Xia Bao dan Elicia terus menatap punggung Lin Hua yang berjalan didepan mereka dengan pandangan bertanya-tanya, ada apa dengan tuanya ini?
"Goddes apa yang sedang kau rencanakan?" Elicia memberanikan diri bertanya
"Lihat saja nanti" Lin Hua tersenyum semrik.
Lin Hua, Elicia dan Xia Bao sangat menikmati perjalanan mereka hingga tidak sadar ada seorang menatap mereka sangat lekat.
"Yang mulia, siapa mereka?" Xiau Yan bertanya dengan cemas kepada Cing Fang,
Bagaimana bila semua orang mengetahui bila kecantikan kakaknya dan tunanganya telah dikalahkan oleh orang lain, bukankah dia juga akan malu lantinya? Xiau Yan selalu menyombong-nyombongkan nasipnya yang memiliki kakak dan calon suami yang sempurna kepada orang-orang, bagai mana bila nanti mereka semua mengetahui tentang kecantikan dan ketampanan lain yang melebihi? Apa dia akan terkena cemohan berbalik natinya? Xiau Yan bergerak gelisa
"Bisakah kau diam!" Cing Fang menggeram marah, dia seorang pria yang sendari kecil selalu dipuja-puja dan diagung-agungkan. Dia juga tidak ingin semua itu hilang.
"Maaf" Xiau Yan membalas takut.
"Kita harus cari tahu latar belakang mereka, mereka pasti datang karena kerajan dibenua bulan akan mengadakan pemilihan dewi bulan. Kita akan tau mereka dari sana" Cing Fang berkata dengan sorot dengan mata tajam
"Ya kau benar" Xiau Yan mengangguk setuju
"Sebaiknya kita harus kembali" Cing Fang mengajak Xiau yan untuk kebali kekerajaan moon
"Baiklah" Xiau Yan mengangguk setuju
Ditempat lain Lin Hua mendengar apa yang mereka berdua bicarakan, sudah beberapa hari ini dia selalu mengaktifkan pendengaranya yang tajam dan semua itu berbuah hasil yang memuaskan
Lin Hua hanya tersenyum kecil setelah mendengar apa yang akan Xiau Yan dan Cing Fang rencanakan.
"Baiklah, mari kita memulai permainanya" Lin Hua berguman kecil dengan riang
......
Tak terasa hari dan minggu sudah berlalu dengan cepat, selama satu bulan kebelakang ia terkadang akan keluar kerajaan sebagai pendekar yang menjaga Xia Bao dan Elicia.
Satu bulan pula Cing Fang dan Xiau Yan telah mencari tahu identitas mereka namun nihil, tidak ada yang dapat mereka ketahui sedikitpun.
Hari ini kerajaan Moon didandani sedemikian rupa sagat indah, banyak bangsawan dari kerajaan lain datang untuk melihat pemilihan Dewi bulan yang biasanya dilakukan selama dua tahun sekali.
Xia Bao dan Elicia mengantri seperti bangsawan lainya untuk menunjukan token kepemilikan atau perwakilan dari kerajaan lain, namun mereka tidak bisa membawa token kerajaan mereka yaitu Phoenix bila token itu terlihat maka para manusia akan dengan serakah mencaritahu keberadaan kerajaan itu dan memperbudak para kaum Phoenix. Namun mereka berdua tidak lagi merasa hawatir takkalah Lin Hua juga mengajak Do Liang untuk menjadi sebagai perwakilan Black Ghost Sekte
"Tolong tunjukan tokenmu?" Seorang penjaga bertanya
Xia Bao dan Elicia menatap bingung Do Liang yang menggunakan jubah hitam untuk menutupi tubuhnya dari kepala hingga kaki, dia hanya terdiam menunduk. Para anggota Sekte akan benar-benar berbeda saat melaksanakan tugas mereka, Xia Bao bergidik ngeri saat memikirkanya
Dengan anggun dan pelan Do Liang membuka penutup kepalanya dan terpapanglah sebuah waja yang tertutup topeng hitam berukiran api biru yang dililit oleh salur hitam berbunga perak
"Black Ghost Sekte!" Para penjaga dan bangsawan yang berada disan terkejut, begitupula dengan Cing Fang, Xiau Yan, dan Ni Fen Yang yang baru datang untuk menuju ke tribun penonton.
"Bolehkah aku dan mereka berdua masuk?" Do Lian bertanya datar melirik Xia Bao dan Elicia yang menatapnya cengo
"Si_si_silakan" penjaga itu tergagap takut
Yang penjaga itu pikirkan saat ini adalah, dia pernah tidak sengaja melihat sekelompok anggota sekte itu namun mereka hanya menggunakan pakaian hitam dan tidak menggunakan jubah hitam berlogo Phoenix perak, benarkah orang itu 16ketua sekte ? Lalu siapa pasangan disampingnya? entahlah 😵
Tanpa menjawab penjelasan dari sang penjaga, mereka bertiga berjalan kearah tribun penonton. Banyak pasang mata yang menatap mereka horor
"Semoga dewa memberiku umur panjang"
"Semoga dewa melindungi kita bersama"
"Tolong jauhkan aku dari orang-orang ini, aku kesulitan untuk bernafas"
"Aku ingin pulang😢"
Batin mereka berbeda-beda, takalah Do Liang dan pasangan Phoenix ini duduk di tribun penonton semua orang langsung terdiam membisu. Keheningan menyelimuti tempat sebelum terpecahkan oleh suara sang raja kerajaan Moon Star berbicara
"Seperti tahun-tahun biasanya, kaum kami akan mengadakan pemilihan dewi bulan dua tahun sekali di kerajaan sahabatku kerajaan Moon. Kami kaum bulan, seperti kaum lainya kami ingin memiliki seorang dewi yang terlahir untuk menyejahterakan kaum kita ini. Aku dan kaum bulan berdoa kepada dewa-dewa di alam semesta" Raja Lun Long berujar keras memenuhi seluruh tempat.
"KAMI BERDOA!" Balas para penonton bersamaan
Lin Hua yang baru pertama kalinya melihat acara seperti ini hanya melongo bingung di bawah sana.
"Hahaha dasar gadis hutan! Lihatlah dia!" Salah seorang putri dari benua bulan berkata mengejek Lin Hua
"Hahaha kau benar sekali" sahut yang lainya
Pemilihan dewi bulan, namanya saja dewi bulan berarti yang akan mengikuti kontes ini adalah para putri-putri kerajaan dari benua bulan.
Mereka para putri tengah berkumpul di sisi lain lapangan yang akan digunakan untuk acara pemilihan. Ni Fen Yang terus memasang wajah datar dan acuh tak acuh namun siapa yang tahu dalam hatinya? Sedangkan Xiau Yan terus tersenyum ceria, dia percaya pasti dirinya lah yang akan terpilih sebap dia tadi malam bermimpi dia menjadi seorang dewi bulan dan diagung-agungkan para rakyat.
"Para putri tolong pilih dan ambil gulungan kertas ini, gulungan ini nomor antrian anda nantinya" seorang lelaki tua berujar sembari menyodorkan sebuah tempat yang berisi gulungan kertas kecil. para putri langsung bergegas mengambilnya, sedangkan Lin Hua hanya berdiri malas ditempat tanpa berminat harus mengambil gulungan itu.
"Ck, kenapa harus ada acara kekginian sih!" Lin Hua ngedumel kesal.
"Putri ini gulungan terahir anda" pria tua itu menyerahkan gulungan kertas terahir untuk Lin Hua
Mereka semua serentak membuka gulungan kertas milik mereka masing-masing, ada yang terpekik senang ada yang merasa kecewa. Sedangkan Lin Hua hanya menatap acuh kearah kertas yang ia pegang,
"Dapet paling ahir, nomernya juga paling ahir. Apalah dayaku yang hanya butiran upil mimiperi" Lin Hua berujar tidak jelas, seorang putri muda disampingnya menatapnya horor bercampur bingung. Dia hanya mengerti kata upil mimiperi
"Bagai mana seorang manusia terbuat dari upil peri?" Batinya kebingungan.
"Apa kepalamu terbentur?" Dia meberanikan diri bertanya.
"Tidak, memang kenapa?" Lin Hua menjawab bingung
"Bagimana seorang manusia terbuat dari kotoran hidung?"
Lin Hua melongo tidak percaya, baiklah mulai sekarang dia harus rajin-rajin menjaga ucapanya disini.
Tanpa mau membalas ucapan wanita itu Lin Hua hanya tersenyum canggung dan menggeserkan badanya menjauh dari wanita itu, Lin Hua bisa menebak sifat putri yang kepo bin polos.
"?" Sang putri hanya menatap Lin Hua bingung dengan mata polosnya lalu kembali mengarahkanya kedepan untuk melihat peserta pertama yang maju
________
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess OF Demonst ✔️
Разное(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMEN!!) SEKIAN TERIMAKASIH Udah End ________- Elina seorang gadis imut bin bar-bar dengan tiba-tiba terlempar kedalam masa lalu china yang tak tertulis dalam sejarah, namun bukannya menjadi seorang ratu at...