26_Study Tour

19 1 0
                                        

Ujian untuk kelas 12 sudah terlaksana dengan baik begitupun ulangan untuk siswa kelas 10 dan 11 sudah selesai semenjak seminggu yang lalu.

Hanya untuk siswa kelas 10 dan 11 akan mengikuti remidi jika hasil ulangan kurang memuaskan atau dibawah kkm.

Sekarang para osis mulai melakukan perencanaan tentang study tour untuk kelas 12 yang dibantu oleh kepala sekolah dan juga jajarannya.

Jadi osis hanya akan bersiap untuk memberikan arahan untuk kakak kelasnya untuk membawa persiapan. Mereka akan melakukan study tour selama 2 hari dan akan mengunjungi tempat yang cocok untuk refreshing serta melakukan bansos di salah satu panti asuhan.

Study tour akan dilakukan besok namun Aurora masih saja santai karena memang dirinya tidak niat untuk ikut dalam kegiatan tersebut.

Akhirnya pada sore hari dirinya di telepon oleh Sakha entah darimana dia memiliki nomor hp Aurora padahal Aurora sendiri bukanlah orang yang senang berbagi nomor kontak dengan sembarangan orang.

Sakha menelpon hanya untuk memberi tau bahwa dirinya harus bersiap siap untuk segala kegiatan dan barang barang yang harus ia bawa. Tanpa terkecuali Sakha juga memaksa agar dirinya datang lebih awal.

Menghela nafas Aurora memilih mengiiyakan perintah Sakha dan segera berjalan menuju salah satu mini market dekat rumahnya untuk membeli jajan, minuman, permen dan segala macam keperluan lainnya untuk study tour ini.

Seat dirinya merasa cukup, Aurora segera berjalan menuju kasir untuk membayar total belanjaannya. Setelah membayar belanjaannya ia keluar dari mini market tersebut dan akan berjalan menuju rumahnya.

Namun saat Aurora berjalan ia melihat seorang wanita paruh baya sedang dikelilingi oleh 4 preman dan hendak mengambil tas milik wanita tersebut.

Aurora yang melihat itu langsung mendekati wanita tersebut dan langsung menendang tangan preman yang hendak mengambil tas wanita itu dengan sangat kencang hingga ia terjungkal ke ke samping.

Aurora menaruh kantong belanjaannya lalu menggulung jaket hoodie miliknya yang kebesaran di tubuhnya lalu menatap satu satu preman tersebut dengan tatapan tajam.

"Heh bocah! Jangan main main sama kita" ucap salah satu preman.

"Om kalo mau nyari uang jangan nyopet itu dosa" ucap Aurora santai sambil berkacak pinggang.

"Lo Aurora kan" ucap salah satu preman yang sepertinya mengenali dirinya.

"Wah gue terkenal" ucap Aurora menunjukkan smriknya.

"Siapa dia? Halah bodo amat hajar aja dia ganggu" ucap preman tersbeut lalu menyerang Aurora.

Namun ternyata gerakannya sangat mudah ditebak oleh Aurora. Preman tersebut hendak menyerang perut Aurora namun segera ia tangkis dengan begitu mudah.

Kerena gagal preman lain ikut menyerang Aurora bersamaan. Serangan mereka adalah 4 lawan 1 tentu saja dianggap remeh oleh preman tersebut. Suasana malam menambah keheningan dan hanya terdengar pukulan tubuh yang menggema disana.

Aurora akhirnya berhasil mengalahkan semua preman tersebut dengan nafas yang terengah engah. Para preman tersungkur ke aspal dengan beberapa lebam yang Aurora berikan bahkan sepertinya salah satu dari mereka ada yang patah tulang akibat pelintiran tangan atau tendangan yang Aurora berikan.

"Yah masak segini doang gak asik ah" ucap Aurora tersenyum.

"Ampun boss maaf" ucap preman tersebut.

"Kalo lo nyari duit jangan nyopet selama gue masih berdiri lo semua musnah kalo mau macem macem" tegas Aurora.

"Aurora maafkan kami semua maaf tidak mengenalimu" ucapnya.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang