Memang menjadi pendengar tidak akan bisa membantu masalah kita, tapi setidaknya mereka bisa dijadikan untuk meringankan beban dan bahu untuk bersandar.
"Lazaro"
•••••
Sinar sang surya menyinari bumi dari ufuk timur begitu pula seorang gadis yang meringkuk di atas tempat tidur sambil memeluk boneka teddy bearnya.
Jam weaker berbunyi nyaring memenuhi seluruh ruang tidurnya hingga mata cantiknya membuka secara perlahan dan menatap sumber cahaya yang masih terasa remang.
Dilihat jam dinding yang menempel di dinding kamar tengah menunjukan pukul 6 pagi masih sangat pagi jika ia berangkat sekolah tapi tak apalah sekali kali menjadi anak rajin.
Aurora lalu masuk ke kamar mandi menyegarkan tubuh dengan air yang mengaliri setiap inci tubuhnya. Sekitar setengah jam Aurora sudah selesai dengan urusan mandi dan memakai seragam sekolah.
Ia menatap pantulan dirinya di cermin melihat luka di dahinya belum kering dan sudut bibir serta pipi yang lebam. Mendesah pelan ia lalu mengobati luka di dahi lalu memberinya obat merah dan menutupinya dengan plester.
Kemudian ia menyisir rambutnya dengan rapi saat ini mungkin ia tidak akan mengikat rambutnya agar teman temannya tidak dapat melihat luka di dahi. Lalu tidak lupa dia mengambil masker untuk menutupi bagian luka di pipi dan juga sudut bibirnya.
Semoga gak ada yang sadar dan nanya. Ayo semangat Aurora gak boleh lemah.
Batinnya berteriak lirih ingin sekali rasanya membalas entah kenapa ketika berpikiran itu perkataan mamanya terniang niang di pikirannya.
Flashback On
Umur Aurora saat itu masih 5 tahun namun ia berbeda dari anak lainnya ia sudah aktif bertanya hal hal yang sulit untuk dimengerti oleh ibunya.
Saat ini Aurora tengah bermain di sebuah taman yang selalu dikunjungi bersama dengan orang tuanya. Saat tengah asik bermain tanpa sengaja seorang perempuan berlari ke arahnya tanpa melihat hingga Aurora jatuh tersungkur.
Tentu saja Aurora tak terima ia marah lalu langsung bangkit dan memarahi gadis itu habis habisan hingga gadis itu menangis. Mamanya lalu menghampiri Aurora kecil dan memberinya pengertian.
"Aurora kamu jangan marah gitu dong dia kan gak sengaja" ucap mamanya.
"Tapi dia dolong aku ma, dia lali lalian" ucap Aurora."Jangan pernah kamu membalas perbuatan jahat mereka ya sayang, dia itu gak sengaja nah kalo gak sengaja cukup maafkan. Denger mama ya sejahat apapun mereka pasti masih punya hati nurani, cukup sadarkan mereka dengan perbuatan baik nanti mereka pasti akan sadar. Lambat laun mereka akan merasa bersalah" ucap mamanya lalu memeluk Aurora erat dan Aurora akhirnya memaafkan gadis itu.
Flashback Off
Setetes air bening mengalir dari matanya dengan cepat ia menghapusnya dengan kasar.
Jangan nangis lagi cengeng banget sih -batin Aurora.
Kemudian ia mengambil tas sekolahnya yang kebetulan Aurora lumayan banyak mempunyai stok ransel karna ia juga tidak tentu akan selalu membawa tas ke rumahnya ini sedangkan untuk buku ia hanya membawa 1 buku itupun hanya buku tulis kosong, sisanya ia taruh di loker sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
L A Z A R O
Roman pour AdolescentsTentang seseorang yang tidak pernah dihargai dalam keluarganya karena suatu alasan yang tidak bisa dipahaminya sampai saat ini, yang mana membuatnya selalu merasa kesepian. Dia adalah gadis yang terlihat buruk di mata keluarganya namun sangat diharg...