Aurora tengah beraksi kembali, dimana ia datang ke sekolah tepat pada pukul 08.30. Bayangkan sudah berapa lama para siswa melaksanakan kewajibannya sebagai siswa untuk belajar dikelas sedangkan dirinya masih mencoba memanjat tembok agar bisa masuk ke area sekolah.
Dengan lihai dia memanjat tembok secara perlahan dan turun dengan cepat tanpa melukai tubuhnya ataupun cedera. Aurora menepuk nepuk tangannya yang kotor dan mengusap peluh yang mulai membasahi pelipisnya.
Kemudian Aurora berjalan menuju arah kantin sudah telat bolos lagi. Ya mau bagaimana lagi dia terpaksa agar tetap sekolah sesuai dengan prinsipnya padahal dia tau bahwa sudah datang terlambat.
Jika ke kelas tentu saja ia akan mendapat hukuman apalagi moodnya sedang tak ingin untuk bermain dengan guru jadi Aurora memilih untuk berlalu ke kantin dengan bersembunyi di belakang sang penjaga kantin dan duduk di lantai menikmati makanan yang sudah dia pesan.
Bukan tanpa alasan Aurora datang terlambat ke sekolah karena tadi Aurora menemani Refan terlebih dahulu dan memantau kondisi anak itu yang katanya sudah lebih baik dari sebelumnya.
Tentunya Refan tau bahwa Aurora akan bolos lagi jika harus menjaganya maka dari itu dia menyuruh Aurora untuk pergi ke sekolah dan kembali lagi ke rumah sakit saat pulang sekolah.
Selang beberapa menit gadis itu menunggu menunggu akhirnya bel istirahat berbunyi menandakan sebentar lagi banyak siswa yang akan berada di tempat ini.
Aurora lalu mengirim chat kepada Satya bahwa dirinya berada di kantin sekolah dan tak butuh waktu yang lama pesan tersebut telah dibaca.
Aurora masih menikmati minuman yang tadi dipesannya dan telah berganti posisi di salah satu meja yang sudah tersedia di kantin.
Satya datang dengan tergesa gesa dan disusul oleh teman yang lainnya. Seketika mereka menjadi riuh mendapati orang yang sedari tadi ditunggu ternyata sedang berada di kantin bolos jam pelajaran lagi.
"Buset gak masuk jam pelajaran ternyata lo disini" ucap Dicy.
"Bolos gak ngajak ngajak lo, gak asik ah"
"Incess kalo besok bolos ajakin kita kali bosen tau liat guru jelasin materi tapi gak masuk ke otak kan sama dengan boong"Ucap teman teman Aurora yang mengeluh karena tak diajak bolos jam pelajaran.
"Duh kalian berisik banget gue itu dateng ke sekolah jam setengah sembilan manjat tembok trus ke kantin daripada gue dihukum karna telat dan lagi gue lagi di mode gak mood yaudah jalan satu satunya adalah gue ke kantin" ujar Aurora menjelaskan.
"Lo dari rs dulu?" tanya Satya.
"Iya" jawab Aurora."Trus dia kapan bisa pulang?"
"Ntar sore dia bisa pulang cuma ya gitu gue gak yakin nanti dia drop lagi kan gawat""Iya gue juga gak mau dia kenapa napa yang bantuin gue nyelesaiin masalah mak gue siapa kalo dia sakit, mak gue dari kemarin ngomel mulu gara gara sandal putus sebelah aja ngambeknya sekeluarga kayak lagi disidang. Berasa miskin banget dah gue padahal hill hils banyak kepajang doang di lemari harganya mahal mahal lagi lah sandal jepit doang jadi masalah" curhat Emir.
"Sialan ngakak gue gak jadi prihatin" ujar Satya tertawa.
"Lah mak lo aneh banget ya pakek aja kali yang hils tuh kalo gak kasih gue aja" ujar Megan.
"Lo mau pakek Gan?" tanya Dicy.
"Gak lah"
"Trus?""Gue jualin lah lumayan buat tambahan uang jajan pasti laku keras" jawab Megan.
"Yeuh ajaran mail bocil gini nih apa apa dijual" timpal Rendy."Biar cepet kaya brother, trus jadi gimana hils mak lo jadi dipakek gak?" tanya Megan.
"Ya katanya sih sayang dipakainya masak dirumah makek kayak gitu capek lah mana nadanya ngegas lagi ngebatin mulu gue jadi anak" ucap Emir lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
L A Z A R O
Teen FictionTentang seseorang yang tidak pernah dihargai dalam keluarganya karena suatu alasan yang tidak bisa dipahaminya sampai saat ini, yang mana membuatnya selalu merasa kesepian. Dia adalah gadis yang terlihat buruk di mata keluarganya namun sangat diharg...