39_Sudah Pulih

18 1 1
                                    

--------------------

Seburuk buruknya hubungan keluarga kita gak akan pernah memutus tali hubungan itu

"L A Z A R O"

----------------------------------------

Aurora sudah mulai membaik setelah Satya yang selalu memantau perkembangan kesehatannya serta mama Zanna juga sama seperti Satya yang overprotektif pada Aurora.

Dalam hatinya Aurora sangat senang jika diperhatikan seperti ini karena jujur ia rindu dengan kehangatan yang didapat dari keluarganya sendiri.

Saat ini Satya yang baru saja datang pada sore hari setelah ia suruh untuk pulang untuk berbersih diri. Aurora tidak sendiri ia ditemani oleh anggota Lazaro lainnya yang menjenguk dirinya.

"Satya kita keluar yuk cari udara sore" ajak Aurora.

"Gak! Lo itu masih sakit gak boleh keluyuran gitu" ucap Satya.

"Bosen tau kalo dikamar ini mulu lagian yang sakit kepala gue bukan kaki gue sampai gak bisa jalan sama sekali. Lagian gue gak amnesia trus bisa lupa sama jalan ke ruangan ini"

"Tapi kata kak Gera lo harus istirahat biar cepet sembuh"

"Gue mah udah sembuh, ayo dong Sat gue bosen disini terus masak iya gue dikurung gini" ucap Aurora dengan puppy eyesnya.

Satya yang melihat wajah Aurora yang imut itu harus menahan diri agar tidak terpengaruh namun sepertinya godaan itu tidak dapat terelakan akhirnya Satya mengalah dan membiarkan dirinya mengajak Aurora keluar mencari angin dengan Aurora yang ia suruh duduk di kursi roda.

Awalnya Aurora menolak mentah mentah dia berpikir 'yang benar saja gue yang sakit di kepala malah pakek kursi roda' namun Aurora mengalah daripada ia harus berada di ruangan yang penuh dengan bau obat obatan toh lebih baik ia harus menurut.

Satya mendorong kursi roda itu sampai di taman rumah sakit entah ini taman, kebun, halaman atau apa intinya setidaknya Aurora dapat menghirup udara yang begitu segar pada sore hari ini.

Mereka menikmati udara yang sangat menyejukkan ini melihat beberapa pasien yang refteshing sejenak, beberapa perawat yang berkeliaran membantu pasien dan lain sebagainya suasana yang jarang terlihat dan juga sangat unik untuknya.

Mereka berdua menikmati suasana ini apalagi dengan Satya yang menghidupkan musik dengan alunan yang tenang membuat siapapun yang melakukan kegiatan ini akan sangat betah berlama lama.

Namun sayangnya Satya menyuruh Aurora untuk kembali ke ruang rawatnya karena takut jika Aurora kana masuk angin nantinya padahal Aurora masih sangat ingin menikmati suasana sore yang hangat itu.

Saat akan kembali keruangannya mereka berdua melihat Savian, Lyta dan juga Endy di salah satu ruangan di rumah sakit yang menjadi tempat cuci darah bagi para pasien.

Awalnya Satya ingin melanjutkan langkahnya namun ditahan oleh Aurora yang menatap raut wajah yang tampak cemas yang tercetak jelas walaupun bukan karena dirinya pastinya, Aurora tidak terlalu mengharapkan itu dia kecelakaan keluarganya saja tidak tau.

"Kenapa lo mau peduli sama mereka yang bahkan mereka aja gak pernah peduli sama lo sendiri nanyain keadaan lo aja gak pernah" cibir Satya.

"Satya kan gue pernah bilang seburuk buruknya hubungan keluarga kita gak akan pernah memutus tali hubungan itu jelas gue ngerasa ada yang aneh" ucap Aurora.

"Terserah lo aja gue kadang suka gak ngerti sama pikiran lo sendiri" ketus Satya dan membiarkan Aurora menatap dari jauh keluarganya yang tampak khawatir.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang