Seorang wanita cantik sedikit-demi sedikit membuka netra matanya, sebuah cahaya putih menyeruak masuk kedalam mata indahnya. Mata biru tuanya mengedarkan pandang ke segala penjuru arah bingung.
"Di__ma__nnaa" ucapnya kesusahan
Di sana ia hanya melihat seorang lelaki berjas putih dan wanita-wanita yang menggunakan setelan seragam bewarna biru muda mengelilinginya. Oh iya jangan lupakan ada seorang wanita cantik berhijab yang sedang menatapnya dari kejauhan sembari menggendong seorang bayi mungil.
"Ini berapa?" Lelaki itu bertanya sembari mengacungkan kedua jarinya ✌
"Du_a"
"Bagus, apa kau butuh minum?" Tanyanya lagi dan di angguki wanita itu.
Dengan gesit salah seorang wanita yang menggunakan pakaian biru muda mengambilkannya air putih yang terletak di atas meja.
Glek
Glek
"Kau baru bangun setelah mengalami koma selama 6bulan, sebaiknya jangan terlalu banyak bicara dan bergerak kau akan merasa kesakitan nantinya" jelas si pria berjas putih itu yang tak lain seorang dokter
"Kom_mah?" Beo wanita itu terkejut.
"Tugas kami sudah selesai, kau bisa meminta penjelasan kepada temanmu yang ada di sana" tunjuk dokter itu mengarah ke wanita berhijab.
"Kami permisi" lanjutnya meninggalkan mereka berdua dikamar rawat, eh gak deng bertiga.
"Kenapa?" Tanya wanita itu kebingungan.
"Elina" panggil wanita berhijab itu.
Seperti ada sebuah petir yang menyambar-nyambar didalam renung hati wanita yang terbaring lemah itu, untuk pertama kalinya setelah sekian lama nama itu kembali terdengar ditelinganya. Ya dia Elina atau Lin Hua, setelah kematiannya untuk kedua kalinya dia kembali terlempar kedunianya.
"." Tanpa mau menjawab sepatah kata pun Elina hanya menatap wanita itu terkejut.
"Apa kau tidak mau melihat putramu yang tampan ini?" Tanya wanita hijap yang tak lain adalah Azahra atau kalian bisa memanggilnya Zahra, teman baik satu-satunya yang Lin Hua miliki.
"Putra?" Lin Hua bertanya bingung.
"Iya_hik_hik kenapa kau tidak pernah memberi tahuku bila Bian menghamilimu?! Bahkan Bian sendiri tidak mau mengakui bayi mungil ini!" Zahra tiba-tiba menangis tersedu-sedu.
"Itu bukan anak Bian" ucap Elina setelah tersadar akan situasi ini,
Elina tersenyum haru menarap putra nya bersama Fang Xiau, dengan air mata yang terus menetes haru Elina menggerakkan tangan kakunya untuk mengambil alih bayi kecil itu.
"Hahaha seperti apa yang aku katakan, kau pasti akan iri dengan ku Fang Xiau" Elina terkekeh geli mengingat ucapanya dulu menjadi kenyataan.
Elina menatap wajah putranya yang tertidur disampingnya, wajahnya terpahat sangat sempurna dan indah. Hidung mancung sempurna, bibir tipis, kulit yang merah dengan alis tipis yang kelak akan menjadi tebal dengan mata cekung kedalam. Bisa Elina bayangkan wajah anaknya ini kelak akan menjadi wajah tegas bertatapan dingin namun meneduhkan.
Bergerak-gerak gelisa, bayi itu membuka matanya dengan perlahan dan menatap wajah ibunya yang sangat dengat denganya, tersenyum kecil bayi itu kembali terlelap dalam tidurnyenyaknya.
Elina menatap terkejut anaknya, mata yang anaknya miliki sama persis dengan milik Elina, biru tua. Tidak seperti saat menjadi Lin Hua yang 100% berwajah China, Elina seorang warga kenegaraan indonesia berdarah Indo-China-USA. Ayah dari ibunya warga asli bermata biru namun mata biru tidak menurun ke ibu Elina melainkan ke Elina sendiri, sedangkan ibu dari ibu Elina berdarah indo-china. Untuk ayah Elina dia berdarah China-jawa namun terlahir di DKI,Jakarta sama seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess OF Demonst ✔️
Acak(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMEN!!) SEKIAN TERIMAKASIH Udah End ________- Elina seorang gadis imut bin bar-bar dengan tiba-tiba terlempar kedalam masa lalu china yang tak tertulis dalam sejarah, namun bukannya menjadi seorang ratu at...