Chapter 41

2.7K 408 4
                                    

"Han, kamu udah siapin pakaian tebal?" tanya Axel ketika mereka akan berangkat ke bandara. Ia ingin memastikan Hani tidak lupa membawanya.

"Udah," jawab Hani yakin.

"Syukur, deh. Soalnya aku denger di sana lagi winter," terang Axel sambil menghubungi taksi online untuk membawa mereka ke bandara.

"Oh, ya? Kalau gitu ntar kita ke Nami Island, ya?" rajuk Hani.

"Kenapa mesti ke sana?"

"Kudet amat, sih? Itu 'kan tempatnya syuting drakor winter sonata!" terang Hani bersemangat.

"Soneta bang Roma?"

"Sonata, Bang! Sonata!"

"Whatever lah! Nih, minum!" Axel menyodorkan satu saschet obat herbal untuk masuk angin.

"Ih, dibilang aku nggak suka jamu!" tolak Hani.

"Tolak miskin doang!"

(Sengaja gue plesetin, karena gue nggak di endorse, ya ....?

"Pait!"

"Pait dari mana? Coba kamu minumnya sambil liat aku, pasti jadi manis," ujar Axel seolah dia jadi duta jamu tolak miskin.

"Jadi basi iya!" cibir Hani.

"Aku denger lho!"

Daripada menjadi istri durhaka, Hani terpaksa menurut. Axel membantu menutup hidung Hani.

"Nih, udah!" Hani menyodorkan bungkus jamu yang sudah kosong.

🌿

"Gimana, seneng nggak?" tanya Axel saat mereka sudah di dalam pesawat.

"Kan belum nyampai?" jawab Hani sambil menutup matanya.

Saat ini terjadi turbulensi, Hani takut karena ia belum terbiasa naik pesawat.  Axel membantu menenangkan dengan menggenggam tangan Hani.

"Han, kamu udah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Han, kamu udah ...." 

"Udah," potong Hani.

"Apa coba?"

"Sarapan 'kan?"

"Udahlah, aku tidur aja!" jawab Axel yang malas dengan sikap Hani yang tidak peka.

"Ngapain, sih? Dari kemaren uring-uringan mulu? Kata mbak Dinda kalau cowok uring-uringan itu karena nggak dapet jatah. Kayak bang Denis."

"Emang belom!" jawab Axel judes.

"Jatah apa, sih?" tanya Hani polos.

"Sembako! Lagian kamu kok bisa-bisanya ngomong jorok gitu? Abis ini jangan gaul sama Dinda. Parah! Toxic itu anak."

"Apaan sih, Bang?" tanya Hani semakin penasaran.

"Mau tau aja, apa mau tau banget?" goda Axel.

"Ih, Abang, nih! Aku 'kan udah 17 ples,"

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang