[41] Lagi-lagi, entah harus senang atau sedih

479 117 76
                                    

•°•°•
People cry, not
because they're weak.
It's becauce they've
been strong for too long.
Johnny Depp.
•°•°•


Kau dan aku sepasang orang asing
Yang membawa kisah masing-masing
Bertemu karena sakit berbeda
Berjuang untuk sembuh yang sama

Aku tahu mereka berdusta
Kita tidak baik-baik saja
Tapi dengan segenggam harapan
Tubuh ini mencoba bertahan

Di napas yang tersisa
Sayup terdengar doa
'Ku takkan hidup selamanya
Namun tak pernah siap berpisah

Diantara kesibukan yang tengah terjadi di rumah sakit, ada salah satu acara yang digelar cukup besar di salah satu aula yang memang biasa dipergunakan untuk acara-acara hiburan untuk seluruh pasien di sana; pembacaan buku dongeng, sampai mini concert seperti yang sekarang berlangsung. Biasanya itu merupakan acara amal dengan seluruh dana yang dihasilkan oleh acara akan disumbangkan ke pihak rumah sakit untuk pengobatan atau keperluan lainnya.

Mini concert yang sekarang sedang berlangsung bisa dibilang cukup besar dari acara-acara yang sebelumnya pernah berlangsung, karena mengundang  penyanyi papan atas Indonesia. Penyelenggara sekaligus sponsor terbesar dari acara ini adalah perusahan papanya Raya, dan tentu saja ini permintaan Raya dengan mengorbankan seluruh perasaannya. Karena Raya setidaknya ingin melihat Adit bernyanyi lagi secara langsung sebelum keduanya benar-benar menjalani operasi beberapa hari lagi.

Diantara penampilan para bintang saat ini, ada dua pasien rumah sakit yang juga menjadi bagian pengisi suara, yaitu Adit dan salah satu seorang anak kecil yang ternyata punya suara yang Astha akui lebih bagus dari suara Adit.

Yang barusan menyanyikan lagu Lekas Pulih milik Fiersa Besari itu Adit. Dia bernyanyi dengan balutan baju rumah sakit, duduk di sebuah kursi sambil memangku gitarnya. Sementara Raya—dengan pakaian yang sama—bersama Astha, Cita, Mama, dan Ibu duduk di kursi penonton sambil menahan haru.

Hasil pemeriksaan sudah keluar dua hari lalu dan seperti yang sudah keluarga Raya pastikan, hasilnya begitu cocok hingga Adit bisa memiliki salah satu ginjal Raya untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik. Raya jelas senang sekali.

Karena hasilnya sudah keluar dan segala dokumen yang harus dilengkapi sudah disetujui semua, sebelum benar-benar menjalani operasi, Raya juga harus dirawat di rumah sakit untuk dipantau terus kesehatannya.

"Keren banget kan Adit?" Raya menoleh ke samping, ke arah Cita yang tersenyum semringah sambil bertepuk tangan saat Adit membungkuk tanda terima kasih dan penonton bersorak.

Cita tersenyum malu. Tergambar jelas sekali di sana kalau dia senang sekaligus bahagia melihat Adit. Atau mengetahui fakta bahwa kekasihnya itu akan segera sembuh dan keluar dari rumah sakit untuk menjalani aktivitas seperti biasa. "Makasih, Kak," ujarnya.

"Untuk?"

"Adit dan apa yang akan Kak Raya lakuin."

Raya tersenyum tipis. "Udah seharusnya aku begitu."

"Setelah ini kita bakal jalan-jalan bareng, 'kan? Double date gitu."

Tawa Raya meledak, membuat beberapa orang di sekitarnya menoleh.

Ketika Cita berpikir bahwa tawa Raya merupakan sebuah ledekan yang biasa dilontarkan kala Cita menyinggung soal Adit pada Raya, entah itu dalam bentuk curhatan semata atau secara gamblang mengatakan bahwa Cita menyayangi Adit. Namun ternyata tidak seperti itu, karena perlahan raut wajah Raya berubah serius menatap Cita, sebelun detik berikutnya menoleh kembali ke arah depan, menatap panggung yang sedang diisi oleh seorang anak perempuan yang tengah bersiap untuk penampilannya.

Renjana MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang