"Kenapa muka lo? Suram amat?" tanya Denis yang sejak tadi melihat Axel murung.
"Bini lo kabur lagi, ya?" tebak Denis. Ia sudah bisa menebak apa yang terjadi. Peristiwa seperti ini bukan sekali dua kali terjadi.
Axel masih diam, tak mau menjawab.
"Kasih rante aja bini lo!" saran Denis.
Axel meliriknya sekilas. Tetap bungkam seraya mengutak-atik ponselnya.
"Ya udah, gue pulang duluan, ya!" pamit Denis yang merasa malas karena diacuhkan oleh Axel.
🌿
Sepulang kerja Axel memutuskan untuk pergi ke rumah mertuanya.
"Xel, baru pulang? Hani udah tidur 'tuh!" sambut mama Hani.
"Maaf ya, Ma. Ngerepotin Mama mulu."
"Mama yang harusnya minta maaf sama kamu, Hani itu sifatnya masih kayak anak kecil," ujar mama.
"Saya ngerti, Ma."
"Kamu yang sabar, ya. Mama 'tuh udah sampai berbusa kali nasehatin dia!"
"Iya, Ma."
"Kamu udah makan?"
"Udah, Ma. Tadi di kantor."
"Kamu lagi sibuk banget, ya?"
"Iya, Ma. Ada masalah dikit di kantor."
"Kamu tidur sini 'kan? Udah malem lho!"
"Iya, Ma," ujar Axel. Dari tadi itu saja yang bisa dikatakannya.
"Ya udah, kamu ke kamar aja, Mama mau lanjut nonton."
"Saya permisi, Ma."
🌿
Di dalam kamar Hani, Axel melihat Hani yang sudah tertidur pulas dengan wajah polosnya.
Axel menghampiri dan mengelus kepalanya.
"Kamu 'tuh bandel banget sih, Yang! Aku udah capek kali ngadepin kamu. Untung cinta," ujar Axel.
Kemudian ia mengambil pakaian yang memang dia sediakan di rumah ini ketika menginap. Setelah itu ia pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi dan berganti pakaian, ia merebahkan diri di samping Hani yang masih saja tertidur pulas.
Keesokan paginya ....
Hani terbangun dari tidurnya, ia merasa ada tangan yang merangkul pinggangnya. Ia melihat ke belakang.
"Ngapain kamu tidur di sini?" ujar Hani seraya membuang tangan Axel.
"Yang ...." jawab Axel sambil mengucek matanya.
Hani bergegas ke dapur untuk mencari mamanya. Axel mengikuti di belakangnya.
"Mama!"
"Apaan sih, Han?"
"Siapa yang ngijinin dia tidur di sini sih, Ma?"
"Mama yang ngijinin, mau apa?!"
"Tapi, Ma ...."
"Lagian dia 'kan suami kamu?"
"Mama belain dia mulu? Yang anaknya Mama aku atau dia, sih?" ujar Hani sambil berlalu ke kamarnya.
"Ya Allah, ampunilah dosa anak hamba," ujar mama seraya mengelus dada.
"Udah, biar aja, Ma. Nanti biar saya yang ngomong sama dia," hibur Axel.
"Xel, kamu sekali-kali harus tegas sama dia," saran mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Magang (Complete)
Romance"Move on itu pilihan. Gagal move on itu cobaan. Pura-pura move on itu pencitraan." Hani Aulia "Jika kamu melupakanku, aku mungkin kehilangan orang yang tidak peduli padaku, tapi kamu kehilangan orang yang sangat peduli padamu." Axel Pratama. "Cinta...