Chapter 46

2.4K 364 9
                                    

Keesokan harinya di Wakatobi ....

"Wah, bagusnya!" ujar Hani yang takjub melihat pemandangan di depannya.

"Bagus, ya? Aku udah pernah ke sini, tau!" ujar Axel.

Axel memang sudah pernah ke sini sebelumnya. Apalagi kalau bukan karena urusan pekerjaan.

Berkat pekerjaan yang ditekuninya ini, ia bisa berkeliling ke tempat baru dan sesekali memanfaatkan kesempatan untuk menikmati beberapa obyek wisata di sana.

"Bang, emang kamu nggak capek kerja ngider mulu?" tanya Hani keheranan.

"Mana ada kerja nggak capek? Ya capeklah! Waktu awal-awal 'tuh aku sering sakit-sakitan, tau! Ya jet lag lah, masuk angin lah, untung aku selalu sedia jamu tolak miskin," promo Axel.

"Cie, duta tolak miskin!" cibir Hani.

Axel melihat pemandangan orang-orang yang sedang berenang di laut. Ia berpikir mengajak Hani berenang juga.

"Ayo, aku ajarin renang!" ajak Axel.

"Nggak mau, ntar bajuku basah," tolak Hani.

"Namanya main ke laut ya mesti basah, gimana, sih?" sahut Axel yang kesal melihat Hani yang dari tadi mager aja.

"Ntar masuk angin," alibi Hani.

"Kan ada jamu tolak miskin."

"Takut item!"

"Halah, kebanyakan alasan," Axel menyeret Hani hingga ke tepi laut.

"Tolong!" Hani berteriak-teriak, mengundang perhatian orang disekitarnya.

"Dasar kucing, sama aer aja takut!" cibir Axel.

Hani mengambil kesempatan untuk melepaskan tangan Axel dan kembali ke tempat semula.

"Ya, udah. Aku mau diving dulu," pamit Axel.

"Jangan lah, Bang! Ntar kamu klelep," cegah Hani yang tidak mau ditinggal Axel.

"Aku udah punya sertifikat, tau! Lagian, yang namanya diving ya pasti nyelem," cibir Axel.

"Nggak usah, entar ada paus yang makan kamu," ujar Hani yang terdengar konyol.

Selain tidak pandai di pelajaran bahasa Inggris dan geografi, ia juga lemah di pelajaran biologi. Intinya ia lemah di semua pelajaran. Pelajaran yang disukainya hanyalah bahasa indonesia saja.

"Sejak kapan paus makan orang?" cibir Axel yang takjub dengan kecerdasan istrinya ini.

"Yang di film itu?"

"Itu hiu honey. Oon banget, sih? Untung cantik!" ujar Axel sambil menyentil dahi Hani.

"Sama ajalah!" elak Hani.

"Sama dari Hongkong?" cibir Axel.

"Sama-sama besar, sama-sama hidup di laut, sama-sama ciptaan Tuhan. Iya 'kan?" bela Hani

"Iyain ajalah!" ujar Axel pasrah.

Ia hanya berharap jika suatu saat mempunyai anak, janganlah meniru kecerdasan istrinya. Kalau tampang okelah ....

"Kita duduk aja sambil ngobrol," ajak Hani sambil menarik tangan Axel agar duduk di sampingnya.

"Ya nggak afdol lah! Udah jauh-jauh ke sini juga? Kamu pasti takjub kalau udah liat pemandangan bawah laut di sini," bujuk Axel.

"Udah, duduk aja! Aku udah sering nonton di discovery chanel." Hani menata sendalnya sebagai alas, kemudian ia duduk di atasnya.

"Tau gitu renang di hotel aja," keluh Axel yang kesal karena ia sudah menyewa peralatan diving.

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang