15_Pengerusakan Panti

29 2 1
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Sakha masih berada di ruang osis mengerjakan tugasnya. Berbeda dengan Aurora, entah kerasukan apa gadis itu hingga dengan giat mengerjakannya tanpa mengeluh.

Namun di saat jam-jam pelajaran terakhir dan melihat Sakha tengah sibuk, Aurora memilih mencolokkan earphone pada laptop, tak lupa dia juga memasang di telinganya dan memilih bersantai daripada mengerjakan hukumannya. Aurora malah asik menonton salah satu film action yang dia cari di laptop tersebut.

Saking asiknya Aurora tak menyadari jika bel pulang sudah berbunyi bahkan dengan santai gadis itu memakan sandwich yang tadi dibawanya.

Beberapa osis masuk ke dalam ruang osis termasuk juga Nohan entah apa yang mereka lakukan, Aurora memilih cuek seolah oleh dia sedang menjalankan hukuman.

Namun saat Aurora menikmati film tersebut beberapa teman temannya malah nyelonong masuk ke dalam ruang osis membuat para osis kesal dengan kelakuannya.

"AURORA!!!" pekik Emir dan Aurora hanya mengangkat alisnya dan memcopot earphonenya.

Dengan cepat Emir langsung berlari melewati anggota osis yang sedang melakukan sesuatu hingga membuat mereka semua semakin kesal dengan tingkah Emir.

"Woy lo tau sopan santun gak sih bilang permisi kek ngetuk pintu kek" sinis Nohan namun tak diperdulikan oleh Emir dan semua teman Aurora.

Setelah Emir dekat dengan Aurora dia langsung menyejajarkan tubuhnya dengan tubuh Aurora dan membisikkan sesuatu di telinganya hingga membuat wajah Aurora terlihat menahan emosi karena tangannya sudah mengepal dengan sempurna. Hingga Emir menjauhkan tubuhnya karena sudah selesai memberi tau sesuatu pada Aurora.

"SIALAN" umpat Aurora memukul meja untungnya meja tersebut tidak patah apalagi laptopnya jatuh.

Aurora menaruh map dengan kasar lalu ia berdiri dan melewati anggota osis dengan emosi bahkan ia melupakan earphone yang masih terpasang pada laptop yang digunakannya.

"Fahri gue bawa motor lo" ucap Aurora berlari namun sebelum itu seseorang memanggil namanya.

"Aurora mau kemana lo" ucap Sakha.

"Tugas negara besok gue lanjut" ucap Aurora lalu berlari secepat mungkin menuju parkiran sekolah.

Begitu pula dengan teman temannya yang ikut berlari menuju parkiran dan menaiki motor masing masing. Setelah itu mereka lalu mengendarai motor keluar dari area sekolah dan menuju ke tempat dimana asal mula kejadian yang membuatnya emosi.

Sedangkan disisi lain di ruang osis Nohan tampak panik dengan laptop miliknya. Dia bahkan mengecek apakah rusak atau tidak dan untungnya tidak kenapa napa. Nohan langsung saja memeluk laptop miliknya.

"Tuh cewek gila kali ya main geplak aja untung latop gue aman" ujar Nohan.

"Temennya juga gak ada sopan santun kita duduk malah main langkahin aja" ucap salah satu anggota osis.

"Tau tuh nih juga earphonenya masih nyangkut main ditinggal aja mana hukumannya belum selesai" ucap Nohan lalu mencabut earphone tersebut.

"Katanya sih tugas negara emang dia pejabat" cibir salah satu anggota osis.

"Hm cewek sinting gitu kalo jadi pejabat negara pasti negara ini bakalan lebih hancur, ini juga ngapain diem tugasnya belum selesai mana nonton film lagi" ucap Nohan kepada Aurora.

"Biarin aja besok gue tambah" ucap Sakha.

•••••

Aurora beserta teman temannya sudah sampai di panti asuhan dan melihat kepanikan disana bahkan terlihat bunda sedang menangis begitu pula ketakutan yang dirasakan disana.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang