Chapter 25

2.9K 534 18
                                    

"Melukiskanmu saat senja. Memanggil namamu ke ujung dunia. Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku. Selain hatiku dan ombak berderu," Rectoverso, Dee Lestari.

🌿

"Han, lo sayang banget ya sama Axel?" ujar Evan memecah keheningan.

"Hm ... Iya," jawab Hani.

"Apa sebesar rasa sayang lo ke gue waktu dulu?"

Hani tidak menjawab pertanyaan Evan. Hani berpikir mengapa Evan menanyakan hal itu sekarang.

"Kenapa lo nggak mau jawab?" tanya Evan lagi.

"Apa perlu gue jawab?" Hani balik bertanya.

"Menurut gue perlu."

"Apa jawaban gue penting? Lo tau 'kan kalau jawaban gue nggak akan merubah apa-apa," ujar Hani malas.

"Belum terlambat, Han. Lo dan Axel belum menikah," ujar Evan. Ia merasa masih memiliki kesempatan untuk merebut hati Hani.

"Maksud lo apa?"

"Gue sayang sama lo, gue baru sadar sekarang." Evan melirik ke arah Hani untuk melihat ekspresinya.

Hani tertegun mendengar pernyataan cinta dari Evan. Mengapa baru sekarang? Hani tersenyum miris. Tidak ada artinya Evan mengatakan semua itu sekarang.

"Gue mau turun di sini aja," ujar Hani dingin.

"Maaf kalau gue udah buat lo marah."

Hani tak menggubris permintaan maaf Evan. Ia hanya tak habis pikir, mengapa Evan mengatakan hal konyol seperti itu.

"Berhenti!"

"Han ...."

"Gue bilang berhenti!"

"Han, ini jalan tol! Gue nggak mungkin turunin lo di sini."

Evan tidak menyangka reaksi Hani akan semarah ini. Mungkin ia mengatakannya disaat yang kurang tepat. Ia jadi menyesali perbuatannya.

"Oke, gue nggak akan bahas itu lagi."

🌿

Sesampainya mereka di flat ....

"Han, gue beneran minta maaf," ujar Evan sembari mengikuti Hani masuk ke dalam lift.

"Ngapain lo ikut ke kamar gue?"

Evan tak menggubris pertanyaan Hani, ia tetap saja mengikuti Hani hingga ke kamarnya.

"Gue nggak akan pergi sebelum lo maafin gue," ujar Evan keras kepala.

"Mau lo apa sih, Bang? Bukannya lo dulu bilang cuma nganggep gue sebagai adek lo?" tanya Hani kesal.

"Maafin gue, Han. Gue juga nggak bisa mengendalikan perasaan ini. Gue baru sadar kalau gue sebenernya terbiasa akan kehadiran lo. Saat lo pergi gue merasa ada yang hilang," terang Evan.

Pacar Magang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang