28_Persiapan Sekolah

20 1 0
                                        

Setelah acara study tour tersebut acara perpisahan kali ini adalah prom night, bukan. Lebih tepatnya seperti festival jadi saat ini para anggota osis sudah harus memulai kegiatan mereka telah mengadakan rapat untuk acara kali ini.

Ijin telah diberikan dari pihak kepala sekolah yang mengijinkan osis untuk mencari sponsor untuk acara ini jadi mungkin akan ada stand stand yang berdiri di lapangan. Lalu mereka juga mencari peralatan untuk membuat panggung serta dekorasi untuk dipanggung dan dilapangan.

Anggota osis telah terbagi untuk menyiapkan segala urusan tersebut, pembagian tugas sudah dipikirkan matang matang oleh Sakha dan Nohan selaku ketua osis dan wakil osis. Aurora disini tidak tau menjadi apa.  Ingat! dia hanya membantu Sakha bukan menjadi babu perbedaannya sangat sedikit antara membantu dan menjadi babu kadang Aurora merasa dirinya menjadi babu osis.

Lapangan sudah tersedia stand stand yang telah berdiri minimalis namun tampak elegan hanya tinggal panggung yang masih belum terealisasikan karena baru kerangka saja yang sudah jadi.

Acara ini akan dimeriahkan oleh persembahan masing masing kelas di SMA Dirgantara, awalnya mereka akan mengundang artis dan salah satu dj tapi Sakha sedikit memberi rencana kepada pembina agar acara dimeriahkan oleh perwakilan kelas sehingga bakat mereka juga dapat tersalurkan.

Ide itu diterima oleh pembina sehingga sebulan dari acara ini diselenggarakan maka pengumuman pensi sudah harus dipersiapkan. Namun sampai kelas 11 IPS 7 belum menyiapkan orang yang ikut dalam pensi itu.

Rayyan selaku ketua kelas menjadi bingung sendiri karena tidak ada satupun yang ingin mengajukan diri untuk tampil bahkan wali kelas sudah meminta nama siswa yang akan menjadi perwakilan kelas namun sampai waktu akan diselenggarakan mepet belum ada nama siswa yang ia serahkan.

Rayyan bahkan sampai meminta pertolongan kepada Satya untuk membantunya namun Satya malah memilih acuh untuk mengikuti acara tersebut membuat Rayyan semakin frustasi. Akhirnya Rayyan meminta bantuan Aurora namun sejak pagi ia tidak menemukan letak dimana posisi Aurora membuat Rayyan semakin bingung.

Aurora tengah duduk di tengah lapangan sedang mengamati pembangunan panggung oleh pekerja yang diawasi oleh pembina dan juga ketos serta waketos yang sibuk memperhatikan pekerja. Aurora bingung untuk berbuat apa disini jika hanya menjadi penonton saja terlebih cuaca kali ini sangat panas.

"Ngapain sih lo duduk doang" tanya Nohan yang berdiri di sebelahnya.

Aurora mendongakkan kepalanya menatap Nohan yang menatap ke depan mengamati kerangka panggung. Aurora bangkit dari duduknya dan menatap Nohan dengan wajah yang memerah karena panas matahari yang menyengat kulitnya.

"Gue bingung sebenernya gue itu ngapain sih duduk doang kena matahari ck panas tau panas" kesal Aurora.

"Lo kan disuruh bantu Sakha ya tanya dia lah" jawab Nohan.

"Ck dia sibuk banget gimana mau nanya mending gue ke kelas dulu gue pamit nanti kalau mau ngedekor bilang aja ya mungkin sampai sore kelas gue belum ada yang mau ikutan pensi nitip ya Han" ucap Aurora.

"Lah kelas lo belum ada yang ngewakilin, udah mepet gitu belum ada yang mau ngewakilin mending jangan deh malu maluin banget" ucap Nohan.

"Lo jangan anggap remeh kelas gue ya, bakat mereka banyak cuma mereka males aja kalau kelas gue paling keren lo harus ikutin semua perintah gue" tantang Aurora.

"Halah mana mungkin bisa keren acara aja tinggal bentar lagi" remeh Nohan.

"Oke liat nanti, titip salam sama Sakha ya nanti hubungin aja gue" ujar Aurora lalu meninggalkan Nohan yang masih menatapnya remeh.

Aurora lalu berjalan menuju kelasnya, sepanjang koridor para siswa asik bersantai ria maklum mereka free class makanya siswa banyak berkumpul di koridor kelas. Banyak yang menyapanya namun Aurora lebih memilih mengabaikannya toh mereka hanya sksd namun jika anggota Lazaro yang menyapa ia sedikit menganggukkan kepalanya.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang