32. Pemilihan 2

3.9K 546 3
                                    

Lin Hua terus menunggu gilirannya untuk maju, di sana para putri akan dihadapkan dengan sebuah obor besi yang besar dengan api yang berwarna perak. Mereka harus mengarahkan salah satu tangan mereka kearah api obor itu bila api perak itu berlari kearah tangan salah satu putri dan melahapnya maka putri itu merupakan seorang dewi bulan, hal yang sangat mudah sebenarnya namun yang membuat sulit adalah api itu sangat pemilih.

Bila ada putri yang tidak rela ditolak dan dengan berani langsung dengan paksa mengambil api itu mereka akan terbakar menjadi abu dengan cepat.

Kini giliran Xiau Yan yang maju ke depan, di sana Lin Hua melihat wajah percaya diri milik Xiau Yan yang membara

"Mari kita lihat" Lin Hua bermonolog sendiri

Dengan senyum mengembang lebar Xiau Yan mengarahkan tangannya kearah api, satu detik hingga sepuluh menit berlalu, batas waktu telah habis namun api itu takkunjung mau mendekat kearahnya.

Perasaan marah dan dongkol menyelimutinya dengan gegabah dia mengulurkan tangan kanannya hendak memegang api dengan tangan kosong, orang-orang disan melotot terkejut dengan tindakan gegabah Xiau Yan ditambah mereka melihat api yang tenang tiba-tiba membesar dan melahap putri Xiau Yan

Suara jeritan dan pekikan histeris menggema di seluruh tempat, Ni Fen Yang yang melihat hal buruk menimpa adiknya langsung mengeluarkan elemen air yang ia punya, salah satu yang membuat Ni Fen Yang dia bisa mengendalikan dua elemen Api dan Air. Seketika air yang keluar dari tangan Ni Fen Yang membungkus tubuh Xiau Yan dari panasnya api.

Semua orang terdiam melihat kejadian mengerikan dihadapan mereka semua, lama kelamaan api perak itu mereda dan balik ketempatnya semula sedangkan Xiau Yan dia tergeletak takberdaya di tanah dengan kondisi luka bakar yang cukup parah. Para alkemis istana langsung mebawa Xiau Yan pergi untuk diobati

"Api lemah" Lin Hua terkekeh geli, dia akan lebih memilih api biru ketimbang dengan api perak itu. Dia terlalu lemah untuk membunuh.

Ibu Xiau Yan, Yian Yan menangis hiteris ditempat melihat kondisi anaknya yang disebabkan oleh kecerobohanya sendiri, melihat anaknya yang sudah dibawa pergi keluar Yian Yan langsung bergegas berlari mengikuti dan ditemani para dayangnya.

Setelah beberapa saat suasana ricuh akibat kecerobohan Xiau Yan ahirnya acara dimulai lagi dengan tenang seperti semula.

Cing Fang yang berada diantara tribun penonton terus menerus melirik kecantikan Elicia ditempat begitupula dengan para wanita yang terus menerus mencuri-curi pandang kearah Xia Bao. Mereka berdua merasa sangat risih namun mereka tidak tahu harus berbuat apa, Xia Bao sudah menggunakan cara dari yang memeluk manja Elicia dan menciuminya didepan umum agar mereka semua jengah terutama bagi Cing Fang yang terus menatap istrinya tercinta rakus, namun semua utu sia-sia mereka malah berfikir Xia Bao merupakan suami idaman dan malah semakin membuat mereka semua tambah menatapnya lapar

"Kapan acara ini akan selesai! Aku sudah sangat kesal!" Xia Bao berkata kesal, Do Lian dan Elicia terkekeh kecil

"Kalau aku jadi kau, aku sudah berjingkrak-jingkrak senang karena disukai banyak waita terutama para bangsawan" Do Liang berujar

"Sebenarnya aku menyukainya namun aku tidak suka dengan mata para lelaki penafsu wanita itu!" Xia Bao menjawab sembri menunjuk kearah pria-pria yang sedari tadi juga menatap Elicia penuh minat.

Elicia melotot marah, dengan gemas dia memberi beberapa cubitan diperut Xia Bao. Apa katanya? Menyukai? Dia menyukai bila banyak wanita yang menatapnya lapar?

"Apa kau berencana memiliki banyak istri?!" Elicia bertanya jengkel

"Eh_eh bukan be_begitu" Xia Bao menjawab bingung

Goddess OF Demonst ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang