Aurora langsung menghampiri mobil hasil taruhannya itu, sebenarnya dia tidak terlalu tertarik toh ia hanya gunakan untuk pajangan di garasi basecamp itupun akan dipinjam oleh teman temannya atau dia jual kembali.
Lumayan untuk menambah kebutuhan hidupnya jika dijual tapi karena masih baru dan hasil taruhan lebih baik dia gunakan untuk bersenang senang terlebih dahulu.
Sudah terlalu banyak motor serta mobil hasil jeripayahnya namun dengan cuma cuma ia meminjamkan kendaraan itu kepada teman temannya di geng Lazaro.
Sebaik apa coba Aurora memberikan secara percuma kepada teman temannya jika diluar sana mungkin meminjam sebuah pulpen saja akan menjadi masalah yang besar.
"Wihhh bagus juga nih mahal coy" ucap Rendy.
"Iya lah mayan buat update foto kalo ada yang naksir lo kan enak" ujar Aurora.
"Fix gue pertama mau pamer sama cewek cewek gue" ucap Rendy langsung berfoto ria."HALAH GUE JUGA DONG AWAS AWAS" teriak Megan.
"Yang menang siapa yang main embat juga siapa" sinis Satya.
"Ck iri lo sini makanya fotoan" ajak Rendy namun Satya memutar bola matanya tanda enggan untuk membalas."Guys kak Harun mana?" tanya Aurora.
"Gak tau palingan lagi sama cewek disana" ucap Aksa sambil menunjuk ke arah para cewek berkumpul."Trus kak Arlen mana mau bilang makasih buat jobnya lumayan taruhannya"
"Arlen lagi ngobrol sama Gleo" jawab Satya yang membawa air dingin dan memberikannya pada Aurora.Aurora menerimanya dan tersenyum kepada Satya lalu meneguknya hingga menyisakan setengah botol.
"Bang bagi dong" ucap Aksa.
"Mending lo pulang, bocil dilarang keluar malem dicari nyokap baru tau rasa" ujar Megan.
"Yaelah bang gue bukan bocil masak ganteng gini dibilang bocil sih gue ini kelas 9 smp udh remaja" ucap Aksa.
"Ck bocil kalo keluar malem nanti diculik sama tante tante loh" timpal Dicy.
"Para abang abangku semua gini ya, gue bukan bocil elah mentang mentang gue paling kecil disini dipanggil bocil buktinya gue udah punya abs" ucap Aksa kesal.
"Mana coba liat" ucap Megan.
Aksa yang tidak menerima langsung mengangkat bagian bawah bajunya hingga sebatas dada sehingga memperlihatkan abs yang sudah dia punya.
"See gue gak bocil" ucap Aksa sombong.
"Amboy amboy amboyyy tak kuase aku" ucap Dicy dengan kalimat yang tidak asing di dengar bahkan dengan gaya yang sedikit lemah lembut saat menggunakannya.
"Lah jadi keinget bocil kembar temennya Aksa" ucap Fahri.
"Enak aja temenan" gerutu Aksa."Heh gak boleh liatin gitu dosa nanti khilap" ucap Aurora menyuruh Aksa menurunkan bajunya.
"Siapa yang khilap kita semua cowok gak ada yang belok" ucap Fahri.
"Gue lah gue masih normal nanya lagi" ucap Aurora."Aron gak boleh sama bocil oke" ucap Megan yang datang sehabis berfoto ria dengan mobil taruhannya.
"BOLEH DONG IRI AJA SIH BANG BERONDONG SEMAKIN DI DEPAN" pekik Aksa.
"Eh janda semakin di depan" ucap Dicy.
"Nah itu beuh bahenol kayak cute girl" timpal Megan.
"Eh duda semakin meresahkan banyak sugar daddy" ucap Aurora dengan cepat."Lo dapet bocil dimana sih Ra, main nyomot aja masukin ke Lazaro" tanya Dicy.
"Dapet di pinggir jalan kasian yaudah gue comot aja" jawab Aurora yang membuat semuanya tertawa."Njirr ngemis lo"
"Gembel"
"Njirr bocil kesesat"
"Kayak anak pungut aja"
"Ngapain lo dipinggir jalan nongski sama tante rambut panjang yang gelantungan"
KAMU SEDANG MEMBACA
L A Z A R O
Teen FictionTentang seseorang yang tidak pernah dihargai dalam keluarganya karena suatu alasan yang tidak bisa dipahaminya sampai saat ini, yang mana membuatnya selalu merasa kesepian. Dia adalah gadis yang terlihat buruk di mata keluarganya namun sangat diharg...