1_Terlambat

201 10 20
                                        

Seorang gadis tangah berdiri santai di depan gerbang sekolah yang sudah ditutup bersandar di depan gerbang sambil memainkan handphone miliknya. Hari ini ia datang ke sekolah tepat pada pukul 08.30. Mungkin bagi siswa lain terlambat adalah hal yang mengerikan namun berbeda dengan gadis ini yang kelewat santai.

Sudah terlambat datang ke sekolah kurang lebih satu jam bukannya membolos namun gadis ini masih kekeuh agar bisa masuk ke dalam sekolah.

Gadis itu bernama Aurora Aronfania, gadis yang berwajah cantik dan manis namun memiliki tatapan yang tajam membuat orang yang menatapnya bergidik ngeri namun disisi lainmemiliki sifat yang bisa kalian lihat nanti.

Bersandar di gerbang dengan pakaian yang berantakan, baju yang dikeluarkan, rok yang tidak terlalu ketat namun pendek sekitar 5 cm diatas lutut. Aurora sangat tidak suka jika pakaiannya terlalu ketat alasannya adalah ia tidak bisa bergerak bebas dengan pakaian ketat selain itu ia menghindari tatapan mesum para lelaki yang menatapnya seakan akan ia adalah makanan yang siap santap. Padahal sudah jelas resikonya jika menatap seperti itu bisa saja matanya di congkel buat dikasih kucing liar untuk dimakan.

Aurora bukanlah gadis yang senang mengumbar badannya selain itu sahabatnya itu pasti akan bertindak langsung. Aurora tidak merasa dikekang namun ia merasa sangat diberi perhatian kadangkala ia selalu tertawa melihat tingkah ajaib sahabatnya itu.

Setelah menunggu satpam sekolah akhirnya membukakan pagar untuknya.

"Astaga Rora kenapa terlambat lagi? Bergadang lagi? Gak capek apa dihukum terus" ujar sang satpam yang dikenal dengan nama pak Jamal."Bapak tau aja saya kemarin tidur jam 2 pagi pak jangan jangan bapak ngikutin Rora ya"
ucap Aurora sembari memberikan senyuman.
"Gak lah neng yakali saya ngikutin kayak gak ada kerjaan saja. Mending kamu ke dokter aja deh, kasian kamu gak bisa tidur terus berangkat sekolah juga terlambat"

Sedikit perhatian dari pak Jamal membuat Aurora tersenyum. Pak jamal adalah orang yang sangat baik dan ramah. Ia sudah berkeluarga hanya saja keluarganya berantakan istri yang meninggalkannya dengan alasan tidak dapat mencukupi kebutuhannya dan seorang anak yang meninggalkannya dengan alasan malu memiliki seorang ayah yang bekerja sebagai satpam sekolah.

Bagaimana gadis itu tau? Pak Jamal adalah salah satu orang yang dekat dengan Aurora ia akan selalu paling awal menyapa Aurora saat menginjakkan kakinya di sekolah. Sebenarnya semuanya disapanya hanya saja banyak siswa yang tidak membalas sapaannya kecuali Aurora yang selalu membalas sapaannya hingga mereka menjadi dekat.

"Nih pak, Rora ada rejeki lebih buat bapak aja deh saya mah orangnya kebanyakan rejeki kalo di diemin aja bikin stress karna kebanyakan duit kalo dibuang sayang kalo didiemin tar jadi full. Berlebihan itu tidak baik kan pak" ucap Aurora sambil menyerahkan amplop coklat kepada pak Jamal

"Apalagi ini udah cukup kamu ngasih bapak rejeki kamu, sebaiknya kamu simpen dengan baik buat masa depan kamu, perjalanan kamu masih panjang" ucap Pak Jamal.

"Ih bapak kepedean siapa juga yang ngasih bapak cuma cuma, imbalannya bapak bisa doain Rora baik baik itu udah cukuuup banget, siapa tau anak istri bapak bisa menyesal dengan rejeki yang saya kasih auto kaya"
"Hahaha kamu bisa aja udah sana dicari sama bapak kamu tuh dilapangan"

"Hahaha... yaudah kayaknya udah kangen berat sama Rora bye pak Jamal" ucap Aurora lalu meninggalkan gerbang menuju lapangan. Sedangkan pak Jamal sudah geleng geleng kepala melihat salah satu siswa yang memiliki sifat yang unik.

Aurora berjalan masuk ke dalam sekolahnya, ia bersekolah di SMA Dirgantara dimana sekolah yang sudah membuatnya nyaman. Gadis yang selalu membuat onar dan selalu terkena dampaknya.

Terlihat seorang pria paruh baya sedang berdiri di pinggir lapangan dia adalah guru BK yang bernama Pak Hamdan. Pria paruh baya itu menatap tajam Aurora sambil berkacak pinggang.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang