22. Ngidam Es

5.1K 531 5
                                    

Matahari telah bertengger dengan cantik tepat di atas kepala, hawa musim panas kali ini sungguh sangat panas. Lin Hua dan Fang Xiau tengah berteduh dibawah pohon mangga rindang di taman kediaman barunya. Bisa dilihat kediamannya kali ini telah menjadi tempat yang indah, menawan dan berkelas walaupun tempatnya tidak sebesar kediaman keluarga yang lain tapi menurut Lin Hua sudah cukup untuk ditempati ia dan Fang Xiau kali ini.

"Gue pingin es teler, es cendol, es degan, alpukat kocok, thai tea, boba,..." Lin Hua membayangkan kesegaran dan rasa manis yang tercipta dari minuman minuman tersebut dengan ekspresi yang, begitulah Fang Xiau sampai tertawa kocak dibuatnya.

"Apa kau sedang hamil?" Tanya Fang Xiau antusias

"Gundul mu hamil! Tengoklah perutku ini bang masih datar-datar jaya kayak triplek. padahal aku udah makan banyak-banyak tapi tak kunjung-kunjung besar pulak!" Lin Hua berujar dengan logat batak padahal ia juga tidak tahu bahasa batak sama sekali 😂 (asal ceplos gitulah😄)

" ? "

"Aku tidak hamil, lihatlah perutku masih datar" ucap Lin Hua datar+kesal setelah melihat wajah polos Fang Xiau yang tersenyum manis kearahnya tanda ia tidak mengerti.

"Ohhh padahal aku sudah menginginkan keturunan" gumam Fang Xiau lirih tanpa didengar Lin Hua.

"Cuaca disini sangat panas, aku ingin minum es" Lin Hua berujar merengek

"Maka ayok ke lestoran Do Liang" ajak Fang Xiau

"Aku tidak ingin eskrim!" Lin Hua berteriak kesal.

"AHA!! Dimana ada Elina disitu ada uang" Lin Hua tersenyum misterius hingga matanya menyipit.

.....

Fang Xiau dibuat bingung oleh Lin Hua, ia sudah tidak bisa membaca pikiran Lin Hua sejak tadi malam

Flash Back On

"Aku tahu kau bisa membaca pikiran semua orang" ucap Lin Hua tiba-tiba disela tidurnya membuat Fang Xiau langsung membuka mata terkejut

"Darimana kau tau?!"

"Apa kau lupa? Aku sudah bersamamu cukup lama. Dari kaum iblis memiliki rakyat samapi sekarang bukankah itu sudah cukup untuk aku mengetahuinya?" Lin Hua gantian bertanya membuat Fang Xiau terdiam membisu.

Memang dari dulu banyak rumor untuk tidak berfikir yang tidak-tidak saat didekat Lord Of Devils karena ia dapat membaca pikiran seseorang dengan sangat mudah.

"Lalu apa yang kau inginkan?" Fang Xiau bertanya hati-hati walaupun ia sudah tahu isi dari otak Lin Hua

"Kau sudah tahu"

"Hah baiklah aku tidak akan membaca pikiranmu lagi" Fang Xiau berujar pasrah

"Baiklah, aku mencintaimu" Lin Hua tersenyum manis memeluk Fang Xiau dari samping

"Kau tahu ? Aku lebih mencintaimu dari segi manapun" balas Fang Xiau takkalah manis

Kelebihan Fang Xiau dapat tertutup saat ia dan seorang yang akan dibaca pikirannya menghendaki.

Flash Back Of

"Untuk apa kita kesini?" Fang Xiau bertanya bingung

Mereka berdua tengah berada di sebuah kota terdekat dari istana Moon dan mereka tengah berdiri di depan rumah usang milik seseorang

Goddess OF Demonst ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang