Chapter 51

2.7K 396 12
                                    


"Siapa yang terpaksa?" tanya Axel seraya menghampiri Hani.

"Tuh, orangnya udah di sini, Mama keluar dulu deh, takut ganggu," ujar mama seraya pergi meninggalkan Axel dan Hani berdua saja.

"Kamu masih sakit?" tanya Axel seraya meraba kening Hani.

"Enggak!" Hani menyingkirkan tangan Axel.

"Sakit-sakit masih galak aja," ujar Axel.

"Biarin!"

"Kata Denis kamu nyari aku, ya?"

"Iya, aku mau minta kepastian, pernikahan kita ini mau lanjut apa gimana, Kamu ngilang gitu aja!" ujar Hani kesal.

"Siapa bilang aku ngilang? Aku udah pamit ke mama kok. Emangnya mama nggak bilang?" tanya Axel.

Wardah memang sengaja merahasiakan kepergian Axel untuk memberi pelajaran kepada Hani.

"Gimana perasaan kamu ketemu sama aku lagi?" tanya Axel.

"Biasa aja!" jawab Hani galak.

"Masa? Bukannya kamu kangen sama aku? Terus kepikiran sampai sakit begini?" goda Axel.

"Siapa bilang? Ge er aja! Aku sakit karena kebanyakan begadang nonton drakor, tau!" kilah Hani.

"Jadi bukan karena aku?"

"Ya bukanlah!"

"Ya udah, kalau gitu aku balik ke Singapore aja, deh. Kebetulan kerjaanku di sana juga belum kelar." Axel beranjak meninggalkan Hani.

"Bang!"

"Apa?" jawab Axel cuek.

"Jangan pergi!"

"Buat apa aku di sini? Bukannya kamu sebel sama aku?"

"Istri lagi marah bukannya di rayu malah ditinggal pergi!" gerutu Hani.

"Udah banyak kali aku rayu kamu, tapi kamu masih aja gitu. Lama-lama aku capeklah! Kamu nih kalau udah marah susah banget dibujuknya, kalau dulu dikasih es krim juga udah baik lagi, sekarang susah ...." keluh Axel.

"Itu 'kan dulu! Tiap orang 'kan bisa berubah," alibi Hani.

"Ada yang nggak berubah," ujar Axel.

"Apa?"

"Rasa sayang aku ke kamu."

Hani terdiam ....

"Biar kamu ngambekan, galak, childhis, aku tetep sayang sama kamu!" Imbuh Axel.

"Gombal!"

"Nggak percaya ya udah!"

"Yang, ini yang terakhir kali kamu ngambek, ya. Besok-besok kalau kamu gini lagi aku cuekin lho!" ancam Axel.

"Tergantung kamu!" jawab Hani

"Kamu juga harus ngertiin aku, dong! Kamu tau, nggak? Waktu kamu pergi kemarin aku kacau banget. Mana kerjaan aku lagi ada masalah, aku butuh support kamu. Tapi kamu malah kayak gitu!" ujar Axel seraya memasang wajah sedih minta dikasihani.

"Besok aku nggak gitu lagi, deh! Janji!" Hani merasa bersalah karena telah menelantarkan Axel.

"Kamu udah 19 kali lho janji kayak gitu," sindir Axel.

"Kurang kerjaan amat ngitungin," canda Hani.

"Aku catet, Yang!" Axel menunjukkan ponselnya. Ia mencatat semua tanggal dan sebab Hani marah di ponselnya.

"Padahal aku kemarin mau ngajak kamu ke Singapore lho!" ujar Axel.

"Yah, rugi banget!"

Hani berguling-guling di kasur karena kesal. Coba kalau dia tidak kabur, pasti  saat ini ia sudah berlibur ke Singapore bersama Axel.

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang