-tiba terlempar kedalam masa lalu china yang tak tertulis dalam sejarah, namun bukannya menjadi seorang ratu at...