Chapter 10

3.6K 694 125
                                    

"Bang Evan?" ujar Hani kaget karena melihat Evan menunggunya di lobby.

"Tadi Tora ke sini nyariin lo," ujar Evan.

"Oh, gitu."

Evan sembari melirik Axel sekilas. Hani bersiap meninggalkan Evan dan kembali ke kamarnya.

"Han, lo ikut gue bentar. Ada yang mau gue omongin."

"Ngomong di sini aja."

Hani menolak ajakan Evan. Axel yang merasa tidak enak dengan Evan bermaksud undur diri. Sepertinya Evan ingin berbicara empat mata dengan Hani.

"Gue masuk dulu, ya?"

"Lo di sini aja," cegah Hani.

Axel jadi serba salah. Ia memperhatikan percakapan Evan dan Hani dengan canggung.

"Sebenernya lo dari mana?" tanya Evan lagi.

Axel menangkap nada posesif dari pertanyaan Evan, atau ini hanya perasaannya saja.

"Gue abis jalan," jawab Hani santai.

"Tora khawatir nyari lo dari tadi, lo malah enak-enakan keluyuran nggak jelas," ujar Evan datar.

"Dia pergi sama gue," terang Axel.

Evan melirik Axel sebentar, sebelum ia meneruskan bicara. Evan mengabaikan ucapan Axel.

"Kenapa ponselnya lo matiin?"

"Batre gue abis," jawab Hani.

Evan menghela nafas, bersiap memberi Hani petuah. Sedang Axel hanya menjadi penonton.

"Han, lo 'kan tau kalau gue bertanggung jawab atas diri lo selama lo tinggal di sini. kalau lo kenapa-napa gue gak enak sama Tora," terang Evan.

"Gue baik-baik aja, lo juga nggak perlu bertanggung jawab atas diri gue," potong Hani.

"Tapi, Han ...."

"Lo bukan abang gue, lo bukan siapa-siapa gue. Lagian gue bukan anak kecil," potong Hani seraya beranjak pergi meninggalkan Evan.

"Han, gue belum selesai ngomong," cegah Evan.

"Dahlah, Bang. Gue bisa urus diri gue sendiri."

Hani meneruskan langkahnya tanpa menoleh lagi. Axel mengikuti Hani di belakangnya.

🌿

"Lo sama si Evan kenapa?" tanya Axel ketika mereka berdua ada di dalam lift.

"Nggak papa."

"Kekanakan banget sih, lo! Kalau dia nolak lo, bukan berarti lo harus musuhin dia. Bukan salah dia kali, kalau dia emang nggak suka sama lo," nasehat Axel.

Hani melirik sebal ke arah Axel yang menurutnya sok tau.

"Gue cuma nggak mau deket-deket dia lagi. Gue takut nggak bisa move on," terang Hani.

"Itu artinya lo nggak dewasa," ujar Axel.

"Gue cuma butuh waktu," kilah Hani.

"Ya udah, kalau itu mau lo. Tapi jangan lo kacangin mulu dia, kasian."

🌿

Keesokan harinya ....

"Han, lo kok baru turun?" tanya Evan ketika melihat Hani dan Axel di lobby.

Sejak tadi ia sudah menunggu Hani. Ivy terlihat tak sabar berdiri di samping Evan. Berkali-kali ia melihat arlojinya.

"Hari ini dan seterusnya gue berangkat sama Bang Axel," ujar Hani.

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang