Hari ini Axel mengajak Hani untuk menghadiri pesta ulang tahun perusahaan yang ke 25.
Acara yang diadakan setiap tahun itu akan dihadiri oleh para petinggi perusahaan. Sebenarnya Hani segan mendatangi acara tersebut, tapi karena Axel yang meminta untuk menemani, mau tidak mau ia setuju.
"Bang, nggak papa kalau aku ikut? Aku 'kan cuma anak magang?" ujar Hani ragu.
"Nggak papa, kan datengnya sama aku."
Hani merasa kikuk karena tak satupun orang yang dikenalnya di sini. Yang hadir adalah petinggi perusahaan dan orang-orang penting saja.
"Han, kamu tunggu sini, ya. Aku dipanggil bos."
Hani merasa canggung jika sendirian di pesta ini. Ia tadi sempat bertemu Evan dan Ivy. Mereka menyapanya sekilas sebelum berbaur dengan tamu lain.
"Jangan lama, ya?"
Axel mengerti kepanikan Hani, ia berjanji akan segera kembali setelah urusannya dengan sang bos selesai.
"Iya, bentar doang kok."
Hani melihat Axel dan bos besar yang sedang mengobrol dari kejauhan.
Karena tidak tahan ingin ke kamar kecil, ia pun memutuskan pergi dari tempat itu.
Setelah dari toilet, dalam perjalanan masuk ke ruang pesta, Hani mendengar percakapan Axel dan bos besar tentang rencana mutasinya ke Surabaya.
Setelah bos besar pergi, Hani bergegas menghampiri Axel dan menyeretnya pergi meninggalkan ruangan pesta. Ia harus berbicara empat mata dengan Axel.
"Han, kamu kenapa, sih? Kok narik-narik aku kayak gini? Sebenernya kita mau ke mana?"
Hani mengajak Axel pergi ke tempat yang sepi. Ia perlu bicara empat mata dengan Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Magang (Complete)
Romance"Move on itu pilihan. Gagal move on itu cobaan. Pura-pura move on itu pencitraan." Hani Aulia "Jika kamu melupakanku, aku mungkin kehilangan orang yang tidak peduli padaku, tapi kamu kehilangan orang yang sangat peduli padamu." Axel Pratama. "Cinta...