"Apa kita tidak akan apa-apa nantinya?" Seekor kijang bertanya kepada kelompok hewan lainya
"Untuk apa kita takut, kultifasi kita telah melebihi reingkarnasi dan jumlah kita juga sangat banyak, bahkan kita bisa mengalahkan rubah-rubah dan harimau ompong itu" jawab gagak hitam bertubuh besar sebesar kucing anggora
"Ya benar itu" yang lain menjawab
"Untuk apa kita takut terkena hukum bila kita hanya ingin kebebasan tanpa terus menerus terkurung didalam hutan itu" sahut seekor gajah besar
"Ya, Goddess Of Demonst? HAH! Dia telah mati ribuan tahun yang lalu. Aku tidak percaya bila dia memang Goddess yang asli" ucap hewan bertubuh seperti kuda namun memiliki corak dan kepala seperti jerapah
"He'em, terlebih dia seorang iblis dan hanya memiliki sedikit darah dewi, apa patut dia kita puja ?" Sahut seekor kucing berbulu emas
"Benarkah?" Lin Hua bertanya, dia tiba-tiba sudah berada di belakang kerumunan ratusan hewan roh kuno itu.
"Kau! Bagaimana kau bisa disini?" Seekor cita bertanya terkejut
"Memberi hukuman kepada penghianat" Lin Hua menjawab dengan senyum polosnya
"Hahaha lihatlah senyumnya! Persis seperti or___
Bruk!
Seekor hewan roh mengejek Lin Hua namun dengan tiba-tiba kepala dari hewan itu terlepas dari tempatnya.
"Apa kalian semua menggunakan getah sebagi perekat tubu kalian? Kenapa kepala dia terlepas? Aku tadi hanya mendorongnya saja, mungkin getah yang kalian gunakan tidak terlalu kuat. Aku sarankan untuk menggantinya" Lin Hua berujar
Semua hewan roh kuno yang berkhianat terdiam membisu, namun detik berikutnya ada hewan yang berani menyerang Lin Hua dan tepat menggores pipi mulus Lin Hua
"Kau membuat pipiku tidak mulus lagi" Lin Hua mengerucutkan bibir kesal
"Baiklah ayo kita mulai permainannya"Lin Hua berujar bekas goresan itu langsung menghilang dari tempatnya namun bekas darah yang menetes di tanah langsung membuat tanah itu berlubang dalan dan menghitam
"Serang!!!" Ratusan hewan roh menerjang Lin Hua bersamaan
Dengan malas Lin Hua malah menggosok hidungnya gatal dengan wajah malasnya
"Bisakah kalian lebih cepat? Kalian terlalu lamban" Lin Hua berujar, ia tiba-tiba sudah berada di belakang mereka semua
"Bagai mana bisa?!" Mereka terkejut, kecepatan hewan roh kuno sangat cepat bagaimana wanita itu dengan mudah menghilang dari depan mereka lalu muncul lagi dibelakang tanpa mereka sadari
"Tentu Saja bisa, yang tadi contohnya" Lin Hua tersenyum sombong
Bras!
Sring!
Suara gesekan pedang terdengar menggema dalam kesunyian
Bug!
Bug!
Bug!
Puluhan kepala hewan roh terjatuh di tanah dengan keadaan tubuh tanpa inti roh
"Ayo cepat mulai permainannya!" Lin Hua berseru kesal
Ahirnya mereka semua bertarung melawan Lin Hua seorang, suara pedang dan pukulan-pukulan yuan dikeluarkan dengan besar-besaran sehingga hutan terasa bergetar dibuatnya.
Dengan gesit Lin Hua melesat kesana kemari dengan pedang indahnya, ia melawan ratusan hewan roh kuno sendiri, nafasnya mulai terengah-engah
"Baiklah aku sudah lelah" Lin Hua berujar
Dia mengeluarkan sebuah rantai berapi biru, rantai itu langsung melilit tubuh para hewan roh kuno yang tersisa, lalu
BUMH!
Para hewan Roh Kuno meledak, inti roh mereka semua langsung terkumpul menjadi satu dan menjadi bentuk sebuah bola sebesar bola voli
"waktunya pulang" Lin Hua berujar dengan ceria namun warna matanya masih sama seperti semula merah darah
"Eh tunggu, aku akan menemui kembar tiga dulu saja"
Lin Hua melesat pergi menemui para rubah, sebagian besar dari hewan roh memang mengkhianatinya namun sebagian kecil masih ada yang patuh denganya jadi dia akan menemui mereka sekalian.
.....
Setelah sampai di hutan roh kuno berada, yang terpampang dihadapannya adalah hutan yang hitam dan berkabut sangat gelap. Sebegitu parahnya kah?
Lin Hua berjalan masuk kedalam Hutan di sana ia melihat rubah tripel dengan beberapa hewan kuno yang memiliki tingkat kultifasi rendah tengah terbaring lemas ditempat
"Bagaimana bisa mereka melakukanya?" Lin Hua bertanya kepada rubah abu-abu kebiruan yang tengah mengobati hewan roh lainya
"Mereka semua secara diam-diam meracuni ku dengan dua kembar lainya" biru berkata
"Lalu bagaimana dengan mereka?" Lin Hua bertanya sembari menunjuk para hewan roh yang bersimbah darah di tanah
"Maafkan bawahan mu ini Goddess, karena kelalaian kami bertiga mereka semua terluka" putih berkata sendu. "Mereka mencoba menghalau mereka para penghianat saat kami tidak sadarkan diri, namun karena kekuatan mereka lebih kecil mereka ahirnya terluka" Lanjutnya menjelaskan.
"Kumpulkan mereka semua dalam satu tempat" Lin Hua memerintah
"Baik!"
Ketiga rubah kembar itu ahirnya telah mengumpulkan mereka menjadi satu
"Tutup mata kalian" mereka semua mengikuti instruksi Lin Hua
"Bukalah"
Bukan lagi sebuah hutan yang gelap dan berkabut, melainkan mereka semua tengah berada didalam sebuah ruangan megah. Banyak pasang mata berpakaian serba hitam yang menatap mereka semua lekat. Tatapan mata merea semua sangat tajam-tajam
"Benarkah mereka semua anggota sekte? Mereka sangat menakutkan"batin mereka ketakutan
Lin Hua mengeluarkan sebuah bola bercahaya dari tangannya, dia membaca sebuah mantra dengan mata terpejam. Dan
Wusss!!!
Bola itu berubah menjadi sebuah angin kencang melesat ke tubuh mereka semua yang ada di sana, hawa dingin langsung merebak masuk kedalam Dantian mereka. Trobosan! Mereka menerobos ketingkat kultifasi lebih tinggi dengan pesat. Bola cahaya itu merupakan inti roh hewan kuno jadi tingkatan kultifasi seseorang yang menyerapnya akan melesat sangat cepat.
"Sementara waktu kalian bisa tinggal di kastil ini bersama yang lain, tubuh kalian telah pulih berubah-lah menjadi wujud manusia ketika tinggal disini" jelas Lin Hua
Fang Xiau hanya menatap lega Lin Hua sendari tadi, anggota Sekte pun bisa bernafas lega setelah kembalinya Lin Hua. Mereka sangat tertekan saat Lin Hua pergi akibat tekanan yuan yang Fang Xiau keluarkan.
"Terimakasih Goddess!" Mereka para hewan roh kuno yang masih tersisa menunduk hormat
"Hem bukan masalah, aku mengantuk" Lin Hua berujar menatap Fang Xiau yang berada tak-jauh darinya
"Maka kemari-lah" Fang Xiau membalas dengan senyum manis yang hanya akan ditunjukan kepada Lin Hua
Dengan gontai Lin Hua berjalan menghampiri Fang Xiau dan memeluknya erat, ia menumpukan seluruh berat badannya ke-tubuh Fang Xiau
"Apa semelelahkan itu?" Fang Xiau bertanya, salah satu tangannya melingkar manis di pinggul Lin Hua dan yang satunya mengusap pelan punggung Lin Hua.
"Kau kira?! Jumlah mereka sangat banyak," Lin Hua menguap, lama-kelamaan matanya terpejam dalam dekapan Fang Xiau.
Merasa Lin Hua benar-benar Lelah ahirnya Fang Xiau menggendong Lin Hua ala koala dan menghilang dari tempat pergi ke-kediaman anggrek kembali sebelum seseorang mencurigai mereka berdua.
"Oh sungguh pasangan yang sangat romantis" Xia Bao berkata, semua orang yang berada di sana mengangguk setuju.
.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess OF Demonst ✔️
De Todo(HENDAKLAH BUDIDAYAKAN FOLLOW, VOTE, AND COMEN!!) SEKIAN TERIMAKASIH Udah End ________- Elina seorang gadis imut bin bar-bar dengan tiba-tiba terlempar kedalam masa lalu china yang tak tertulis dalam sejarah, namun bukannya menjadi seorang ratu at...