31_Pesta

20 1 1
                                    

Hari ini adalah hari dimana para siswa SMA Dirgantara menerima rapor jadi ini merupakan hari yang paling menegangkan bagi seluruh siswa yang jika nilai sedikit turun maka ceramah dadakan siap terbuka di rumah masing masing dengan diri sendiri yang menundukkan kepala sedang mengheningkan cipta.

Belum lagi jika terdengar anak tetangga yang lebih memiliki prestasi siap siapkan mental kalian yang akan dibanding bandingkan oleh anak tetangga.

Aurora tengah berada di ruang osis sejak sebelumnya ia dapat masalah di kelasnya yang sedang free class maka demi memilih kedamaian ia pergi ke ruang osis yang sepi.

Namun ketenangannya hanya sebentar kala pintu ruangan itu terbuka menampilkan wajah Sakha dan Nohan yang menatapnya bingung dengan kehadiran Aurora di ruangan ini padahal tidak ada tugas.

"Ngapain lo kesini" tanya Nohan.

"Abis berantem" jawab Aurora lalu memfokuskan pandangannya pada layar ponsel yang menampilkan sebuah game online.

"Lo kesini cuma buat main doang?" tanya Nohan sinis.

"Ck berisik banget" tukas Aurora.

"Dia bilang abis berantem tadi lo tuli" cerca Sakha lalu mengambil sebuah buku yang ada di ruangan osis.

"Oh berantem kenapa lagi? Sehari gak ada masalah gak bisa?" tanya Nohan duduk di sofa tepat di sebelah Aurora.

"Gak, ini semua karna Megan aja yang baperan gue pecahan hp nya karna dia pamer aja dia marah sama gue" ucap Aurora santai yang tentu saja dihadiahi jitakan kencang dari Nohan.

"Bego! itu hp baru lo main pecahin aja ya jelas marah" kesal Nohan.

"Ck tinggal beli lagi" jawab Aurora santai.

"Lo kira beli makek daun, ya duit lah. Aneh aneh aja lo duit itu susah dicari"  nasehat Nohan.

"Apa susahnya lo nyopet dapet duit" usul Aurora.

"Ajaran sesat" sinis Nohan.

Mendengar pembicaraan kedua orang ini membuat Sakha menggelengkan kepalanya jika Nohan dan Aurora bersatu tidak ada yang namanya kedamaian namun mungkin perasaannya atau tidak sepertinya Nohan sudah menerima keberadaan Aurora bersamanya terlihat dari sikap Nohan yang tidak sesinis dulu dan mungkin karna ia sudah sedikit mengenal Aurora.

Saat mereka bertiga sibuk dengan kegiatan masing masing tiba-tiba suara ruang osis diketuk dan menampilkan sosok laki laki tampan dengan senyumannya.

"Misi mau nyari utusan malaikat setan, nah kan nongkrong disini gue cariin" ucap lelaki itu.

"Ngapain lo Yon nyari gue? kangen lo" ucap Aurora.

"Idih pd! nih gue kasih undangan pesta ulang tahun gue sekalian menuntaskan masa sma merayakan sama anak anak juga" ucap Yogi menyerahkan sebuah undangan pada Aurora.

"Yang lain dateng?" tanya Aurora.

"Yoi, tinggal lo doang yang belum ketemu batang hidungnya nah karna gue lagi baik nih buat kalian berdua kalian dateng ya walaupun gak akrab tapi kalian pengen kenal utusan setan ini kan makanya gue undang" ucap Yogi menyerahkan 2 buah undangan pada Nohan dan Sakha.

"Gak dateng deh gue" ujar Aurora yang dihadiahi jitakan di keningnya.

"Enak banget lo ngomong ya, nyokap gue kangen sama lo malah gak dateng ke rumah, lo dijadiin pepes sama nyokap baru tau rasa, dateng! awas gak inget bawa kado yang mahal juga ya" ujar Yogi dengan smriknya.

"Jadi cowo matre banget" ketus Aurora.

"Gak usah sok miskin lo" sinis Yogi.

"Gue transfer ke atm" ujar Aurora.

L A Z A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang