7_Ruang BK

61 6 22
                                    

Jam istirahat berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin, perpustakaan dan area sekolah lainnya. Namun berbeda dengan Aurora yang sekarang akan menuju ruang bk karena membolos saat jam pelajaran tadi.

Bukannya merasa takut Aurora malah bersikap biasa saja, teman temannya bahkan ingin masuk ke ruangan tersebut yang katanya sangat adem dan nikmat. Aneh? Sudah dibilang bukan, kelasnya itu sudah sangat crazy. Bahkan jika diperbolehkan basecamp mereka di sekolah berada di ruang bk dengan fasilitas ac dan sofa serta ruangan yang luas siapa juga yang akan menolaknya.

Tapi harapan teman temannya pupus. Karena mereka tidak diperbolehkan untuk ikut oleh Aurora karena jika mereka semua ikut yang ada semuanya akan berbuat yang aneh aneh apalagi dengan Pak Hamdan. Kasihan pak Hamdan stress -pikir Aurora.

Sebelum sampai di ruang bk banyak siswa yang menatapnya dengan tatapan yang beraneka ragam dan tentunya arti tatapan itu diabaikan oleh Aurora dan memilih bersikap bodo amat.

Hingga akhirnya gadis itu sampai tepat diruang bk. Tanpa mengetuk pintu Aurora malah langsung masuk tanpa peduli kesopanan dan amukan yang akan diterimanya.

Tetapi yang dilihatnya, ruangan bk itu sepi tidak ada orang. Sepertinya pak Hamdan masih berkeliling atau pergi entah kemana. Tidak mau ambil pusing Aurora mengangkat kedua bahunya acuh lalu memilih duduk di sofa yang ada disana.

Aurora menunggu pak Hamdan dan juga Satya yang akan datang ke ruangan ini tetapi karena ruangan ini sangatlah sepi karna tempat ini ditakuti oleh siswa, Aurora mulai mengantuk, lalu ia menyelonjorkan kakinya dan merebahkan kepalanya sampai ia menemukan posisi nyaman untuk berbaring hingga alam bawah sadar pun menyerangnya.

Setelah beberapa menit kemudian barulah Pak Hamdan tiba di ruangannya bersama Sakha dan juga Nohan. Saat membuka pintu mereka melihat seorang gadis tengah tertidur di ruangan itu dengan santai bahkan sangat pulas sampai membuat Sakha dan Nohan terkejut karena ulahnya sedangkan pak Hamdan menghela nafas berat sudah biasa menangani gadis itu.

"Ni cewek nekat bener kayak gak ada tempat lain buat tidur" ucap Nohan kesal.

Kemudian pak Hamdan duduk di kursinya sedangkan Sakha dan Nohan memilih duduk di sofa yang masih tersedia. Nohan membelalakan matanya dan berpikir bagaimana cewek ini bisa tidur selelap ini diruang yang terbilang horor di sekolah?

Sakha hanya menatap Aurora sekilas lalu lebih memilih diam tanpa peduli apapun lagi bahkan Nohan memberikannya kode padanya seperti ingin mencekik Aurora.

"Pak kenapa bapak kasih dia tidur" protes Nohan akhirnya.

"Nanti bapak bangunkan setelah Satya datang dia terkena hukuman juga kan. Kalau bapak yang bangunkan bapak bisa stress lagi kalian tau ulahnya sendiri seperti apa, gak bisa diem mending biarin saja tidur toh itu membuat suasana tenang. Kalau kalian memang berniat membangunkan silahkan saja bapak sudah tau sikapnya seperti apa nanti" ucap pak Hamdan sambil membaca sebuah berkas.

"Sakha bangunin gih risih gue liatnya" bisik Nohan sedangkan Sakha hanya menggelengkan kepalanya karna jujur dirinya malas membalas perkataan Nohan.

"Aisshh gue bangunin juga nih cewek" ucap Nohan namun saat ia akan membangunkan Aurora tiba tiba seseorang masuk ke ruangan tersebut.

"Selamat pagi otw siang bapak paduka baginda guru" teriak Satya sedikit menunduk dia datang sambil membawa beberapa makanan ditangannya lalu ia berjalan menuju sofa dan menaruh makanannya di atas meja.

"Pak bentar kenapa ini 2 setan bapak bisa lepas kesini" ucap Satya melihat Nohan dan Sakha.

"Setan?" tanya Nohan.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang