Chapter 40

3K 416 11
                                    

Setelah acara pesta jilid 2 di kampung Axel, hari ini Axel dan Hani berpamitan kepada Ira. Mereka harus mempersiapkan kebutuhan untuk berangkat ke Korea esok hari.

"Serius kalian mau ke Korea? Jangan-jangan Korea utara?" cibir Salsa.

Sepagi ini mantan calon pelakor (gelar apaan itu?) tersebut sudah stand by di rumah Axel.

"Gue mau nyamperin Kapten Ri, mau apa lo?" jawab Hani ngeselin.

"Udah kawin, masih ganjen aja lo!" cibir Salsa.

"Ganjen adalah jalan ninjaku!" jawab Hani cuek.

"Orang kayak gini jadi bininya bang Axel, ya mending gue ke mana-mana lah!" hina Salsa.

"Itu 'kan kata lo!" bela Axel yang merasa tidak tahan melihat perdebatan dua wanita yang sama-sama mencintainya tersebut.

"Mama pesen apa?" tanya Hani saat melihat Ira memasuki ruang tamu.

"Nggak pesen apa-apa, cuma pingin pulangnya Hani udah isi. Kan lucu anaknya made in Korea," jawab Ira seraya mengelus punggung Hani.

"Dia tiap hari juga diisi, Ma," ujar Axel ambigu.

"Apa? Tiap hari?" seru Salsa.

"Diisi nasi maksudnya, ngeres aja lo!" ralat Axel.

"Bukan cuma nasi, tapi emi, lontong, kwetiau, bihun, seblak ...." sambung Axel.

"Terus! Sebutin aja semua ...." potong Hani dengan wajah garang.

"Nih, mama punya ramuan herbal manjur buat kalian berdua. Yang ijo punya Axel, yang merah punya Hani," ujar Ira seraya menyerahkan dua buah box beraroma jamu.

"Jangan ketukar, lho!" pesan Ira.

"Emang kalau ketukar kenapa, Ma?" tanya Axel heran.

"Ya nggak papa juga, sih," ujar Ira seraya berlalu ke dapur.

Sebenarnya Hani kurang suka minum jamu, karena ia tidak suka aroma dan rasanya yang pahit. Tapi demi menghargai ibu mertuanya ia menerima jamu itu.

"Bang gue nitip kosmetik, ya?" Salsa menggelendot manja di lengan Axel.

Axel dengan sigap menghempaskannya ....

"Mana duit lo?" tanya Axel.

"Pake duit, ya?"

"Nggak, pake daun! Enak aja lo malakin suami gue, mau jadi pelakor lo?" ujar Hani sinis.

"Dasar pelit."

"Itu nama tengah gue!" balas Hani.

🌿

Sepulangnya dari rumah mamanya, Axel dan Hani segera menuju flat Axel. Mereka segera mengepak barang untuk keperluan mereka selama 5 hari di Korea.

Hani memperhatikan kamar Axel yang tergolong rapi untuk ukuran cowok, tak seperti kamar Tora yang seperti kapal Titanic pecah.

"Kenapa, sih? Kayak baru pertama masuk sini aja?"

"Waktu itu 'kan kita lagi berantem, mana sempat aku perhatiin kamar kamu."

"Udah, ayo bantuin packing!" Axel menyodorkan koper yang selalu diletakkan di samping lemari. Ia memang sering berpergian untuk urusan pekerjaan.

"Bang, ngapain bawa magic com segala? Ntar kita dikira penyelundup!" tanya Hani yang keheranan melihat ulah Axel.

"Aku udah sering kayak gini, tau!" ujar Axel seraya melapisi magic com mungil bergambar angry bird tersebut dengan handuk.

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang