38_ Membuka matanya

20 1 1
                                    

‐-------------------------------------

Terkadang menjadi orang yang terlalu baik itu tidak bagus karena kita dimanfaatkan tanpa disadari.

- L A Z A R O

--------------------------------------



Sudah tiga bulan lamanya Aurora dirawat secara intensif di rumah sakit dalam keadaan koma yang entah kapan dirinya akan tersadar.

Satya selalu menemani Aurora dia tetap pergi ke sekolah namun jika pikirannya tidak tenang maka ia akan memilih membolos pelajaran. Pak Hamdan hanya bisa diam karena ia tau betapa besar pengaruh Aurora pada Satya dan yang lainnya.

Pak Hamdan dan bu Gina pernah menjenguk Aurora di rumah sakit jadi mereka tau bagaimana kondisi Aurora yang terbaring lemah sangat berbanding terbalik kala ia sadar yang mana dia akan sangat aktif.

Seperti saat ini anggota Lazaro berbondong bondong menjenguk Aurora ini sudah menjadi rutinitas anggota Lazaro setiap pulang sekolah namun secara bergiliran karena takut menggangu pasien lain di rumah sakit.

Saat ini hanya ada teman sekelas Aurora saja karena sisanya Satya suruh untuk mengawasi panti dan kegiatan lainnya sepertinya Satya sudah menjadwalkan untuk jam besuk Aurora.

Satya duduk di sebelah brangkar dengan masih menggenggam tangan Aurora dan menatap wajah gadis yang terbaring dengan wajah yang damai dan tenangnya.

"Nih bocah kapan bangunnya sih" dengus Emir.

"Lo ngapain sih kesini jadwal lo gak sekarang" kesal Megan.

"Gue jengukin dia tiap hari kali gak usah bacot, noh Aksa aja boleh dateng"  ketus Emir

"Gue ngikut aja kali" jawab Aksa.

"Tau kesepian dia. Kelasnya dia mana ada yang ikut masuk Lazaro" ucap Dicy.

"Nah itu tau lo bang" ucap Aksa.

"Jangan dimakan itu buat Satya yang bolos tadi" ucap Fahri menepis tangan Megan yang hendak mengambil sebungkus kacang.

"Ck pelit amat lo" dengus Megan.

"Pelit tapi lo udah makan 2 bungkus" sinis Rayyan.

"Beli lagi napa sih di depan juga ada minimarket" ucap Ghani.

"Mana sempat keburu mager ya kan Gan" ucap Rendy yang diiyakan oleh Megan.

Satya menggelengkan kepalanya tingkah mereka membuatnya sedikit terhibur dibalik perasaannya yang gundah memikirkan kondisi Aurora.

Mamanya sempat syok saat itu saat papanya memberi tau istrinya bahwa Aurora mengalami kecelakaan dan berujung koma. Mamanya langsung mengamuk saat itu juga namun berhasil ditenangkan kala melihat wajah yang begitu damai yang menguar kuat dalam diri Aurora sehingga mama menyimpulkan bahwa Aurora beristirahat dari kehidupan yang selalu menekannya.

"Ra bangun dong betah amat sih lo tidur" ucap Emir.

"Tau tuh mana wajahnya adem ayem, damai, bahagia banget kayak dapet jeckpot seminggu gak dikasih tugas" timpal Rendy.

"Iya tuh bangun dong mana dia karna gue juga" ucap Megan.

"Jangan menyalahkan diri sendiri intinya sekarang kita berdoa buat kesembuhan Aurora" ucap Rayyan.

"Doa yang paling serius yang harus terkabul itu" pekik Dicy.

"Oh ya cil tuh temen lo tau kalo Aurora koma?" tanya Fahri.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang