Hari ini adalah hari senin dimana awal minggu siswa yang sangat ngeboSENIN. Rasanya sangat malas untuk pergi ke sekolah disaat sudah nyaman bangun siang walaupun sehari mendadak dalam sekejap bangun lebih pagi dari biasanya untuk upacara bendera.
Aurora pun sama jika dirinya tidak tinggal dirumah sang papa pasti ia memilih untuk membolos saja daripada bangun pagi yang sangat sulit untuk dilaksanakan dengan baik, hanya orang profesional yang memang bisa bangun pagi tanpa bisingnya alarm ataupun sebuah dobrakan kencang yang bersumber dari pintu
Dengan langkah pelan tapi pasti Aurora pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah keluar dari kamar mandi ia hanya mengenakan tank top dan hot pants.
Kemudian berjalan mendekati meja dekat tempat tidurnya dan mulai mengobati luka di lengannya. Perlahan Aurora membuka perban yang melingkari lengannya dan saat sudah terlepas terpampanglah bekas luka yang masih sangat basah.
Memang dasarnya dirinya yang keras kepala sehingga luka itu rasanya sangat lama untuk sembuh bahkan menambah sakit. Bagaimana tidak saat dipagi sehabis perkelahian dengan preman terakhir, dirinya malah di siksa lagi oleh sang papa karena menjelekkan Dysya padahal yang sebenarnya adalah ia hanya menyuruh Dysya meminum obatnya dengan nada sinis eh malah salah paham.
Setelah mengobati luka tersebut Aurora kembali memerbannya secara mandiri kebetulan karena dia sudah terbiasa jika tentang kegiatan ini walaupun hanya dengan satu tangan Aurora sudah bisa membuat perban itu nyaman di lengannya.
Setelah usai Aurora langsung mengambil seragam lengan panjangnya yang akan terlihat berbeda dengan siswa SMA Dirgantara yang hanya menggunakan seragam lengan pendek.
Mau bagaimana lagi Aurora belum mengaku pada Satya bahwa ia mendapatkan luka tusukan lagi di tempat yang sama dengan luka pecahan botol yang membuat tangannya semakin sulit untuk digerakan bahkan hanya untuk mengangkat saja harus dibantu dengan tangan di sebelahnya.
Selain itu bekas cambukan sang papa masih berbekas di pergelangan tangannya maka akan sangat rawan ketahuan jika dirinya disiksa lagi yang akan membahayakan keberadaan Dysya.
Aurora membiarkan rambutnya tergerai karena tangannya sulit untuk diajak kerja sama padahal ia sudah rutin meminum obat. Jika terus seperti ini maka dirinya akan manja.
Mengabaikan hal tersebut Aurora mengecek apakah ada yang kurang atau tidak. Pakaian lengan panjang tanpa logo sekolah, tanpa dasi, rok yang diatas lutut namun tak jauh dari lutut entahlah dirinya aman atau tidak dari razia sekolah.
Aurora keluar dari kamarnya dan mengunci pintunya setelah itu ia turun untuk pergi ke sekolah namun saat akan sampai di pintu utama ada yang memanggil namanya.
"Kita berangkat bareng yuk kak apalagi sekarang hari senin ada upacara bendera. Loh kok kakak pakai baju gini bukannya ini bukan seragam sekolah" tanya Dysya penasaran.
"Lagian lo gak mungkin ikut upacara kan lo sakit berdiri aja gak kuat dan untuk seragam, lo gak usah tau" ucap Aurora sinis.
Ternyata seseorang mendengarkan ucapannya dengan Dysya yang langsung menghampiri Dysya dan membelanya.
"Mentang mentang papa dan mama pergi subuh lo bisa seenaknya sama Dysya" sinis Endy.
"Ajarin sama kakak lo jangan sok peduli kalo dia masih lemah urus diri sendiri aja gak bisa" ucap Aurora.
Ucapan Aurora memancing kemarahan Endy hingga Endy maju dan hendak memukul Aurora untungnya dengan cepat Aurora dapat mengambil tangan milik Endy dan menggenggamnya dengan erat.l
"Lo jangan sampai jadi kayak papa yang nyakitin anaknya sendiri. Walaupun lo membela kakak lo tapi inget lol hampir mukul cewek! Inget juga kalo lo punya keluarga cewek punya ibu dan kakak cewek seandainya ada orang lain yang nyakitin mereka dengan cara yang sama kayak lo mukul gue gimana? Karma berjalan dan inget baik baik" ucap Aurora tajam lalu menghempaskan tangan Endy dan langsung meninggalkan kediaman Savian.
KAMU SEDANG MEMBACA
L A Z A R O
Roman pour AdolescentsTentang seseorang yang tidak pernah dihargai dalam keluarganya karena suatu alasan yang tidak bisa dipahaminya sampai saat ini, yang mana membuatnya selalu merasa kesepian. Dia adalah gadis yang terlihat buruk di mata keluarganya namun sangat diharg...