18_Disangka pacar

29 2 4
                                        

Kadang kehangatan keluarga orang lain lebih terasa hingga membuat kita menjadi nyaman daripada keluarga sendiri .

-Aurora

                                                                              

Di sepanjang perjalanan suasana di mobil Sakha sangatlah hening tidak ada yang mengeluarkan suaranya baik Aurora ataupun Sakha mereka berdua seakan enggan mengeluarkan suaranya. Hingga Sakhalah yang lebih dulu mengeluarkan suaranya pertama kali untuk menanyakan arah jalan.

"Habis ini kemana" tanya Sakha.

"Pulang" jawab Aurora.

"Maksudnya habis jalan ini disana ada perempatan mau lurus atau kemana" ujar Sakha menjelaskan.

"Bilang dong! belok kiri belok kanan jangan lupa mampir ke hati, kosong banget kaya kuburan" ucap Aurora seperti pantun.

"Ck serius" ucap Sakha.

"Belok kiri nanti disana ada plang gitu tinggal lurus aja"

Sakha pun mengarahkan stir mobil ke kiri dan kembali fokus ke depan melihat jalanan. Namun ada satu hal yang mengganjal di pikirannya.

Sakha bukannya orang yang masuk ke jajaran orang kepo namun entah kenapa hari ini dirinya merasa kepo.

Dengan ragu iapun menanyakan ini pada Aurora entah akan dijawab ataupun tidak mengingat hubungan mereka sangatlah tidak akur.

"Lo kenapa bisa tinggal bareng Satya emang dirumah lo kenapa" tanya Sakha menatap Aurora yang terlihat tersenyum miris.

"Kadang kehangatan rumah orang lain membuat kita nyaman daripada rumah sendiri" jawab Aurora.

"Maksud lo, lo lebih nyaman di rumah orang lain?"

"Kalau memang begitu adanya why not? Lo gak tau kehidupan gue kayak gimana kalo yang lo tau itu gue ini emang cewek gak bener dari mata lo kan" ucap Aurora membuat Sakha membenarkan perkataannya.

"Lo itu termasuk orang orang yang ngenilai orang dari luarnya aja. Gue dari luar emang keliatan jadi cewek yang gak bener walaupun nyatanya gue gini ada alasannya. Setiap orang punya sisi yang berbeda mereka punya topeng tersendiri buat nutupin sesuatu, gue yakin lo sama cuma bedanya lo lebih beruntung. Kalau lo kenalan sama gue dulu pasti lo tau gimana gue walaupun gue orangnya gak terbuka sama orang orang dan bodohnya lagi gue itu adalah orang yang menaruh sangat kepercayaan dengan mudah" ujar Aurora sangat mendalam entah kenapa dirinya bisa mengobrol panjang dengan Sakha mungkin suasana disini sangat mendukung.

"Emang lo ada masalah?" tanya Sakha.

"Masalah pasti selalu menghantui, gak ada manusia dibumi yang gak terkena masalah kalau lo tau. Gue saranin aja sih buat lo don't judge by the cover karna orang baik belum tentu baik dan orang jahat belum tentu jahat lo harus kenal dia dulu baru bisa menyimpulkan. Penampilan itu ibaratnya kayak pesulap pinter menipu biar orang menjadi terpukau" saran Aurora.

"Kenapa lo bijak banget" ucap Sakha.

"Lo aja yang gak kenal gue, kebijakan gue ini terkenal kali makanya banyak bergaul sama gue gue banyak kenalan sama mario bros" ucap Aurora membanggakan diri.

"Disisi lain lo emang tipikal absurd juga ya" ujar Sakha.

"Iya gue cantik juga" jawab Aurora.

"Oh ya gue pernah denger kalau orang bijak sih biasanya orang yang punya masalah yang berat" ucap Sakha membuat Aurora diam namun dengan cepat ia membantahnya.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang