52.Mahmud

4.1K 453 7
                                    

Tiga bulan berlalu dengan sangat cepat, Nio sekarang telah tubuh menjadi seorang bayi berumur 5bulan beranjak. Dengan aktif Nio selalu berjingkrak-jinkrak senang dalam pangkuan Elina. Mereka berdua tengah menunggu kedatangan Zahra dan pacarnya di sebuah Cafe ternama di daerah jakarta barat.

"NIOOOO!!!" Teriak Zahra menggema didalam Cafe

"Berisik lu!" Semprot Elina cepat takkalah melihat para penghuni Cafe menatap mereka tajam ada juka yang menatapnya penasaran.

"Hehe mangap" Zahra tersenyum canggung kepada semua orang dan mendudukkan tubuhnya dengan tenang di kursi depan Elina dan diikuti pacarnya Bagus disampingnya.

"Maaf😭" koreksi Elina

"Hehe itu masutnya" ucap Zahra menyengir kuda

"Eh kenalin nih pacar gue bagus" lanjutnya memperkenalkan pacarnya kepada Elina

"Elina"

"Bagus"

Mereka berjabat tangan untuk sesaat dan melepasnya kembali, Bagus menatap Nio sangat lekat hingga senyum di bibirnya mengembang penuh keatas.

"Kamu homo yang!" Zahra berteriak histeris

Tak!

Tuk!

Degan cepat Bagas menjitak kepala Zahra pelan namun sebuah lemparan nomer meja yang terbuat dari bahan plastik mengenai keras kening Zahra, membuat yang empu mengaduh kesakitan.

"Gilak tenaga samson lu El, padahal cuman plastik tapi sakit. Ini yang benar-benar devinisi sakit yang tidak berdarah" Zahra berkata penuh drama.

"Huhh" Elina memutar bola matanya jengah.

"Kalo ngomong tuh dijaga, ditempat umum kayak gini kalo ngomong asal nyablak. Lu lucu pake hijab tapi akhlaknya masih sama bahkan lebih bar-bar dari sebelumnya" Elina menceramahi Zahra

"Iye-iye" Zahra menganggukkan kepala dengan kesal

"Kalo gak ikhlas mending jangan"

"Iya Elina ku tersayang ini udah ikhlas"Zahra tersenyum terpaksa malah membuat wajahnya tampak konyol

"Ahahahaha, Aaaaa!!!" Nio Tertawa lalu menjerit kesenangan sembari membanting-bantingkan tangannya di atas meja.

"Jangan sayang nanti tangan kamu kenapa-kenapa" Elina memegangi kedua tangan putranya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Ia trauma dulu saat putranya membanting-bantingkan tangannya keatas piring tempat cemilanya malah berujung piring itu terbang dan mengenai keningnya sendiri, meskipun piring itu terbuat dari bahn plastik tetap membuat kening Nio mebiru.

"Jadi kalian ngajak gue kesini buat apa?" Elina bertanya

"Oh cuma mau kasih ini sekalian mau ngajak jalan, enek kayaknya kelamaan liatin lo cuma di rumah doang kerjaanya" Zahra berujar sembari menyerahkan sebuah undangan perningkahan yang tertertera namanya dan bagas di sana.

"Makasih, kan gue juga jaga anak" Elina berujar dengan senyum tulus seorang ibu.

Elina tidak memperkejakan seorang baby sister, ia 89% mengurus anaknya sendiri. Dia hanya meminta bantuan ARTnya untuk menjaga Nio ketika ada troblem disalahsatu perusahanya dan harus membuat Elina datang kekantor.

Elina tidak menyelesaikan pendidikanya yang tinggal 3semester ia lebih memilih merawat anaknya. Untuk perusahaan ia hanya memantaunya dari rumah, di sana sudah ada CIO-dan Direktur kepercayaanya.

"Ayo gue traktir" Zahra mebujuk

"Gk usah uang gue udah banyak" Elina berujar sok sombong namun malah berahir ditertawakan dua sejoli didepanya.

"Udah ah, ayok katanya mau jalan-jalan. NgeMool aja yuk sekalin gue mau beli baju-baju baru buat Nio kesian bajunya yang di rumah udah pada kekecilan" Elina Berkata dan di angguki pasangan didepanya.

....

Sekitar 20menit perjalanan ahirnya mereka telah sampai diparkiran Mool, dengan anggun Elina turun dengan Nio yang berada digendonganya tengah tertidur lelap.

Sekitar 20menit perjalanan ahirnya mereka telah sampai diparkiran Mool, dengan anggun Elina turun dengan Nio yang berada digendonganya tengah tertidur lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elina berjalan dahulu meninggalkan Zahra yang tengah menunggu pacarnya memarkirkan mobil ditempat yang benar.

Setelah memasuki pintu masuk Zahra dan Bagas juga menyusul mendekat karahnya. Seperti tidak ada Elina hanya diam menatap dua sejoli yang sedang mengumbar kemesraan didepan umum.

"Eh mbak mas! Kasihan itu temenya disuruh bawa anak malah kalian enak-enakan pacaran!" Semprot seorang ibu-ibu kepada Zahra dan Bagas, mereka berdua langsung gelagapan bingung.

Elina ingin tertwa keras namun ia urungkan saat melihat raut bingunh dan minta tolong Zahra.

"Maaf buk tapi ini anak saya sendiri" Elina ahirnya menjelaskan bahwa bayi lima bula digendonganya merupakan anaknya.

"Oh mama muda toh, saya kira tadi mbaknya adiknya emasnya" ibu-ibu itu menunjuk Bagas, "yaudah saya minta maaf ya mbak-mbak, mas" ucapnya memintamaaf dan berlalu pergi.

Setelah ibu-ibu sepenuhnya pergi Elina hanya menggeleng-gelengkan kepala maklum, itu sudah sering terjadi di negara garuda ini.

Dengan diselingi cada tawa Zahra maupun Bagas yang selalu menggoda Nio tak jarang juga Elina dengan sendirinya ada seorang pria yang menatapnya kagum.

Bukankah sudah Elina bilang dulu saat menjadi Lin Hua? Wajah Lin Huanya memang cantik bahkan nomer satu didunia itu karena di sana hanya terdapat wajah orang-orang china berbeda didunianya yang rata-rata wanita dan pria sudah cantik dan tampan semua. Bahkan disini mereka akan mengatakan mereka lebih cantik atau tampan bila memiliki darah campuran negara yang kontur wajahnya berbeda seperti benua biru, USA bahkan sesama benua Asianya pun yang terpenting mereka memiliki darah campuran negara lain.

"Lu mau ketoko peralatan bayi kapan?" Zahra bertanya, "gue sama Bagas mau pergi ketoko kue langganan nyokap dulu, gue mau ngecek desain kue yang gue pesan waktu itu dulu yah" lanjutnya

"iya pergi sonoh, gue mau liat-liat dulu" balas Elina mengusir

"Dih ngusir" Zahra mencebikan bibir lucu

"Dari pada gue gaplok pake sandal jepit" tunjuk Elina kearah sandal yang ia pakai saat ini

"Dih perasaan pake sepatu tadi?" Tanya Zahra bingung

"Enakan sandal" balas Elina acuh dan berlalu pergi

"Dihh kok malah dia yang ningalin sih?!" Teriak Zahra kesal

"Yaudah bay!" Zahra melambaikan tangannya kearah Elina dengan kesal dan bergegas pergi, dia takut tokonya akan tutup. Pemilik toko berkata bahwa hari ini mereka akan tutup lebih awal.

.....

Eh aku mau tanya-tanya dong, ini pengalaman peribadi aku gak tau jugak kalo kalian sama kayak aku, tolong kalo ada kuota dikomen ya?

Aku sering baca-baca novel nih ya, trus aku jadi baper sama pemeranya eh setela itu aku baru nyadar pemeranya gk ada yang asli+nyata itu cuman hasil hayalan si Author.

Kalian jadi kayak ngerasa aneh gitu gak sih,udah enak-enak baper eh taunya itu gak nyata.

Kalo pengalaman kita samatolong komen ya?

Goddess OF Demonst ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang